Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Pasar Persaingan Monopolistik
shareIcon

Pasar Persaingan Monopolistik

26475  dilihat·Waktu baca: 5 menit
shareIcon
Pasar Persaingan Monopolistik

Apa Itu Pasar Persaingan Monopolistik?

Monopolistic Competition, atau pasar persaingan monopolistik, adalah sebuah bentuk pasar di mana produsen saling berkompetisi dengan produsen lain yang memiliki produk hampir serupa, namun terdapat perbedaan di antara masing-masing mereka.

Perbedaan ini yang menjadi ciri khas dari produk yang dijual oleh masing-masing produsen.

Kegiatan produksi barang tersebut dikenal sebagai product differentiation atau diferensiasi produk. Karena produk yang diproduksi hampir serupa, masing-masing produsen akan bersaing dari segi kualitas, harga, serta cara pemasaran produk mereka.

Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistik

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ciri-ciri pasar persaingan monopolistik adalah sebagai berikut:

1. Memiliki Jumlah Produsen yang Sangat Banyak

Seperti pada pasar persaingan sempurna, pasar monopolistik memiliki jumlah produsen yang sangat banyak. Karena banyaknya produsen, maka tiap-tiap produsen memiliki pangsa pasar (market share) yang cenderung kecil.

Hal ini membuat produsen memiliki kekuatan yang terbatas untuk menentukan harga mereka lantaran harga yang berada di pasar saat ini adalah harga rata-rata dari produk dari produsen lain.

Selain itu, karena banyaknya produsen dalam pasar monopolisitik, maka praktik kolusi (beberapa produsen melakukan kesepakatan untuk menaikan harga pasar) akan sulit dilakukan karena sulitnya koordinasi antar produsen.

Baca juga: 5 Kebiasaan Ini Mampu Tingkatkan Kualitas Hidup Kita

2. Adanya Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk adalah ketika produsen menghasilkan produk yang sedikit berbeda, namun serupa dengan produk pesaingnya.

Sebagai contoh; Adidas, Nike, Skechers, Fila, dan Puma sama-sama memproduksi sepatu olahraga, namun tiap produk memiliki ciri khas tersendiri.

Dalam pasar persaingan monopolistik, ketika harga dari salah satu produsen naik sedangkan harga produk dari produsen lain konstan, maka permintaan produk tersebut akan turun. Sebab, konsumen akan dengan mudah mencari produk substitusi dari produk tersebut.

Contoh: Ketika Adidas menaikan harga sepatu larinya, namun Nike, Skechers, Fila, dan Puma tidak, maka konsumer akan beralih untuk membeli produk substitusinya.

Diferensiasi produk sendiri dapat dilakukan dari segi karakteristik produk maupun dari segi kualitas produk.

3. Masing-Masing Produsen Bersaing dari Segi Kualitas, Harga, serta Cara Pemasaran Produk Mereka

Karena produk yang ada pada pasar monopolistik cenderung serupa, maka produsen akan bersaing dari segi kualitas, harga, serta cara pemasaran produk mereka masing-masing.

Produsen akan berlomba-lomba memperbaiki kualitas produknya seperti melalui desain produk yang menarik maupun layanan yang diberikan kepada konsumen.

Dari kualitas produk tersebut, produsen dapat mengatur harga produknya. Ketika produk yang diproduksi memiliki kualitas yang tinggi, maka produsen dapat memberikan harga yang tinggi pada produk tersebut.

Namun, produsen harus meyakinkan konsumen bahwa produk mereka adalah produk dengan harga yang tinggi tersebut juga berkualitas mumpuni.

Oleh sebab itu, untuk meyakinkan konsumen, produsen harus melakukan trik pemasaran yang tepat seperti membuat kemasan yang lebih mewah. Contohnya dengan memberikan insentif seperti bonus produk lain, ataupun melalui iklan-iklan yang menyatakan bahwa produk mereka lebih baik dibandingkan produk lain yang serupa.

Baca juga: Apa Itu Standar Hidup Layak?

Mengapa Pasar Persaingan Monopolistik bisa Terjadi?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan para pelaku usaha terlibat dalam pasar persaingan monopolistik. Berikut adalah penjelasannya!

