Apa saja indeks-indeks saham yang terdapat di AS maupun Indonesia? Yuk, simak selengkapnya!
Terdapat tiga indeks saham AS yang sangat dikenal oleh kalangan investor yaitu Dow Jones Industrial Average (DJIA), S&P500, dan Nasdaq Composite.
Indeks Dow Jones merupakan indeks dari perusahaan-perusahan yang berbasis industri, sementara indeks S&P 500 adalah indeks yang terdiri dari 500 perusahaan berkapitalisasi pasar jumbo yang melantai di bursa AS, dan Nasdaq adalah indeks dari perusahaan-perusahaan teknologi terbesar di negara Paman Sam tersebut.
Apa saja indeks saham utama di Indonesia?
Indeks Harga Saham Gabungan adalah indeks saham yang mencakup seluruh saham-saham yang diperdagangkan secara publik di Indonesia. Perusahaan yang baru melakukan penawaran umum perdana sahamnya (IPO) juga diikutsertakan ke indeks ini sejak hari pertama.
Saham-saham yang tercatat di IHSG terbagi ke dalam dua papan, yakni papan utama (main board) dan papan pengembangan (development board). Sementara itu, indeks ini tidak mengikutsertakan saham-saham yang terdapat di papan akselerasi, yang umumnya berisi saham-saham perusahaan rintisan.
Indeks ini tidak dapat direplikasi mengingat banyaknya saham-saham bervaluasi kecil, tidak likuid, dan saham-saham yang biasanya disebut sebagai “saham tidur”.
LQ45 adalah indeks yang berisi 45 saham berlikuiditas dan punya kapitalisasi pasar tinggi. Perhitungan indeks ini mengikuti metodologi umum indeks saham global lainnya, di mana pembobotan didasarkan pada kapitalisasi pasar serta mengikutsertakan kapitalisasi pasar atas saham-saham yang digenggam investor minoritas (free float). Sebelumnya, LQ45 tidak mengikutsertakan saham-saham berkategori free float.
LQ45 adalah indeks yang paling banyak dipantau investor lantaran pergerakannya dianggap cerminan dari pergerakan pasar modal Indonesia.
Karakteristik IDX30 mirip seperti indeks LQ45, namun terbilang lebih mini lantaran hanya terdiri dari 30 saham saja.
Indeks ini biasa digunakan investor asing dan manajemen investasi di Indonesia lantaran menggunakan pembobotan kapitalisasi pasar free float. Sistem ini sudah digunakan indeks MSCI sebelum diikuti oleh LQ45 pada 2019.
Terdapat dua indeks saham syariah yang dikenal investor di pasar modal Indonesia, yakni Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII).
ISSI memiliki karakteristik serupa dengan IHSG namun hanya berisikan saham-saham yang mengikuti aturan ekonomi Islam. Misalnya, indeks ini tidak memasukkan saham-saham perusahaan kasino, rokok, minuman keras, dan korporasi yang mendulang laba dari bunga. Selain itu, perusahaan yang punya rasio utang terhadap aset di atas 45% dan porsi pendapatan non-syariah di atas 10% juga tidak diikutsertakan ke dalam indeks ini.
Sementara itu, JII adalah indeks berisikan 30 saham syariah dengan fundamental baik dan likuiditas tinggi.
Bagikan artikel ini
3 Cara Valuasi Saham
6 Faktor Mempengaruhi Harga Saham
Mengenal Indeks Saham Utama
Mengapa Harga Saham Sulit Diramal?
Lebih Baik Investasi Saham Tunggal, Indeks, Atau Reksa Dana Saham?
Lebih Baik Investasi Saham Domestik atau Saham Global? Atau Keduanya?
Apa Itu Pasar Modal?
7 Risiko Utama Investasi Saham
5 Alasan Untuk Berinvestasi di Pasar Saham
3 Jenis Gaya Investasi Saham