Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Defisit Anggaran
shareIcon

Defisit Anggaran

4422  dilihat·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Defisit Anggaran

Defisit anggaran adalah perbedaan antara pendapatan dan pengeluaran yang diharapkan, baik oleh individu maupun suatu perusahaan atau pemerintah dalam suatu periode. Di mana, perbedaan tersebut menunjukkan pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.

Dengan kata lain, defisit anggaran berarti bahwa organisasi mengharapkan untuk menghasilkan lebih sedikit uang daripada yang direncanakan untuk dibelanjakan selama periode tertentu, seperti tahun fiskal.

Karenanya, defisit anggaran adalah hal yang sebisa mungkin dihindari dalam suatu bisnis. Ketika sebuah bisnis merencanakan anggarannya, mereka biasanya mengumpulkan daftar prioritas yang mereka harapkan untuk dibelanjakan dan berapa banyak uang yang dimiliki.

Mereka juga membuat daftar sumber pendapatan dan berapa banyak yang mereka harapkan. Jika mereka berencana untuk menghasilkan kurang dari yang mereka belanjakan, mereka perlu mencari cara lain untuk membayar pengeluaran tersebut.

Defisit anggaran lazim terjadi di kalangan pemerintah karena mereka cenderung membelanjakan lebih banyak uang daripada yang mereka hasilkan dengan pajak.

Baca juga: Bantu Atasi Defisit Anggaran, Iuran BPJS Alami Kenaikan 100%

Mengapa defisit anggaran adalah hal yang lazim di kalangan pemerintah?

Ada banyak alasan mengapa pemerintah pada umumnya mengeluarkan uang terlalu banyak.

Yang paling mendasar adalah bahwa pemerintah memiliki lebih banyak hal yang ingin dibelanjakan daripada yang mereka mampu bayarkan melalui pendapatan pajak.

Pemerintah menghabiskan miliaran atau triliunan dolar setiap tahun. Dan mungkin sulit bagi mereka untuk mengetahui tarif pajak yang harus mereka kenakan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutupi biaya.

Dalam kasus lain, pemerintah tidak bersedia menaikkan tarif pajak secara memadai atau mungkin ingin menerapkan pemotongan pajak untuk mendapatkan lebih banyak dari warga.

Defisit anggaran adalah hal yang umumnya mempengaruhi berbagai kebijakan yang barangkali diberlakukan pada tahun fiskal tersebut.

Alasan lain pemerintah membelanjakan lebih banyak uang daripada yang mereka hasilkan adalah karena mereka dengan mudah dapat meminjam atau mencetak uang.

Salah satu risiko signifikan dari defisit anggaran adalah datangnya dana untuk menutupi kesenjangan tersebut. Padahal, mencetak terlalu banyak uang pada akhirnya dapat menyebabkan inflasi.

Baca juga: Aturan Anggaran 50/30/20, Cara Efektif Rem Jumlah Pengeluaran

Apa risiko dari defisit anggaran?

Salah satu risiko utama dari defisit anggaran adalah organisasi yang mengalami defisit tidak akan mampu membayar biaya yang dianggarkan.

Jika seseorang mengharapkan untuk menghasilkan Rp 40.000.000 dalam satu tahun dan menghabiskan Rp 50.000.000 pada tahun yang sama, ada dua cara untuk menangani ini.

Salah satunya adalah dengan mencari tempat untuk meminjam Rp 10.000.000. Cara lainnya, adalah dengan mengeluarkan Rp 10.000.000 dari tabungan mereka.

Tak satu pun dari opsi ini dapat berlaku berkelanjutan bagi kebanyakan orang jika mereka terus mengalami defisit anggaran. Akhirnya, mereka cenderung akan memupuk utang yang cukup besar sehingga tidak dapat menemukan pemberi pinjaman yang bersedia meminjamkan dana.

Strategi untuk hadapi defisit

Dua cara untuk mengurangi defisit anggaran: menghabiskan lebih sedikit uang atau menghasilkan lebih banyak uang.

Dalam skala negara, defisit anggaran adalah hal yang lebih mudah untuk dihadapi. Pemerintah dapat meningkatkan pendapatan pemerintah dengan menaikkan tarif pajak. Sisi negatifnya, hanya sedikit orang yang tertarik membayar tarif pajak lebih tinggi.

Cara lain untuk meningkatkan penerimaan pajak adalah dengan meningkatkan produktivitas negara. Jika suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi, masuk akal bahwa bisnis negara tersebut akan menghasilkan lebih banyak uang. Dan mereka pun akan membayar tarif pajak yang sama dengan tingkat pendapatan lebih tinggi.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di Google Play Store atau App Store untuk membeli emas digital dan S&P 500 index futures dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun.

Untuk produk investasi emas, kamu bisa menarik emas fisik dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999,9 mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi dalam kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS seperti Apple, Facebook, Netflix, Nike, dan lainnya.

Investasi kamu aman karena disimpan dan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (BUMN). Produk investasi di Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah berlisensi dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Segera download Pluang dan nikmati keuntungannya!

Sumber: Robinhood

Simak juga:

Hindari Boros, Yuk Hitung Berapa Banyak yang Bisa Kamu Hemat dari WFH

Metode Kakeibo: Cara Menabung Unik dan Efektif ala Jepang

Hemat Uang Belanja Demi Menabung, Begini 9 Cara Mudahnya

Apa Itu Literasi Finansial?

Ditulis oleh
channel logo

Dewi Kharisma

Right baner

Dewi Kharisma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Hiperinflasi

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1