Proof of Activity adalah satu dari sekian banyak algoritma konsensus di dalam sistem blockchain. Sistem Proof of Activity dirancang untuk memastikan bahwa seluruh transaksi yang tercatat di sistem blockchain adalah asli.
Proof of Activity adalah kombinasi dari dua sistem algoritma blockchain lainnya, yakni Proof of Work dan Proof of Stake. Adapun, pengertian mengenai Proof of Work dan Proof of Stake bisa dibaca di sini dan di sini.
Di dalam sistem Proof of Activity, proses penambangan aset kripto pada awalnya akan bekerja dengan sistem Proof of Work. Namun, jika sebuah blok baru sukses ditambang, maka sistem blockchain tersebut akan berganti ke sistem yang menyerupai Proof of Stake. Salah satu aset kripto yang menggunakan sistem algoritma blockchain ini adalah Decred.
Baca juga: Daftar Selebriti di Investasi Cryptocurrency, Ada Lionel Messi dan Johnny Depp!
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Proof of Activity adalah gabungan dari sistem Proof of Work dan Proof of Stake. Bagaimana persisnya?
Aset kripto seperti Bitcoin menggunakan sistem algoritma Proof of Work. Salah satu kelebihan dari sistem ini adalah bisa meningkatkan tingkat kesulitan penambangan Bitcoin seiring berjalannya waktu. Metode ini juga mencegah jaringan Bitcoin dari peretasan.
Hanya saja, karena penambangan Bitcoin lambat laun semakin sukar, maka tenaga listrik yang digunakan untuk komputasi Proof of Work akan bertambah. Sehingga, ongkos untuk menambang Bitcoin lama kelamaan juga akan semakin mahal.
Kekurangan sistem Proof of Work kemudian diatasi dengan hadirnya sistem Proof of Stake. Yakni, sistem di mana verifikasi transaksi dan penambangan aset kripto akan divalidasi oleh mereka yang menggenggam aset kripto paling banyak.
Baca juga: Apa Itu Proof of Work?
Hanya saja, sistem ini juga memiliki kekurangan tersendiri. Sebab, mereka yang memiliki aset kripto terbanyak tersebut akan mengukuhkan kekuatan monopolinya demi mengontrol transaksi dan penambangan aset kripto. Alhasil, sistem Proof of Stake malah memaksa penggenggam aset kripto mayoritas untuk menimbun aset kripto, bukan menggunakannya untuk transaksi.
Masing-masing sistem Proof of Work dan Proof of System ditujukan demi mencegah serangan yang disebut “serangan 51%”. Yakni, situasi di mana sekelompok penambang Bitcoin memiliki kendali atas jaringan aset kripto asal memiliki lebih dari 51% aset kripto yang beredar.
Sistem Proof of Activity juga memiliki tujuan yang sama. Namun, sistem Proof of Activity menggunakan mekanisme pelarangan transaksi ganda yang dilakukan oleh satu penambang.
Baca juga: Mulai dari Jumlah Kecil, Berikut 3 Cara Berinvestasi Saham bagi Pemula
Di dalam sistem Proof of Activity, proses penambangan dimulai seperti sistem Proof of Work. Yakni, setiap penambang akan berkompetisi dengan yang lain untuk mencari blok-blok pertambangan yang baru. Ketika sebuah blok baru ditambang, maka sistem algoritmanya secara otomatis akan bergerak ke Proof of Stake. Di mana, setiap blok-blok baru yang ditemukan hanya berisikan header dan alamat bonus aset kripto bagi sang penambang.
Kemudian, sistem algoritma akan memilih header-header tersebut secara acak untuk dimasukkan sebagai satu kelompok pihak-pihak yang memvalidasi atau menyetujui penambangan blok baru — yang disebut sebagai validator. Semakin banyak aset kripto yang digenggam, maka semakin besar pula seorang penambang bisa masuk sebagai bagian dari validator.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Investopedia
Bagikan artikel ini