Indeks Harga Konsumen, atau IHK, adalah suatu indeks untuk menghitung rerata perubahan harga dalam suatu periode tertentu. Ketahui lebih lanjut mengenai IHK di sini!
Indeks Harga Konsumen adalah sebuah indikator yang mengukur perubahan harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen.
Indeks Harga Konsumen biasanya dihitung dalam kurun waktu tertentu, biasanya dalam periode bulanan. Komponen Indeks Harga Konsumen terdiri dari tujuh kelompok jenis barang dan jasa. Hal itu mencakup bahan makanan, makanan jadi, minuman rokok dan tembakau, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga, serta transportasi dan komunikasi.
Indeks ini memiliki peran dalam mengamati perubahan biaya hidup yang harus diemban masyarakat. Dengan kata lain, Indeks Harga Konsumen adalah alat yang juga mengukur perubahan kemampuan konsumsi masyarakat secara rata-rata.
Perhitungan Indeks Harga Konsumen dilakukan oleh satu lembaga tertentu. Di Amerika Serikat, misalnya, kalkulasi Indeks Harga Konsumen dikelola oleh Bureau of Labor Statistics (BLS). Sementara itu, perhitungan Indeks Harga Konsumen di Indonesia dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Baca Juga: Inflasi
Indeks Harga Konsumen adalah indikator penting dalam perekonomian. Karena indikator ini digunakan untuk mengetahui perubahan harga dari suatu kelompok barang dan jasa dalam satu periode tertentu, maka ia sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi maupun deflasi di sebuah wilayah.
Sementara itu, tingkat inflasi sendiri adalah salah satu parameter penting dalam makroekonomi. Ia adalah salah salah satu tolok ukur yang menggambarkan kesehatan ekonomi di satu wilayah.
Data inflasi biasanya digunakan oleh bank sentral untuk menentukan kebijakan moneternya ke depan. Jika inflasi meningkat, maka ada kemungkinan bank sentral akan menahannya dengan mengerek suku bunga acuannya.
Selain itu, data inflasi juga digunakan pemerintah untuk menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan perencanaan kebijakan ekonomi ke depan.Tak ketinggalan, inflasi juga menjadi acuan untuk mempertimbangkan penyesuaian upah, gaji, uang pensiun, dan nilai kontrak (project escalation).
Mengingat perannya yang penting bagi perekonomian, tak heran jika perubahan Indeks Harga Konsumen adalah indikator yang ditunggu-tunggu setiap bulannya.
Konsep perhitungan Indeks Harga Konsumen sejatinya cukup sederhana. Caranya adalah dengan membagi harga satu barang saat ini dengan harga dasarnya di periode sebelumnya lalu dikalikan 100.
Sebagai contoh, harga untuk barang A pada 2020 terbilang Rp10.000 per unitnya. Sementara itu, harga pada tahun dasar, misalnya menggunakan tahun dasar 2005, tercatat Rp8.000 per unit. Maka indeks harga pada tahun 2020 tersebut sebesar 125.
Namun, biro statistik yang mengkalkulasi Indeks Harga Konsumen (IHK) biasanya memodifikasi rumus tersebut agar hasilnya lebih akurat.
Salah satunya adalah rumus yang digunakan oleh BPS di bawah ini. Meski terlihat ribet, namun kalkulasi ini menjelaskan bahwa IHK di Indonesia dihitung berdasarkan harga barang saat ini, harga barang di periode sebelumnya, dan nilai konsumsinya di tahun dasar.
Baca Juga: Makro Ekonomi
Selain Indeks Harga Konsumen, terdapat pula indeks harga lain untuk mengukur daya beli masyarakat dan menilai perubahan harga barang dan jasa di masyarakat. Indikator itu terdiri dari:
Indeks Harga Produsen adalah indeks harga yang menjadi perbandingan antara harga barang atau jasa yang dibeli produsen pada waktu tertnetu. Adapun indeks ini melihat perubahan harga bahan mentah, bahan setengah jadi, dan barang jadi.
Indeks yang akrab di sebut IB adalah harga yang menjadi gambaran perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani. Hal itu meliputi kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun pproses produksi petani yang terdiri dari pupuk, benih, dan obat-obatan.
IB dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, harga makanan, pakaian, perumahan, aneka barang dan juga nilai tukar uang.
Baca Juga: Produk Domestik Bruto
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Investopedia, Badan Pusat Statistik, World Economic Forum
Bagikan artikel ini