Padat modal adalah istilah yang merujuk pada industri dengan biaya kapital yang sangat tinggi. Ketahui lebih lanjut di sini!
Padat modal (capital intensive) merujuk pada kegiatan ekonomi atau industri yang membutuhkan nilai investasi yang besar dalam bentuk aset tetap (fixed assets) untuk menciptakan barang dan jasa.
Secara umum, sebuah kegiatan usaha bisa disebut padat modal jika pengeluaran dunia usaha untuk aset tetap, seperti konstruksi pabrik, fasilitas produksi, dan peralatan (PP&E), mengambil porsi biaya yang signifikan lebih besar dibanding komponen biaya lain, seperti biaya tenaga kerja. Makanya, bisnis yang bergerak di sektor tersebut biasanya mengalami beban depresiasi aset yang sangat tinggi.
Di samping itu, kegiatan ekonomi yang memerlukan modal besar umumnya memiliki tingkat leverage operasional yang tinggi, di mana rasio perbandingan antara biaya tetap dan biaya variabel terbilang cukup tinggi. Akibatnya, industri-industri ini membutuhkan tingkat produksi yang tinggi agar investasi yang dilakukan dapat menghasilkan keuntungan yang memadai.
Selain itu, perubahan kecil dalam penjualan dapat berdampak signifikan pada laba dan pengembalian modal yang diinvestasikan.
Ketergantungan yang tinggi terhadap leverage operasional menjadikan industri padat modal lebih rentan terhadap perlambatan ekonomi dibandingkan dengan bisnis yang lebih terfokus pada tenaga kerja. Pasalnya, meski tidak atau mengurangi kegiatan operasinya, perusahaan tipe ini masih harus menghadapi biaya tetap seperti biaya overhead pabrik dan depresiasi peralatan.
Baca juga: Padat Karya
Selain memanfaatkan leverage operasional, cara mengetahui tingkat "kepadatan modal" suatu usaha adalah dengan mengukur banyaknya aset yang diperlukan untuk menghasilkan penjualan sebesar satu unit mata uang, misalnya US$1.
Caranya pun mudah, yakni hanya dengan membagi total aset dengan pendapatan penjualan. Semakin tinggi angkanya tinggi, maka semakin tinggi pula indikasi bahwa perusahaan menggelontorkan investasi yang besar hanya demi mendapatkan nilai penjualan sebesar satu unit mata uang.
Terdapat juga cara lain untuk mengukur tingkat penggunaan modal dalam sebuah perusahaan, yaitu dengan membandingkan biaya modal dengan biaya tenaga kerja.
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan menghabiskan dana sebesar US$100.000 untuk investasi modal dan US$30.000 untuk biaya tenaga kerja, maka kemungkinan besar perusahaan tersebut bergantung pada penggunaan modal yang signifikan.
Begitu juga sebaliknya. Jika perusahaan mengalokasikan dana sebesar US$300.000 untuk biaya tenaga kerja dan hanya US$10.000 untuk investasi modal, maka hal itu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut lebih fokus pada pelayanan atau tenaga kerja.
Industri yang membutuhkan modal besar sering kali melibatkan penggunaan teknologi canggih dengan keterlibatan tenaga kerja manusia yang sedikit.
Adapun beberapa contoh industri padat modal meliputi industri otomotif seperti mobil dan sepeda motor, industri transportasi seperti pesawat dan kapal, serta industri energi seperti minyak dan gas bumi, batu bara, dan tambang emas. Selain itu, terdapat juga industri mesin pertambangan, alat elektronik, beton, kereta api, dan industri pertambangan lainnya.
Jenis industri padat modal ini tentu saja memberikan manfaat yang positif bagi para pemilik modal, tenaga kerja, dan konsumen. Kendati begitu, tak dapat dipungkiri bahwa industri ini juga memiliki kekurangan, sebuah hal yang terjadi secara alami dalam setiap kegiatan ekonomi.
Baca Juga: Revolusi Industri
Setiap industri memiliki berbagai manfaat positif, baik bagi pekerja maupun penyedia lapangan kerja. Berikut adalah beberapa keuntungan yang diraih industri padat modal:
Dengan menggunakan modal yang besar, perusahaan dapat mengendalikan anggaran belanja mereka sehingga keuangan dapat dihemat.
Industri padat modal mampu menghasilkan output yang lebih besar dalam periode waktu tertentu. Hal ini disebabkan oleh penggunaan teknologi modern dan peralatan canggih yang mempercepat proses produksi.
Dalam industri ini, hasil produksi cenderung memiliki kualitas yang lebih baik dan nilai tambah tinggi berkat penggunaan teknologi terkini dan standar produksi yang ketat.
Proses produksi dalam industri padat modal relatif cepat. Dengan menggunakan teknologi yang efisien, perusahaan dapat memproduksi hasil yang banyak dalam waktu singkat. Hal ini membantu memenuhi permintaan pasar dengan cepat.
Karakteristik industri padat modal membuat anggaran perusahaan cenderung stabil. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat mengelola keuangan mereka secara lebih teratur karena terdapat kepastian dalam pengeluaran modal dan biaya operasional di masa depan.
Dengan demikian, industri padat modal memiliki manfaat yang signifikan bagi semua pihak yang terlibat, dari segi keuangan, produktivitas, kualitas, efisiensi waktu, dan stabilitas keuangan.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Investopedia, Pengadaan Barang
Bagikan artikel ini