Berita & Analisis

Pre-Earnings Tesla (TSLA): Apa yang Harus Diperhatikan?
shareIcon

Pre-Earnings Tesla (TSLA): Apa yang Harus Diperhatikan?

15 Apr 2025, 1:18 AM·Waktu baca: 7 menit
shareIcon
Pre-Earnings Tesla (TSLA): Apa yang Harus Diperhatikan?

Tesla (TSLA) kembali menjadi pusat perhatian pasar dengan laporan earnings yang dijadwalkan untuk rilis dalam waktu dekat, yakni pada 23 April 2025, dini hari. Sebagai pemimpin di industri kendaraan listrik (EV), kinerja kuartalan Tesla sering kali menjadi barometer kesehatan pasar EV global. Investor akan memantau data penjualan, margin keuntungan, dan pandangan masa depan dari CEO Elon Musk untuk menentukan prospek saham Tesla di masa mendatang.

$TSLA di Pluang

Miliki saham $TSLA mulai dari Rp10.000 dan manfaatkan fitur leverage untuk tingkatkan potensi cuanmu! 

💸Nikmati 0% bunga leverage hingga tanggal 31 Mei 2025💸

Beli Saham $TSLA di Sini!

Maksimalkan peluang Cuan kamu dengan beli Call Options.

💸Nikmati biaya trading gratis hingga $30 selama 30 hari sejak transaksi options pertama khusus untuk pengguna baru Options!💸

Beli Call Options $TSLA di Sini!

Profil Singkat Tesla

Tesla, Inc., yang didirikan pada tahun 2003 oleh Martin Eberhard dan Marc Tarpenning, adalah perusahaan teknologi dan otomotif yang berfokus pada pengembangan kendaraan listrik dan solusi energi terbarukan. Di bawah kepemimpinan Elon Musk, Tesla telah berubah dari produsen mobil niche menjadi pemain utama di pasar global.

Perusahaan ini pertama kali menarik perhatian dunia dengan peluncuran Tesla Roadster pada tahun 2008, kendaraan sport listrik pertama yang menunjukkan bahwa EV bisa memiliki performa tinggi. Kesuksesan berikutnya datang dengan Model S, Model 3, Model X, dan Model Y, yang kini menjadi tulang punggung lini produk Tesla.

Lini Bisnis Tesla:

  1. Kendaraan Listrik (EV): Tesla memimpin pasar global dengan penjualan kendaraan listrik yang terus meningkat, didukung oleh pabrik canggih seperti Gigafactory di Shanghai, Berlin, dan Texas.
  2. Energi Terbarukan: Tesla juga memproduksi panel surya dan Powerwall, solusi penyimpanan energi untuk rumah dan bisnis.
  3. Otonomi dan AI: Teknologi Full Self-Driving (FSD) menjadi fokus utama Tesla dalam menciptakan kendaraan otonom sepenuhnya.
  4. Layanan Energi dan Infrastruktur: Tesla mengembangkan jaringan Supercharger global untuk mendukung pengguna kendaraan listriknya.

Income Statement TSLA | Sumber: Bloomberg

Tesis Investasi Tesla

1. Tesla melakukan ekspansi besar-besaran dalam Penyimpanan Energi dan Jaringan Supercharger 

Tesla menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dalam sektor penyimpanan energinya, terutama melalui produk-produk seperti Megapack dan Powerwall. Pada tahun 2024, Tesla memasang rekor 31,4 GWh penyimpanan energi, meningkat 114% dibandingkan tahun sebelumnya. Apabila dilihat secara kuartalan, pada kuartal keempat 2024, Tesla mencatatkan pemasangan sebesar 11 GWh, meningkat 244% dibandingkan kuartal yang sama di tahun 2023.

Pabrik Mega Factory milik Tesla di Lathrop, California juga mencapai tingkat produksi 40 GWh per tahun pada pertengahan 2024. Selain itu, pembangunan fasilitas di Shanghai dengan kapasitas serupa telah dimulai, dan diharapkan mulai melakukan pengiriman pada awal 2025. Spesifikasi Produk: Setiap unit Megapack dapat menyimpan lebih dari 3,9 MWh energi atau cukup untuk memasok listrik ke sekitar 3.600 rumah selama satu jam.

Pada tahun 4Q24, segmen energy and storage berhasil menyumbangkan revenue sebesar US$3.06 miliar dan diproyeksikan pada 1Q25 akan sebesar US$3.08 miliar. 

