Bursa saham adalah tempat di mana investor bisa membeli atau menjual saham. Namun, seperti apa seluk-beluk mengenai hal ini?
Menurut UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, bursa saham atau bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli effek milik pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Dengan kata lain, bursa efek adalah tempat di mana aktivitas jual-beli saham berlangsung.
Adapun efek yang dimaksud mulai dari surat berharga, surat utang, obligasi, saham, hingga kontrak berjangka dan setiap derivatif atas efek.
Baca Juga: 6 Faktor Mempengaruhi Harga Saham
Di Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI), atau Indonesian Stock Exchange (IDX), adalah tempat para investor untuk memperdagangkan efek atau saham-saham mereka secara resmi. Sejarah pembentukan bursa saham ini sendiri cukup panjang yang dimulai sejak zaman prakemerdekaan Indonesia.
Berikut ini adalah ringkasan sejarah pembentukan Bursa Efek Indonesia.
Fungsi utama bursa saham adalah untuk memfasilitasi pertemuan antara penjual dan pembeli saham. Namun, prosesnya tidak sesederhana jual-beli barang pada umumnya. Berikut cara kerja bursa saham pada umumnya.
Perusahaan yang ingin mencatatkan sahamnya di bursa efek harus melalui proses pendaftaran dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh otoritas pengawas pasar modal.
Emiten harus menyampaikan informasi yang relevan mengenai perusahaan, termasuk laporan keuangan, informasi manajemen, dan prospek bisnis.
Emiten melakukan penawaran saham kepada publik melalui penawaran umum (Initial Public Offering/IPO). Dalam IPO, perusahaan menjual sebagian sahamnya kepada investor publik untuk menghimpun dana.
Setelah penawaran umum (IPO), saham-saham tersebut didaftarkan di bursa efek. Saham yang terdaftar akan diberi kode identifikasi unik yang biasa disebut dengan simbol saham atau ticker. Sebagai contoh, Meta Platforms diberi kode META atau Alibaba diberi kode BABA.
Harga saham ditentukan melalui proses lelang atau negosiasi di bursa saham. Harga saham ini mencerminkan kekuatan penawaran dan permintaan di pasar. Jika ada banyak permintaan untuk saham suatu perusahaan, maka harga saham cenderung naik. Sebaliknya, jika penawaran saham melebihi permintaan, maka harga saham cenderung turun.
Setelah harga saham ditetapkan, perdagangan saham dilakukan di bursa efek. Investor dapat membeli atau menjual saham melalui perantara perdagangan, seperti perusahaan sekuritas atau pialang saham.
Transaksi dilakukan dengan menggunakan sistem perdagangan elektronik yang terhubung dengan bursa efek.
Setiap transaksi yang terjadi di bursa efek dicatat dan dilaporkan secara teratur. Informasi mengenai harga saham, volume perdagangan, dan data lainnya tersedia untuk publik. Hal ini memungkinkan transparansi dan pemantauan pasar yang lebih baik.
Setelah terjadi transaksi, proses penyelesaian dilakukan untuk mentransfer kepemilikan saham dan menyelesaikan pembayaran. Proses ini melibatkan lembaga kliring dan penyelesaian yang menjamin keamanan dan keabsahan transaksi.
UU No 8 Tahun 1995 menyebut, bursa saham atau bursa efek memiliki tujuan untuk menyelanggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien.
Guna mencapai tujuan tersebut, bursa efek wajib menyediakan sarana pendukung serta mengawasi kegiatan anggota bursa efek.
Saham adalah instrumen kepemilikan perusahaan. Dalam bursa efek, saham perusahaan dapat diperdagangkan antara investor melalui mekanisme jual beli di pasar saham.
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah, atau lembaga lainnya. Instrumen ini memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menerima pembayaran bunga secara periodik dan pengembalian pokok pada tanggal jatuh tempo.
Reksa dana adalah wadah investasi yang mengumpulkan dana dari sejumlah investor untuk diinvestasikan dalam portofolio efek seperti saham, obligasi, atau instrumen pasar uang lainnya. Biasanya, instrumen ini dikelola oleh manajer investasi.
ETF adalah jenis reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham. ETF mencerminkan kinerja indeks pasar seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan dapat diperdagangkan sepanjang hari seperti saham.
Derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya tergantung pada harga atau kinerja underlying asset, seperti saham, indeks, komoditas, atau mata uang. Contoh derivatif yang diperdagangkan di bursa efek termasuk opsi (options) dan kontrak berjangka (futures).
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Bursa Efek Indonesia
Bagikan artikel ini