Neraca perdagangan adalah indikator penting dalam makroekonomi. Yuk, pahami lebih jauh mengenai neraca perdagangan di artikel ini!
Neraca perdagangan (Balance of Trade) adalah selisih antara nilai ekspor dan impor suatu negara selama periode tertentu. Neraca ini menjadi komponen terbesar dari neraca pembayaran (Balance of Payment) suatu negara dan umumnya digunakan untuk mengukur seluruh transaksi internasional.
Para ekonom menggunakan neraca perdagangan untuk mengukur kekuatan relatif ekonomi suatu negara. Bahkan, hasil neraca perdagangan juga digunakan sebagai satu dari empat komponen perhitungan pertumbuhan ekonomi selain konsumsi, investasi, dan pengeluaran pemerintah.
Baca juga: 7 Langkah Optimal untuk Bangun Portofolio Investasi dan Neraca Keuangan
Neraca perdagangan mengukur arus barang masuk dan keluar suatu negara, sedangkan neraca pembayaran mengukur semua transaksi ekonomi internasional termasuk perdagangan barang dan jasa, serta modal dan transfer keuangan.
Suatu negara dapat memiliki neraca perdagangan positif dan neraca pembayaran negatif jika mengekspor lebih banyak barang daripada mengimpor atau melakukan transfer keuangan (kehilangan modal keuangan).
Sebaliknya, suatu negara dapat memiliki neraca perdagangan negatif dan neraca pembayaran positif jika mengimpor lebih banyak barang daripada mengekspor, menerima sejumlah besar modal keuangan atau melakukan transfer keuangan (menghasilkan uang).
Rumus perhitungan neraca perdagangan secara sederhana dapat ditulis sebagai total nilai ekspor dikurangi total nilai impornya. Adapun persamaannya sebagai berikut:
Keterangan
Perhitungan neraca perdagangan dapat tidak akurat dan memiliki celah yang disebabkan oleh perdagangan gelap. Perdagangan gelap adalah proses jual beli yang dilakukan secara ilegal karena tidak mengikuti peraturan undang-undang yang telah ditetapkan pemerintah.
Neraca perdagangan terdiri atas dua hasil yaitu positif (trade surplus) dan negatif (trade deficit).
Trade surplus terjadi ketika suatu negara mengekspor lebih banyak barang dan jasa daripada mengimpornya. Hal ini menunjukkan bahwa produsen negara tersebut memiliki pasar luar negeri yang aktif.
Suatu negara dapat memperoleh trade surplus dengan berinvestasi besar-besaran dalam industri manufaktur, mengenakan tarif pada barang impor, atau menurunkan nilai tukar mata uangnya dengan sengaja (devaluasi) demi membuat harga produk ekspornya lebih kompetitif.
Sebaliknya, neraca perdagangan negatif (trade deficit) terjadi ketika suatu negara mengimpor lebih banyak barang dan jasa daripada mengekspornya. Hal ini menunjukkan bahwa negara tersebut mungkin terlalu bergantung pada barang asing karena mata uang mengalir keluar untuk membayar ekspor.
Negara dengan trade deficit besar umumnya akan meminjam uang untuk membayar barang dan jasanya, sementara negara dengan trade surplus besar akan meminjamkan uang ke negara defisit. Pada beberapa kasus, neraca perdagangan dapat berkorelasi dengan stabilitas politik dan ekonomi suatu negara karena menggambarkan jumlah investasi asing di negara tersebut.
Tambahan catatan, trade surplus atau trade deficit tidak selalu menandakan kekuatan atau kelemahan ekonomi suatu negara. Ada faktor lain yang perlu diperhatikan seperti pertumbuhan ekonomi keseluruhan suatu negara, tingkat lapangan kerja, dan tingkat inflasi.
Pada April 2023, China mengekspor barang senilai US$315,5 miliar dan mengimpor barang senilai US$227,4 miliar.
Neraca Perdagangan = US$315,5 miliar - US$227,4 miliar = US$88,1 miliar
Dari perhitungan di atas diketahui bahwa pada April 2023, China memiliki neraca perdagangan positif sebesar US$88,1 miliar.
Pada Agustus 2020, Amerika Serikat (AS) mengimpor barang senilai US$239 miliar dan hanya mengekspor barang senilai US$171,9 miliar ke negara lain.
Neraca Perdagangan = US$171,9 miliar - US$239 miliar = -US$67,1 miliar
Dari perhitungan di atas diketahui bahwa pada Agustus 2020, AS memiliki neraca perdagangan negatif sebesar US$67,1 miliar.
Itulah hal yang dapat Sobat Cuan ketahui dari neraca perdagangan. Jika Sobat Cuan ingin tahu lebih banyak seputar istilah ekonomi, yuk cek blog Pluang!
Baca juga: Pluang Snapshot: Investor Nantikan Neraca Dagang, Kebijakan Covid China Renggang
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Investopedia
Bagikan artikel ini