Efek beragun aset atau dikenal dengan istilah asset-backed security adalah efek (surat berharga) yang terdiri dari sekumpulan aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial. Karena itu, jika ingin tahu apa itu efek beragun aset, kita akan menemukan ada banyak ragamnya.
Misalnya saja, aset keuangan berupa tagihan dari kartu kredit, pemberian kredit, termasuk kredit pemilikan rumah, kredit mobil, efek bersifat utang yang dijamin pemerintah, dan arus kas. Kreditor awal (originator) mengalihkan aset keuangan kepada para pemegang EBA.
Berdasarkan ketentuan pasar modal Indonesia UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya, sarana khusus yang digunakan dalam proses penerbitan EBA adalah Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun (KIK EBA).
Perjanjian ini dibuat oleh manajemen investasi dan bank kustodian yang mengikat para pemegang EBA. Penjualan efek beragun aset kepada investor melalui penawaran umum di pasar modal Indonesia atau dijual kepada investor strategis.
Pada 12 Februari 2009, diterbitkan Efek Beragun Aset melalui penawaran umum dan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Baca juga: Newbie di Bursa Saham? Ini 4 Cara Aman Berinvestasi bagi Pemula
Efek beragun aset adalah sekuritas investasi yang dijamin dengan kumpulan aset, seperti pinjaman, sewa guna, utang kartu kredit, royalti, atau piutang. EBA mirip dengan sekuritas yang didukung hipotek (mortgage-backed security). Bedanya, sekuritas yang mendasari EBA tidak berbasis hipotek.
Bagi investor, efek beragun aset bisa menjadi alternatif utang korporasi. Ini lantaran EBA memungkinkan penerbit efek tersebut untuk menghasilkan uang tunai, yang dapat digunakan untuk lebih banyak pinjaman.
Dengan demikian, EBA juga memberikan kesempatan kepada investor untuk berpartisipasi dalam berbagai macam aset yang menghasilkan pendapatan. Jenis asetnya sendiri tidak likuid dan tidak dapat dijual terpisah. Jadi, menyatukan efek beragun aset ini memungkinkan pemilik aset menjadikan asetnya yang tidak likuid dapat dipasarkan kepada investor.
Aset yang mendasari EBA terdiri atas berbagai jenis pinjaman ekuitas. Di antaranya ekuitas rumah, pinjaman mobil, piutang kartu kredit, pinjaman dana sekolah, atau arus kas lainnya.
Penerbit efek beragun aset mencampurkan asetnya bisa sekreatif yang mereka inginkan. Karena itu, EBA ini telah dibuat berdasarkan arus kas dari pendapatan film, pembayaran royalti, sewa pesawat, dan fotovoltaik surya.
Baca juga: Mulai Investasi Saham? Begini Cara & Syarat Buka Rekening Mandiri Sekuritas Online Trading
Asumsikan bahwa Perusahaan X bergerak dalam bisnis pemberian pinjaman mobil. Jika seseorang ingin meminjam uang untuk membeli mobil, Perusahaan X memberikan orang tersebut uang tunai. Lantas, orang tersebut wajib membayar kembali pinjaman itu dengan sejumlah bunga.
Perusahaan X dapat membuat banyak pinjaman sehingga bisa jadi kehabisan uang tunai untuk terus memberikan lebih banyak pinjaman. Dalam contoh inilah efek beragun aset bekerja.
Karena itu, Perusahaan X kemudian dapat mengemas pinjamannya saat ini dan menjualnya ke Perusahaan Investasi X. Ini demi memperoleh uang tunai, yang dapat digunakan untuk memberikan lebih banyak pinjaman.
Perusahaan Investasi X lantas memilah pinjaman yang dibeli ke dalam kelompok yang berbeda, yang disebut dengan tranches. Tranches ini merupakan kelompok pinjaman dengan karakteristik serupa, seperti jatuh tempo, tingkat bunga, dan tingkat tunggakan yang diharapkan.
Selanjutnya, Perusahaan Investasi X akan menerbitkan sekuritas yang mirip dengan obligasi biasa pada setiap tahap yang dibuatnya. Investor perorangan lantas membeli sekuritas ini dan menerima arus kas dari kumpulan pinjaman biaya beli mobil, dikurangi biaya administrasi yang disimpan oleh Perusahaan Investasi X untuk dirinya sendiri.
Dalam mengeluarkan efek beragun aset, umumnya ada tiga tingkat alias tranche yang diterapkan yakni tingkat A, B, dan C. Tingkat A hampir selalu merupakan tahap terbesar dan disusun untuk memiliki peringkat tingkat investasi agar menarik bagi investor.
Sementara itu, tingkat B dalam efek beragunan aset memiliki kualitas kredit lebih rendah. Dan dengan demikian, memiliki imbal hasil yang lebih tinggi daripada tingkat A. Dan tingkat C memiliki peringkat kredit lebih rendah daripada tingkat B dan mungkin memiliki kualitas kredit buruk sehingga tidak dapat dijual kepada investor.
Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!
Sumber: Investopedia
Jadi “Cewek Keren” dengan Menghapus Gaya Hidup Boros
Tujuh Langkah Mencapai Kebebasan Finansial
Pengin Bikin Start-up? Ini 5 Strategi Awal yang Harus Kamu Ketahui
Bagikan artikel ini