Negotiable instrument adalah sebuah dokumen resmi antara kedua belah pihak yang berisi bahwa pihak pertama akan berjanji melakukan pembayaran kepada pihak kedua atau perwakilannya dalam tenggat waktu tertentu. Pihak penerima pembayaran harus disebutkan dengan jelas pada instrumen tersebut.
Negotiable instrument memiliki sifat bisa dipindahtangankan. Artinya, mereka bisa diperjualbelikan di pasar sekunder.
Baca juga: Mau Ajukan Pinjaman? Ini Contoh Surat Keterangan Kerja untuk Lengkapi Persyaratannya
Sifat negotiable instrument yang bisa dipindahtangankan memungkinkan pemegangnya untuk mencairkan dana secara tunai atau menggunakannya untuk transaksi pilihan mereka.
Jumlah dana yang ditulis pada dokumen mencakup jumlah uang yang dijanjikan dan perlu dibayar secara tunai. Setelah dipindahtangankan, pemegangnya memperoleh kepemilikan hukum yang sah atas instrumen tersebut.
Dokumen tersebut juga tidak mencantumkan janji tambahan dari pihak penerbit negotiable instrument. Tidak ada juga tambahan instruksi atau syarat agar pengenggamnya bisa menerima uang yang tertulis pada negotiable instrument.
Kebalikan dari negotiable instrument adalah non-negotiable instrument. Yakni, instrumen seperti negotiable instrument namun tidak dapat diubah maupun diperbarui.
Baca juga: Persiapkan Jaminan Hari Tua untuk Freelancer, Sudah Coba 3 Trik Ini?
Salah satu contoh negotiable instrument yang umum digunakan adalah cek pribadi. Cek pribadi ditandatangani dan diotorisasi oleh orang yang menyimpan uang pada sebuah bank. Orang tersebut kemudian menentukan jumlah uang yang harus dibayarkan dan juga pemegang ceknya (penerima).
Cek tersebut berfungsi sebagai surat berharga yang bisa dibayarkan dengan jumlah tertentu oleh institusi keuangan penyetor ketika dicairkan. Cek kasir juga memiliki fungsi yang sama. Perbedaannya, dana yang akan dialokasikan untuk dibayarkan sudah harus ditentukan sebelum ceknya dikeluarkan.
Meski teknologi membuat ketenaran online banking meningkat, cek masih digunakan untuk melakukan berbagai pembayaran. Akan tetapi, cek pribadi memiliki batasan yaitu proses pembayaran yang lambat dibandingkan dengan menggunakan metode lain.
Wesel bisa dibilang negotiable instrument serupa dengan cek, namun bisa atau tidak bisa dikeluarkan oleh institusi keuangan penyetor.
Seringkali, uang tunai harus diterima dari penyetor sebelum weselnya bisa dikeluarkan. Setelah weselnya diterima, wesel tersebut bisa ditukarkan dengan uang sesuai dengan kebijakan pihak yang mengeluarkan.
Wesel mirip dengan cek karena sama-sama menjanjikan akan membayar sejumlah uang sesuai kepada pemegangnya. Wesel tersedia secara luas karena dikeluarkan oleh banyak institusi keuangan dan pemerintah. Perbedaannya adalah, biasanya ada batas jumlah uang yang bisa dikirim – umumnya US$1.000. Pihak yang membutuhkan lebih dari itu harus membeli lebih dari satu wesel.
Cek perjalanan berfungsi sebagai negotiable instrument dengan cara yang berbeda karena membutuhkan dua tandatangan agar bisa menyelesaikan transaksi. Ketika dikeluarkan, penyetor harus menandatangani dokumen untuk memberikan spesimen tanda tangan. Setelah penyetor menentukan kepada siapa pembayaran itu ditujukan, tandatangan pengesahan harus disertakan sebagai syarat pembayaran. Cek perjalanan umumnya digunakan ketika penyetor berpergian ke negara lain dan ingin menggunakan metode pembayaran yang memberikan keamanan tambahan.
Dengan cek perjalanan, pemegang cek tidak perlu membawa valuta asing dalam jumlah besar saat sedang berlibur. Bank juga memberikan jaminan untuk cek perjalanan yang hilang atau dicuri.
Penggunaan cek perjalanan semakin menurun seiring dengan kemajuan teknologi dalam beberapa dekade terakhir. Ini dikarenakan semakin banyak cara baru yang lebih nyaman dalam melakukan pembayaran di luar negeri. Ada juga kekhawatiran akan keamanan cek perjalanan karena tandatangan atau bahkan ceknya sendiri bisa dipalsukan.
Kini, banyak ritel dan bank yang tidak mau menerima cek perjalanan karena kerepotan dalam melakukan transaksi. Ditambah lagi, bank membebankan biaya untuk mencairkannya. Cek perjalanan sudah digantikan dengan kartu debit dan kredit sebagai metode pembayaran.
Surat sanggup bayar adalah dokumen yang berisi janji tertulis antara dua pihak. Dalam dokumen ini salah satu pihak berjanji akan membayarkan sejumlah uang pada waktu tertentu di masa depan.
Surat sanggup bayar berisi semua informasi yang terkait dengan kesanggupan. Hal tersebut mencakup jumlah uang yang dibayarkan, bunga, tanggal jatuh tempo, tanggal dikeluarkan dan tandatangan pembayar.
Surat sanggup bayar membuat seseorang atau perusahaan bisa memperoleh pendanaan dari sumber lain selain bank atau institusi keuangan lainnya. Pihak yang mengeluarkan surat sanggup bayar menjadi pemberi pinjaman.
Negotiable instrument lain yang juga umum digunakan termasuk bills of exchange, draft, dan sertifikat deposito.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Investopedia
Bagikan artikel ini