Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Pre-Earnings Apple Inc (AAPL): Apa yang Harus Diperhatikan?
shareIcon

Pre-Earnings Apple Inc (AAPL): Apa yang Harus Diperhatikan?

24 Apr 2025, 8:59 AM·Waktu baca: 7 menit
shareIcon
Kategori
Pre-Earnings Apple Inc (AAPL): Apa yang Harus Diperhatikan?

Apple (AAPL) akan merilis laporan keuangan 2Q25 pada 2 Mei, dengan proyeksi pendapatan US$94,1 miliar. Kinerja ditopang iPhone dan layanan digital, didukung inovasi AI dan ekosistem tertutup, meski ada risiko dari pasar China dan ketegangan dagang AS-China.

$AAPL di Pluang

Miliki saham $ticker mulai dari Rp10.000 dan tingkatkan potensi profit hingga 4x dengan fitur Leverage. 

💸Nikmati 0% bunga leverage hingga tanggal 31 Mei 2025💸

Beli Saham $AAPL di Sini!

Maksimalkan peluang profit kamu dengan beli Call Options. 

💸Nikmati biaya trading gratis hingga $30 selama 30 hari sejak transaksi options pertama khusus untuk pengguna baru Options!💸

Beli Call Options $AAPL di Sini!

 

Profil Singkat Apple

Apple Inc adalah perusahaan yang telah berdiri lebih dari selama 49 tahun, AAPL telah memiliki brand value dan reputasi yang baik. Hal ini dibuktikan dengan 57.4%  total penduduk USA merupakan pengguna produk Iphone, Mac dan Ipad. Market share ini diproyeksikan akan terus meningkat menjadi 59% pada tahun 2026. 

Dengan total perangkat aktif sebanyak 2.2 miliar, pada tahun 2024 AAPL berhasil memiliki pendapatan sebesar US$ 391 miliar (+2%YoY) untuk FY24 dengan 5 segmentasi usaha seperti Iphone, Ipad, Mac, Services, dan Wearables, Home and Accessories.

  • Iphone. Pada tahun 2Q25, AAPL diproyeksikan akan menjual 49.9 juta perangkat Iphone (penjualan tahun 1Q25: 77 juta perangkat). Adapun segmen ini diperkirakan akan menyumbangkan revenue sebesar US$ 45.4 miliar pada 2Q25. Penjualannya cukup stabil apabila dibandingkan dengan 2Q25 yang berada di level US$45.96 miliar. 
  • Ipad. Merupakan market leader di segmentasi tablet dengan total market share sebesar 32% secara global dan telah berhasil menjual Ipad sebanyak 13 juta units sepanjang tahun 2Q25. Secara keseluruhan, segmen Ipad diproyeksikan menyumbang revenue sebesar US$6.2 miliar pada 2Q25.
  • Mac. Segmen personal computer Apple atau Mac memiliki market share sebesar 14% secara global dan secara keseluruhan diproyeksikan memiliki kontribusi pendapatan sebesar US$7.8 miliar.
  • Services. Memiliki kaitan yang erat dengan ekosistem produk fisik apple. Segmen services terbagi atas pendapatan yang berasal dari Berikut App Store, Apple Music, Apple TV Plus, Apple Arcade, Apple News Plus, Apple Pay, and iCloud. Segmen ini memiliki pendapatan sebesar US$26.7 miliar pada 2Q25.
  • Wearables, Home and Accessories.Penjualan utama segmen berasal dari penjualan AirPods dan Apple Watch dan diproyeksikan akan memiliki pendapatan sebesar US$8.1 miliar pada 2Q25.
Rincian Pendapatan Apple (AAPL)
Revenue Breakdown AAPL | Sumber: Bloomberg

Tesis Investasi

Apple Akan Mengintegrasikan Sistem AI kelayakan Aplikasi 

Apple sedang mengembangkan sistem AI internal perusahaan yang nantinya akan diintegrasikan ke dalam sistem smartphone ataupun apple device lainnya. Adanya AI dapat meningkatkan harga jual produk Apple karena memiliki keunggulan dan kecanggihan baru. Memang sekarang ini dampak dari AI belum bisa secara masif dirasakan dampaknya oleh Apple user namun kedepannya layanan ini akan memiliki peran layaknya Chat GPT bahkan pengguna Apple dapat melakukan editing photo layaknya AI yang ada di aplikasi Adobe. 

Saat ini, AI dari Apple masih dikembangkan dan pada Bulan Januari 2025, Apple Intelligence ditarik kembali oleh Apple karena menyajikan data palsu, sehingga sistem AI internal ini belum matang dan belum siap untuk diedarkan. Apple sendiri telah menggelontorkan lebih dari US$25 juta untuk penggembangan AI dan akan menggelontorkan US$30 juta pada tahun 2025 untuk AI. 

