Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Indeks Harga Konsumen
shareIcon

Indeks Harga Konsumen

0  dilihat·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Indeks Harga Konsumen

Indeks Harga Konsumen, atau IHK, adalah suatu indeks untuk menghitung rerata perubahan harga dalam suatu periode tertentu. Ketahui lebih lanjut mengenai IHK di sini!

Apa Itu Indeks Harga Konsumen?

Indeks Harga Konsumen adalah sebuah indikator yang mengukur perubahan harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen.

Indeks Harga Konsumen biasanya dihitung dalam kurun waktu tertentu, biasanya dalam periode bulanan. Komponen Indeks Harga Konsumen terdiri dari tujuh kelompok jenis barang dan jasa. Hal itu mencakup bahan makanan, makanan jadi, minuman rokok dan tembakau, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga, serta transportasi dan komunikasi.

Indeks ini memiliki peran dalam mengamati perubahan biaya hidup yang harus diemban masyarakat. Dengan kata lain, Indeks Harga Konsumen adalah alat yang juga mengukur perubahan kemampuan konsumsi masyarakat secara rata-rata.

Perhitungan Indeks Harga Konsumen dilakukan oleh satu lembaga tertentu. Di Amerika Serikat, misalnya, kalkulasi Indeks Harga Konsumen dikelola oleh Bureau of Labor Statistics (BLS). Sementara itu, perhitungan Indeks Harga Konsumen di Indonesia dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca Juga: Inflasi

Indeks Harga Konsumen Adalah Indikator Ekonomi Penting

Indeks Harga Konsumen adalah indikator penting dalam perekonomian. Karena indikator ini digunakan untuk mengetahui perubahan harga dari suatu kelompok barang dan jasa dalam satu periode tertentu, maka ia sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi maupun deflasi di sebuah wilayah.

Sementara itu, tingkat inflasi sendiri adalah salah satu parameter penting dalam makroekonomi. Ia adalah salah salah satu tolok ukur yang menggambarkan kesehatan ekonomi di satu wilayah.

Data inflasi biasanya digunakan oleh bank sentral untuk menentukan kebijakan moneternya ke depan. Jika inflasi meningkat, maka ada kemungkinan bank sentral akan menahannya dengan mengerek suku bunga acuannya.

Selain itu, data inflasi juga digunakan pemerintah untuk menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan perencanaan kebijakan ekonomi ke depan.Tak ketinggalan, inflasi juga menjadi acuan untuk mempertimbangkan penyesuaian upah, gaji, uang pensiun, dan nilai kontrak (project escalation).

Mengingat perannya yang penting bagi perekonomian, tak heran jika perubahan Indeks Harga Konsumen adalah indikator yang ditunggu-tunggu setiap bulannya.

Cara Menghitung Indeks Harga Konsumen

Konsep perhitungan Indeks Harga Konsumen sejatinya cukup sederhana. Caranya adalah dengan membagi harga satu barang saat ini dengan harga dasarnya di periode sebelumnya lalu dikalikan 100.

Sebagai contoh, harga untuk barang A pada 2020 terbilang Rp10.000 per unitnya. Sementara itu, harga pada tahun dasar, misalnya menggunakan tahun dasar 2005, tercatat Rp8.000 per unit. Maka indeks harga pada tahun 2020 tersebut sebesar 125.

Namun, biro statistik yang mengkalkulasi Indeks Harga Konsumen (IHK) biasanya memodifikasi rumus tersebut agar hasilnya lebih akurat.

Salah satunya adalah rumus yang digunakan oleh BPS di bawah ini. Meski terlihat ribet, namun kalkulasi ini menjelaskan bahwa IHK di Indonesia dihitung berdasarkan harga barang saat ini, harga barang di periode sebelumnya, dan nilai konsumsinya di tahun dasar.

Indeks Harga Konsumen Adalah
Rumus IHK BPS. Sumber: Badan Pusat Statistik

Baca Juga: Makro Ekonomi

Indeks Harga Selain Indeks Harga Konsumen

Selain Indeks Harga Konsumen, terdapat pula indeks harga lain untuk mengukur daya beli masyarakat dan menilai perubahan harga barang dan jasa di masyarakat. Indikator itu terdiri dari:

1. Indeks Harga Produsen (IHP)

Indeks Harga Produsen adalah indeks harga yang menjadi perbandingan antara harga barang atau jasa yang dibeli produsen pada waktu tertnetu. Adapun indeks ini melihat perubahan harga bahan mentah, bahan setengah jadi, dan barang jadi.

2. Indeks Harga Yang Harus Dibayar dan Diterima Petani

Indeks yang akrab di sebut IB adalah harga yang menjadi gambaran perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani. Hal itu meliputi kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun pproses produksi petani yang terdiri dari pupuk, benih, dan obat-obatan.

IB dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, harga makanan, pakaian, perumahan, aneka barang dan juga nilai tukar uang.

Baca Juga: Produk Domestik Bruto

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futuresSaham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia, Badan Pusat Statistik, World Economic Forum

Ditulis oleh
channel logo

Arsy Ani

Right baner

Arsy Ani

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Abenomics

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1