Stonks adalah istilah slank investasi yang merebak dalam beberapa tahun terakhir. Namun, apa sebenarnya arti Stonks?
Stonks adalah plesetan dari kata stocks yang berarti saham. Istilah ini kerap digunakan investor untuk meledek satu saham tertentu yang tengah jadi perhatian pasar atau pasar saham secara umum.
Uniknya, investor bisa menggunakan istilah ini untuk menggambarkan performa saham baik yang cemerlang maupun yang nyungsep parah.
Istilah Stonks bermula dari sebuah meme yang memperlihatkan sosok manusia tiga dimensi bernama "Meme Man". Pada meme tersebut, ia menggunakan setelan jas dan melipat tangan di depan grafik harga saham dan memiliki tulisan "Stonks" di bawahnya.
Menurut situs Know Your Meme, meme stonks hadir pada 2017 silam dan kerap digunakan oleh investor saham tertentu sebagai meme yang ditujukan sebagai guyonan bagi kinerja satu saham yang amburadul.
Namun, penggunaan kata Stonks kini sudah meluas dari sekadar meme belaka. Seiring populernya penyebaran informasi pasar melalui media sosial, kata Stonks kini mulai menjelma menjadi istilah umum dalam investasi.
Hal itu terjadi setelah CEO Tesla Elon Musk mengunggah variasi meme Stonks pada Juni 2019. Dalam meme tersebut, Musk membagikan "kiat investasi" bernada humor dengan takarir (caption) berbunyi "Stonk tip of the day" (tips stonks untuk hari ini).
Baca Juga: Rug Pull
Meme Stonks yang sering menjadi bahan humor investor rupanya memiliki beragam variasi yang memiliki benang merah serupa dengan meme Stonks.
Sebagai contoh, terdapat meme "Confused Stonks" yang memperolok situasi pasar yang membingungkan atau kondisi yang terbilang tak masuk akal di pasar. Pada meme versi ini, sang Meme Man berada di depan latar belakang hijau dengan tanda panah yang bergerak ke atas dan ke bawah.
Di samping itu, terdapat pula meme "Not Stonks" yang digunakan sebagai respons pelaku pasar terhadap keputusan satu emiten yang nyeleneh dan merugikan kinerja keuangannya. Dalam meme tersebut, Meme Man berada di depan latar belakang berwarna merah dengan tanda panah turun di samping kanannya.
Salah satu kasus di mana penggunaan istilah Stonks semakin meluas terjadi pada awal 2021.
Kala itu, investor ritel merasa kesal dengan sikap perusahaan hedge fund yang melakukan transaksi short selling terhadap saham jaringan toko game, GameStop. Dengan kata lain, investor ritel sewot dengan ulah perusahaan hedge fund yang memanfaatkan pelemahan saham GameStop untuk mendulang cuan.
Akhirnya, sebagai aksi balas dendam, investor ritel pun berkumpul di forum Reddit dan berencana untuk memborong saham GameStop. Tujuannya, apalagi kalau bukan meningkatkan nilai saham perusahaan tersebut dan membuat perusahaan hedge fund boncos mendadak.
Para investor ritel kemudian menyerbu aplikasi investasi ritel Robinhood untuk memborong saham GameStop. Mujurnya, upaya mereka ternyata berbuah manis. Nilai saham GameStop yang tadinya cuma dibanderol US$19,54 per lembar tiba-tiba meroket ke titik tertingginya US$483 per lembar pada 28 Januari 2021.
Akibatnya, perusahaan hedge fund yang melakukan short selling atas saham GameStop pun kalang kabut. Mereka kemudian latah ikut mengoleksi saham GameStop demi menutup boncos yang mereka derita.
Peristiwa bersejarah di dunia saham AS itu kerap disebut sebagai "perang" antara investor ritel dan perusahaan manajemen aset. Nah, sepanjang peristiwa itu berlangsung, investor ritel kerap menggunakan meme Stonks di media sosial untuk menandakan "kemenangannya".
Baca Juga: Trade Secret
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: The Balance, Insider
Bagikan artikel ini