Inovasi dan Launching Produk Rutin 

AAPL rutin melakukan launching produk Iphone setiap tahunnya dan gencar melakukan promosi produk baru di setiap Q2 dan Q3 di tahun tersebut. Pada tahun 2024, perusahaan berhasil launching rangkaian produk Iphone 16. Walaupun sudah ada Apple Intelligence di rangkaian Iphone 16 nyatanya inovasi Apple ini dianggap gagal. Hal ini juga sudah dilakukan research oleh analis JP Morgan, dimana 67% respon masih tidak aware dengan Apple Intelligence, dan di tahun 2025, dengan adanya perbaikan in house research terhadap AI, Iphone 17 diharapkan dapat terjual keras. Diproyeksikan apabila Iphone 17 launching Apple dapat menjual 28.5 juta unit pada saat launching. 

Close Ecosystem Apple Berbanding Lurus Dengan Loyalitas Konsumen 

AAPL memiliki close system berupa IoS system, yang memungkinkan Apple untuk menjaga sistemnya lebih ketat sehingga terhindar dari cybercrime risk dan dengan 55,000 paten yang telah dimiliki AAPL, konsumen tidak memerlukan third parties technology lainnya, karena perusahaan telah menyediakan segala kebutuhan konsumennya (end solution). Selanjutnya, data-data yang terdapat di ekosistem Apple tidak dapat dipindahkan ke ekosistem lainnya sehingga membuat konsumen memiliki ketergantungan dengan sistem close-end miliki Apple. Hal ini turut berdampak pada pembelian produk maupun service Apple secara recurring. 

Apple Vs. Trump Tarif 

Pemerintahan Trump mengumumkan bahwa ponsel, komputer, dan chip dibebaskan dari tarif baru. Apple adalah salah satu perusahaan yang paling terdampak oleh tarif Trump karena sebagian besar iPhone, iPad, dan MacBook diproduksi di China dan negara-negara Asia lainnya. Trump telah menyerukan agar Apple memproduksi produknya di AS agar tidak terkena tarif kedepannya apabila terjadi perubahan regulasi. 

Namun, memindahkan seluruh produksi ke AS, diperkirakan akan menggandakan harga produk Apple. Maka dari itu, dibanding melakukan relokasi total, Apple tampaknya memilih untuk menyerap sebagian dampak tarif dan menyesuaikan rantai pasoknya. Meski sudah ada pabrik chip TSMC di AS, kapasitas produksinya masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan perusahaan teknologi besar seperti Apple. Bahkan jika manufaktur dalam negeri ditingkatkan, prosesnya akan memakan waktu bertahun-tahun dan tetap bergantung pada bahan baku yang sebagian besar harus diimpor.

Apabila terjadi perubahan regulasi dan Apple dikenakan tarif maka untuk jangka pendek, Apple mungkin akan menurunkan margin keuntungannya yang saat ini rata-rata mencapai 45%, agar harga produk tidak langsung melonjak drastis. Perusahaan juga kemungkinan besar sedang menekan mitra manufaktur dan pemasok komponen untuk menurunkan harga mereka. Selain itu, Apple dikabarkan sedang menjajaki perubahan dalam rantai pasok globalnya, seperti mengirimkan produk langsung ke pasar non-AS untuk menghindari tarif yang dikenakan pada ekspor-impor AS.

Adapun berikut adalah detail kenaikan harga Iphone apabila terkena tarif trump

Proyeksi kenaikan harga Iphone*: 

  • iPhone 16 (standar)
    Harga sekarang: $799 (Rp 9.5 juta) → Bisa naik ke $1.142 (Rp 19.7 juta)
  • iPhone 16 Pro Max (1TB)
    Harga sekarang: $1.599 (Rp27.6 juta) → Bisa naik ke $2.300 (Rp 39.8 juta)
  • iPhone 16e (versi murah)
    Harga sekarang: $599 (Rp10.4 juta) → Bisa naik ke $856 (Rp14.8 juta)

 

*Asumsi kurs: Kurs 1 dollar AS Future = Rp17,285

 

Kenaikan harga jual produk Apple (AAPL)
Kenaikan Harga Jual Produk Apple (AAPL)  | Sumber: Rosenblatt Securities

 

 

Mengulas Aspek Finansial Apple Jelang Rilis LK 2Q25

Penjualan 2Q25 Tetap Ditopang Oleh Segmen Iphone 

Pada 2Q25, diperkirakan AAPL memiliki pendapatan sebesar US$94.1 miliar yang disumbang oleh produk Iphone dengan penjualan sebesar US$45.4 miliar, dimana diproyeksikan Apple dapat mengirimkan 49.9 juta unit di kuartal ini. Adapun penjualan di segmen lainnya cenderung stabil apabila dibandingkan dengan 1 tahun sebelumnya. 