Revenue Breakdown | Sumber: Bloomberg

Selain itu, TSLA juga melakukan perluasan Jaringan Supercharger. Tesla telah meningkatkan secara signifikan Jaringan Supercharger miliknya, memperbaiki aksesibilitas dan kenyamanan bagi pengguna kendaraan listrik (EV) di seluruh dunia. Secara global, pada tahun 2024, Tesla menambahkan lebih dari 11.500 unit Supercharger, mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 19%. Ekspansi ini membawa total Supercharger di seluruh dunia menjadi lebih dari 67.000 unit pada akhir tahun 2024. Jaringan Supercharger mengirimkan lebih dari 5,2 TWh energi pada tahun 2024, yang mengimbangi lebih dari 5,5 miliar kg emisi CO₂ dan menghemat sekitar 2,4 miliar liter bensin.

Hal ini turut sejalan dengan banyaknya mobil yang telah dijual oleh TSLA. Ketika suatu perusahaan memutuskan untuk menjual EV maka perusahaan tersebut juga harus siap untuk menyediakan infrastruktur penunjang para pemakai. Pada 4Q24, TSLA telah menjual 495.6 ribu unit mobil dan di 1Q25, diproyeksikan akan menjual sebanyak 336.6 ribu unit. 


Sales Volume Breakdown | Sumber: Bloomberg

2. Menjadi Leader Autonomous Car di AS, AI dan Superkomputer Dojo

TSLA memiliki Full-Self Driving (FSD) Versi 13.2 yang sudah menunjukkan peningkatan signifikan, dimana terdapat sistem navigasi yang lebih canggih dengan kemampuan menangani skenario berkendara kompleks meningkat, termasuk belokan, zona konstruksi, dan penyeberangan pejalan kaki.Selain itu, Tesla berencana meluncurkan layanan robotaxi otonom penuh di beberapa kota di AS pada akhir tahun 2025, termasuk Texas dan California. Kendaraan ini akan beroperasi tanpa pengemudi manusia, menggunakan pendekatan berbasis visi kamera dan sensor, tanpa menggunakan sistem lidar yang mahal.

Untuk perkembangan AI, TSLA memiliki Superkomputer Dojo yang dirancang untuk memproses data berkendara dunia nyata dalam skala besar. Dimana hal ini dapat meningkatkan fungsi AI yang terpasang di mobil TSLA. Untuk melakukan training, TSLA menggunakan data video dari lebih dari 4 juta kendaraan Tesla dan diperkirakan akan mencapai lebih dari 1 exaflop kekuatan komputasi, yang akan meningkatkan kemampuan AI Tesla secara signifikan.

Selain untuk mobil, TSLA juga akan membuat robot yang dapat menggantikan tugas manusia untuk pekerjaan kasar, yakni robot Optimus. Produksi terbatas dijadwalkan pada 2025, dengan penyebaran lebih luas diharapkan pada tahun 2026.

3. Trump Tarif Berpotensi Membuat Peningkatan Harga Jual Produk

Pengumuman tarif baru oleh pemerintahan Trump telah mengguncang industri otomotif AS, dengan dampak signifikan baik bagi produsen maupun konsumen. Mulai 3 April 2025, tarif 25% akan dikenakan pada impor mobil ke AS, yang tidak hanya mempengaruhi produsen luar negeri tetapi juga perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS yang bergantung pada rantai pasokan global.

Tesla, yang sering dianggap sebagai pemimpin kendaraan listrik buatan Amerika, juga turut terkena dampak dari tarif baru ini. Elon Musk, CEO Tesla, menegaskan bahwa bahkan perusahaan miliknya tidak akan kebal dari kenaikan harga dan masalah rantai pasokan yang disebabkan oleh tarif tersebut.

Diperkirakan memperkirakan bahwa 61% konten kendaraan Tesla yang dijual di AS berasal dari Amerika Serikat, 22% berasal dari Meksiko, 7% dari Kanada, dan 3% dari China. Jika tarif 25% untuk mobil impor tetap diberlakukan, harga mobil TSLA diperkirakan bisa naik antara $5.000 hingga $15.000

Aspek Finansial Tesla

Pendapatan: Pada 1Q25, TSLA diperkirakan memiliki pendapatan sebesar US$ 21.8 miliar (+2.5% YoY). Pendapatan terbesar TSLA berasal dari penjualan mobil (88%, US$18.9 miliar) yang diperkirakan akan menjual 336.68 ribu unit dengan average harga jual sebesar US$39.6 ribu. Pendapatan TSLA sendiri disumbangkan 89% dari penjualan mobil, sehingga apabila volume penjualan mobil menurun dan ada slowing demand untuk barang-barang tersier, TSLA akan terkena dampaknya. Terlebih adanya trump tarif juga dapat memberikan efek negatif dari sisi top line. Walaupun trump tarif membuat ASP perusahaan meningkat tapi dari sisi volume akan menurun banyak. 

