Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Loss Ratio
shareIcon

Loss Ratio

8255  dilihat·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Loss Ratio

Pengertian loss ratio atau rasio kerugian digunakan dalam industri asuransi, mewakili rasio kerugian terhadap premi yang diperoleh. Kerugian dalam loss ratio adalah termasuk klaim asuransi yang dibayar dan biaya penyesuaian.

Rasio kerugian adalah kerugian yang ditimbulkan oleh perusahaan asuransi karena klaim yang dibayar sebagai persentase dari premi yang diperoleh. Loss ratio yang tinggi ini dapat menjadi indikator financial distress, terutama bagi perusahaan asuransi properti atau kecelakaan.

Rumus rasio kerugian atau loss ratio adalah klaim asuransi yang dibayarkan ditambah biaya penyesuaian dibagi dengan total premi yang diperoleh. Pengertian loss ratio merupakan hal penting untuk pemahaman dalam investasi di asuransi.

Misalnya, jika perusahaan membayar Rp 1 juta dalam klaim untuk setiap Rp 2 juta dalam premi yang terkumpul, maka rasio kerugiannya atau loss ratio adalah sebesar 50%.

Penanggung loss ratio ini akan menghitung rasio gabungan mereka, yang meliputi rasio kerugian dan rasio pengeluaran mereka, untuk mengukur total arus kas keluar yang terkait dengan aktivitas operasi mereka.

Jika rasio kerugian yang terkait dengan polis kamu menjadi berlebih, penyedia asuransi dapat menaikkan premi atau memilih untuk tidak memperbarui polis.

Baca juga: Apa Itu Rasio Utang terhadap Ekuitas?

Bagaimana loss ratio atau rasio kerugian bekerja

Rasio kerugian bervariasi tergantung pada jenis asuransinya. Misalnya, rasio kerugian asuransi kesehatan cenderung lebih tinggi daripada rasio kerugian asuransi harta benda dan kecelakaan.

Loss ratio adalah perhitungan yang membantu menilai kesehatan dan profitabilitas perusahaan asuransi. Bisnis asuransi mengumpulkan premi lebih tinggi daripada jumlah yang dibayarkan dalam klaim. Rasio kerugian yang tinggi dapat menunjukkan bahwa bisnis dalam kesulitan keuangan.

Jenis rasio kerugian

Ada beberapa jenis rasio kerugian, yakni rasio kerugian medis dan rasio kerugian asuransi komersial.

Loss ratio adalah – Rasio kerugian medis

Dalam rasio kerugian medis, untuk operasi asuransi kesehatan yang membayar Rp120.000 dalam klaim untuk setiap Rp145.000. Angka ini yang dikumpulkan memiliki rasio biaya medis (MCR, medical cost ratio) sebesar 80%.

Di bawah Affordable Care Act (ACA), operator asuransi kesehatan diberi mandat untuk mengalokasikan sebagian besar premi untuk layanan klinis dan peningkatan kualitas perawatan kesehatan.

Hal ini tidak seperti asuransi mobil dan pemilik rumah. Di bawah ACA, perusahaan asuransi kesehatan tidak mempertahankan kemampuan untuk menyesuaikan premi asuransi berdasarkan yang diajukan atau riwayat kesehatan nasabah.

Loss ratio adalah – Rasio kerugian asuransi komersial

Sementara itu, terkait rasio kerugian asuransi komersial, loss ratio adalah perkara yang sedikit berbeda. Bisnis dengan properti komersial diharapkan untuk mempertahankan rasio kerugian yang memadai.

Jika tidak, mereka mungkin menghadapi kenaikan dan pembatalan premium. Misalnya saja, dealer mobil bekas kecil yang membayar premi tahunan USD 20.000 untuk memastikan inventaris mereka. Hujan es menyebabkan kerusakan sebesar USD 25.000, dan pemilk bisnis mengajukan klaim. Maka, loss ratio adalah satu tahun tertanggung menjadi USD 25.000/USD 20.000, atau 125%.

Untuk menentukan apakah dan berapa jumlah kenaikan premi yang dijamin, operator dapat meninjau riwayat klaim dan rasio kerugian selama lima tahun terakhir.

Jika tertanggung memiliki masa jabatan yang sangat singkat dengan perusahaan asuransi, perusahaan dapat memutuskan bahwa dealer mobil menghadirkan risiko masa depan yang tidak dapat diterima. Pada saat itu, nasabah dapat memilih untuk tidak memperbarui polis.

Baca juga: Apa Itu Current Ratio atau Rasio Lancar?

Rasio kerugian (Loss Ratio) vs Rasio manfaat-biaya (Benefits-Expense Ratio)

Terkait dengan rasio kerugian sebagai rasio manfaat-biaya, yang membandingkan biaya perusahaan asuransi untuk memperoleh, menjamin, dan melaksanakan kebijakan dengan premi bersih yang dibebankan.

Pengeluaran loss ratio adalah perhitungan yang mencakup gaji karyawan, komisi agen dan perantara, dividen, iklan, biaya hukum, dan pengeluaran umum dan administrasi, dst.

Perusahaan asuransi akan menggabungkan rasio manfaat-biaya dengan rasio kerugian mereka untuk sampai pada rasio gabungan.

Sementara rasio manfaat melihat buaya perusahaan, rasio kerugian terhadap keuntungan melihat klaim yang dibayar, termasuk penyesuaian, dibandingkan dengan premi bersih.

Selain itu, karena jumlah kemungkinan klaim yang lebih tinggi per periode, kerugian biaya bagi penyedia layanan kesehatan akan lebih tinggi daripada kerugian untuk asuransi properti atau kecelakaan.

Rasio gabungan dari loss ratio adalah pengukuran aliran uang keluar dari perusahaan melalui pembayaran biaya dan total kerugian yang terkait dengan pendapatan dari premi.

Diversifikasikan Portofoliomu dengan Investasi Emas Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!

Sumber: Investopedia

Simak juga:

Apa Itu Kustodian?

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Sejarah Pasar Saham di Indonesia

Ditulis oleh
channel logo

Dewi Kharisma

Right baner

Dewi Kharisma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Underlying Asset

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1