Segmen Pendapatan Apple (AAPL)
Revenue Segmen | Sumber: Bloomberg

Pada kuartal ini, forecast revenue sudah disesuaikan dengan keadaan pasar dimana Apple mulai kehilangan market share nya di negara yang memiliki penjualan tersebut kedua setelah Amerika, yakni di China. Pada 2Q25, diproyeksikan pendapatan yang berasal dari negara tersebut adalah US$16.7 miliar. Saat ini, menurut analisis yang dilakukan Iphone kalah saing dengan produk buatan Huawei dan Vivo dari segi teknologi nya dan kalah dari Samsung S24 Ultra dari segi kamera. 

Laba Perusahaan Tetap Solid dengan EPS sebesar 

AAPL diproyeksikan akan mencetak gross margin sebesar 47.1% atau meningkat dari kuartal sebelumnya yang berada di level 46.9% pada 2Q25. Penyumbang gross margin terbesar berasal dari segmen service (app store, apple music, dsb) dengan proyeksi gross margin 73.9% pada kuartal ini atau setara dengan US$19.7 miliar. Selanjutnya untuk segmen products memiliki margin sebesar 38.3% dengan estimasi penyumbang gross margin terbesar berasal dari Iphone yakni sebesar 48.7%. 

Gross Margin per Segmen

Gross Margin per Segmen | Sumber: Bloomberg

Secara keseluruhan dari sisi bottom line, AAPL diproyeksikan memiliki EPS sebesar US$1.61pada 2Q25 (+5.36% YoY) dengan tingkat net margin sebesar 25.6% 

Income Statement AAPL | Sumber: Bloomberg

Income Statement AAPL | Sumber: Bloomberg

Efisiensi Dalam Menekan Biaya Penyimpanan, Memiliki Cash Conversion Cycle (CCC) yang Sehat

AAPL memiliki tingkat inventory turnover yang outperform dibandingkan dengan peers company (samsung) (AAPL inventory turnover 24.3x, peers company average 13.2x).  Hal ini sejalan dengan strateginya dalam menekan biaya penyimpanan. Kedepannya dengan adanya ekspansi untuk menambah gerai retail yang akan memperluas pusat distribusi ke konsumen.

Dengan adanya ketergantungan yang tinggi pada penjualan retail. AAPL memiliki CCC sehat dengan nilai negatif (-67.2 hari) dengan keberhasilan perusahaan untuk memiliki Days in Payable (103 hari) yang lebih tinggi dibandingkan dengan Days in Receivable (24.3 hari). 

Apple Working Capital

Proyeksi Potensi Saham AAPL

Menurut konsensus Bloomberg harga wajar saham Apple sendiri saat ini berada di US$239.38. Hal ini mengindikasikan bahwa harga saham perusahaan masih lebih “murah” dibanding nilai wajar sesungguhnya.

Jika dibandingkan dengan kompetitor, sisi “mahal” saham Apple bisa terlihat dari rasio harga saham per laba (Price to Earning Ratio/Rasio P/E) berada di 26.4x P/E atau di atas rata-rata kompetitornya, 18.4x P/E. 

P/E Band Apple AAPL

Namun, investor sepertinya “mewajarkan” harga premium tersebut mengingat Apple tak kenal lelah untuk terus berinovasi dan tetap memiliki neraca keuangan stabil di tengah kondisi ekonomi yang tak tentu.

Risiko Berinvestasi di Saham AAPL

Pelemahan Kondisi Perekonomian di China

Penjualan Iphone kedua terbesar berasal dari China, dan di China sendiri, Apple memiliki market share sebesar 15%. Dengan adanya pelemahan ekonomi dan event discount besar seperti event sale liburan di China dapat memberikan dampak signifikan kepada AAPL karena masyarakat lokal lebih memilih untuk membeli smartphone buatan China yang memiliki harga yang lebih murah. 

Perang Dagang Antara China-USA

Diangkatnya Trump sebagai presiden kembali membuat isu terkait perang dagang US-China kembali muncul. Dengan adanya ketegangan antara China dan USA dapat berdampak pada supply chain raw materials AAPL, seperti chips dan processors internal yang diimport dari Taiwan. Terdapat ketergantungan yang tinggi terhadap regulasi pemerintah China yang ditakutkan terdapat larangan ekspor ataupun tarif tinggi terhadap produk-produk tersebut ke USA, sehingga AAPL harus mencari supplier baru. 

Kompetisi Dengan Perusahaan Teknologi Pengembang AI 

AAPL harus terus berinovasi mengembangkan teknologi berbasis IoS agar tidak kalah bersaing dengan kompetitor yang menawarkan teknologi AI yang terhubung ke perangkat elektroniknya. Dengan inovasi yang tertinggal dibandingkan kompetitor membuat AAPL memiliki risiko untuk kehilangan market share nya. 

Ditulis oleh
channel logo

Pius Bagas H

Right baner

Pius Bagas H

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
earnings call
Produknya Mendunia, Laba per Saham Nike 26% di Atas Ekspektasi Analis
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1