1. Tidak Ada Hambatan Untuk Keluar-Masuk Pasar

Pasar persaingan monopolistik bisa muncul karena masing-masing pelakunya merasa tidak ada hambatan berarti yang menghalangi mereka untuk masuk ke pasar tersebut. Sehingga, sama seperti pasar persaingan sempurna, pelaku pasar monopolistik juga bebas untuk masuk dan keluar pasar.

Ilustrasinya seperti ini, Sobat Cuan. Ketika memulai usaha, pelaku usaha biasanya menghadapi tantangan seperti modal yang besar dan kemampuan untuk memproduksi barang yang lebih menarik dari yang sudah ada sebelumnya. Namun, di pasar monopolistik, hambatan-hambatan tersebut rupanya jarang ditemui oleh pelaku usaha. Hal itulah yang menyebabkan produk satu pelaku usaha nyaris identik dengan milik pelaku usaha lainnya.

2. Hadirnya Regulasi Pemerintah

Selain itu, pasar persaingan monopolistik juga bisa terjadi karena kehadiran regulasi yang diterbitkan pemerintah setempat.

Sebagai contoh, beberapa pemerintah terkadang membebankan syarat modal minimal bagi pelaku usaha yang ingin bergerak di satu bidang usaha tertentu. Namun, jika pemerintah menurunkan atau menghapus syarat modal minimal tersebut, maka pelaku usaha akan menghadapi hambatan usaha yang lebih sedikit. Nah, hal itu kemudian bisa memicu pasar persaingan monopolistik antar pelaku usaha.

Baca juga: Masih Banyak Diminati, Emas Peringkat Satu Investasi Terbaik di Tahun 2020

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik

Keuntungan

  1. Jumlah produsen dalam pasar cukup banyak. Sehingga, konsumen memiliki banyak alternatif produk. Jika produk yang biasa dibeli konsumen tidak tersedia, konsumen dapat dengan mudah memilih produk serupa dari produsen yang berbeda. Selain itu, konsumen dapat menentukan pilihan produk sesuai dengan utilitynya (kepuasannya).
  2. Produsen dapat bebas keluar dan masuk pasar karena tidak ada hambatan yang berarti (tidak ada barriers to entry).
  3. Banyak inovasi yang dapat dilakukan, mulai dari proses produksi atau mengembangkan cara baru untuk menarik konsumen.

Kekurangan

  1. Banyaknya produsen dalam pasar membuat persaingan yang ketat. Dalam pasar monopolistik, beberapa perusahaan besar akan memiliki pangsa pasar yang dominan (bisa mencapai 30-40%), kemudian sisanya dipegang oleh banyak perusahaan-perusahaan kecil. Contoh: Pangsa pasar air mineral kemasan di Indonesia didominasi oleh Aqua (hampir 90% pada tahun 2008), kemudian 10% sisanya dipegang oleh perusahaan lainnya.
  2. Karena produsen harus selalu mengembangkan inovasi agar dapat bersaing, akan muncul biaya inovasi yang akhirnya akan dibebankan kepada konsumen melalui harga produk.
  3. Besarnya biaya persaingan yang harus dikeluarkan seperti iklan dan insentif. Terkadang beberapa iklan justru tidak tepat sasaran sehingga menghabiskan biaya yang cukup besar. Biaya insentif seperti bonus produk lain juga akan menimbulkan biaya tambahan.

Baca juga: Lindungi Konsumen, Bappebti Terbitkan Aturan Investasi Aset Kripto

Contoh Pasar Persaingan Monopolistik

Monopolistic Competition banyak kita temui pada kehidupan sehari-hari, seperti sampo, sabun, televisi, sepatu, air mineral, dan lain-lain.

Pada pasar air mineral, ada banyak produsen yang memproduksi air mineral seperti Aqua, VIT, Le Minerale, Prima, atau Nestle.

Masing-masing produsen memiliki ciri khas tersendiri seperti kemasan, kualitas, atau ukuran yang membedakan produknya dengan produk saingan.

Contoh lain untuk sepatu olahraga, Reebok, Adidas, Fila, dan Nike sama-sama memproduksi sepatu olahraga, namun masing-masing merek memiliki desain, keunikan, serta keunggulan yang berbeda-beda. Konsumen pada akhirnya akan memilih produk sesuai dengan preferensinya.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futuresSaham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

EPS (Laba per Saham)

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1