Margin: Gross margin perusahaan cukup stabil selama 4 kuartal ke belakang cukup stabil yang berada di range 16.2%-19.8%. Pada 1Q25, diproyeksikan gross margin TSLA berada di level 16.2%. Untuk EPS,diproyeksikan berada di level US$0.44 (+30% YoY), sedangkan net margin mengalami kontraksi dari 9% pada 4Q25 menjadi 7.4% pada 1Q25. 

Rasio Cash Cycle: Secara 2 tahun kebelakang, dalam garis besar CCC perusahaan memburuk dari -1.26 hari pada tahun 2022 menjadi 10.71 hari pada tahun 2024. Hal ini membuktikan bahwa penjualan TSLA semakin melambat karena days sales outstanding meningkat. Penyebab selanjutnya adalah ketatnya persaingan antara EV TSLA dengan EV buatan China yang memiliki harga yang lebih murah dengan kualitas yang sebanding dengan TSLA. 

CCC Tesla | Sumber: Bloomberg

Penjelasan Valuasi Tesla

Valuasi Tesla sering kali menjadi subjek perdebatan di kalangan analis. Dengan rasio harga terhadap laba (P/E) yang tinggi dibandingkan perusahaan otomotif tradisional, Tesla lebih sering dipandang sebagai perusahaan teknologi. Investor perlu mempertimbangkan pertumbuhan pendapatan, margin keuntungan, dan inovasi produk dalam menilai valuasi Tesla.

Saat ini, history level P/E selama 5 tahun kebelakang, valuasi Tesla saat ini berada pada di kisaran level mean yang mengindikasikan harga saham Tesla yang terkategori cukup “fair value” secara 5 tahunan. 


P/E Band TSLA | Sumber: Bloomberg

Risiko Berinvestasi pada Tesla

Penurunan Penjualan & Permintaan EV

Tesla melaporkan penurunan 13% dalam pengiriman kendaraan secara tahunan (YoY) pada kuartal 1Q25. Penjualan kendaraan listrik (EV) di AS turun 8,6%, dan pangsa pasar Tesla turun 0.9%. Persaingan yang semakin ketat serta adopsi EV yang melambat di pasar matang menjadi hambatan bagi pertumbuhan. Adanya hal ini berpotensi membuat perlambatan pertumbuhan pendapatan yang dapat mengurangi nilai premium Tesla.

Risiko Geopolitik & Tarif

Tesla berada di tengah ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok, dimana Trump menerapkan tarif 25% untuk kendaraan impor dan tarif lebih dari 100% untuk baterai dan komponen dari Tiongkok. TSLA sendiri memiliki Gigafactory di Shanghai tetap menjadi kunci produksi global, gangguan apa pun bisa sangat merugikan bagi tesla.

Risiko Kepemimpinan & Reputasi

Citra publik Elon Musk dan afiliasi politiknya telah memicu berbagai kontroversi.Beberapa investor institusi mulai khawatir tentang tata kelola perusahaan dan perhatian Musk yang terbagi karena menjalankan banyak perusahaan seperti X, SpaceX, dan Neuralink. Musk adalah aset terbesar dan juga potensi liabilitas terbesar Tesla. Sentimen investor sangat terpengaruh oleh tindakannya.

Target Harga Tesla

Menurut konsensus Bloomberg, harga saham TSLA berada di level US$318.04 dalam 1 tahun kedepan atau dengan upside potential sebesar 26.1% dari harga closing price 11 April 2025 di level US$252.31. Akan tetapi, hasil earnings akan menjadi kunci terhadap outlook performa Tesla kedepannya, khususnya pada 2025. Penyesuaian dan pandangan analis terhadap harga saham Tesla bisa saja berubah apabila hasil dan guidance Tesla di masa depan mengarah pada trayektori yang positif. Dengan earnings yang segera dirilis, Tesla menjadi salah satu saham yang wajib diperhatikan oleh investor yang mencari peluang di sektor teknologi dan energi terbarukan.

Beli Saham TSLA di Sini!

Coba juga bertransaksi pada Options TSLA agar dapat menghasilkan potensi profit lebih tinggi dari saham biasa. Transaksi TSLA Call Options jika kalian percaya bahwa TSLA akan memiliki performa positif, dan transaksi TSLA Put Options jika kalian menilai bahwa TSLA akan mengalami koreksi.

Investasi dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi di 1000+ pilihan aset yang mencakup Saham AS & ETF, Options Trading untuk Saham AS & ETF, Aset Crypto, Crypto Futures, Emas, dan juga puluhan produk Reksa Dana, semua mulai dari Rp10.000 saja! Di Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena Pluang sudah bekerja sama dengan mitra-mitra tepercaya yang memiliki izin dan diawasi oleh lembaga pemerintah terkait. Yuk, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Bagikan artikel ini

no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1