Tesla, Inc ($TSLA) akan merilis laporan keuangan 3Q25 pada perdagangan 22 Oktober 2025 (after market), dengan proyeksi pendapatan sebesar US$24.97 juta (-0.5% YoY), dan EPS di level US$0.49 (+22.81% YoY). Simak analisis berikut ini!
Key Highlight
Diproyeksikan pada 3Q25, TSLA memiliki pendapatan sebesar US$24.97 miliar (-0.8% YoY), dan EPS di level US$0.49 (-22.84% YoY)
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai perusahaan otomotif global termasuk produsen lama (legacy automakers) seperti Volkswagen, Ford, GM, serta pemain baru seperti BYD, NIO, XPeng, Xiaomi, dan Lucid Motors yang semakin agresif masuk ke pasar EV.
TSLA sedang mencoba rebound dari zona support $285–$295 dengan sinyal oversold di Stochastic, namun momentum masih lemah karena MACD negatif.
Rating Wall Street
: BUY
Target Price (1Y)
: $548 (Braid)
Potential Upside
: 24.4% (dari harga closing price 26 Sept 2025 di level US$440.4)
Tesla, Inc., yang didirikan pada tahun 2003 oleh Martin Eberhard dan Marc Tarpenning, adalah perusahaan teknologi dan otomotif yang berfokus pada pengembangan kendaraan listrik dan solusi energi terbarukan. Di bawah kepemimpinan Elon Musk, Tesla telah berubah dari produsen mobil niche menjadi pemain utama di pasar global.
$TSLA di Pluang
Maksimalkan potensi profit kamu dengan beli Call Options.
💸Nikmati biaya trading gratis hingga $30 selama 30 hari sejak transaksi options pertama khusus untuk pengguna baru Options!💸
Musk membeli sekitar 2.57 juta saham Tesla senilai kira-kira US$1 miliar, dengan harga antara US$372 dan US$396 per saham. Ini adalah pembelian saham open-market pertama yang dilakukannya sejak awal 2020. Langkah ini dianggap sebagai "vote of confidence" (bukti keyakinan) yang kuat terhadap arah jangka panjang perusahaan.
Saham TSLA berpotensi mencapai US$8.5 triliun, karena pemegang saham TSLA akan memberikan insentif senilai US$1 triliun kepada Elon Musk dalam bentuk stock option sebagai kompensasi keberhasilannya membawa harga saham TSLA meroket.
Pada 3Q25, jumlah pengiriman mobil tesla adalah sebanyak 497.1 ribu unit (481.2 unit diantaranya adalah model 3/Y). Jumlah pengiriman ini mengindikasikan adanya kenaikan sebesar 7% YoY. Secara YTD, TSLA telah mengirimkan 1.2 juta unit mobil (-6% YoY). Adapun total dengan total produksi sebanyak 447.5 ribu unit.
Per Agustus 2025, penjualan mobil TSLA di Eropa menurun 22.5% YoY menjadi 14.8 ribu unit. Hal ini menandakan penurunan secara terus menerus selama 8 bulan berturut-turut di pasar Eropa.
Kedepannya perusahaan akan mengembangkan dan melakukan investasi besar terhadap teknologi mengemudi otonom penuh (FSD) dan robot humanoid Optimus.
FSD: Estimasi bahwa pendapatan FSD Tesla sekarang sekitar US$1-3 miliar/tahun (subscription & one-time purchase) dengan potensi naik ke US$75 miliar pada tahun 2030 (Goldman Sachs). Potensi pasar ride-hailing global > US$1 triliun.
Optimus: Elon Musk mengatakan bahwa setelah produksi berskala penuh, Optimus bisa dijual dengan harga sekitar US$20.000–US$30.000 / unit. Optimus sendiri akan dijual pada tahun 2026
Jika FSD, Robotaxi, dan Optimus berhasil → Tesla akan dilihat bukan hanya sebagai automaker, tapi sebagai perusahaan AI, robotics, & mobility.
Departemen Transportasi Arizona menyetujui Tesla untuk menguji kendaraan robotaxi otonom dengan pengawas keselamatan (safety monitor) di area metro Phoenix.
Tesla Model Y L (long-wheelbase, 6 kursi) diperkenalkan di China, produksi dimulai Q3 2025 di pabrik Giga Shanghai. Peluncuran ini merupakan strategi Tesla untuk memperbarui lini produknya di China, menghadapi persaingan yang semakin ketat dari produsen kendaraan listrik lokal yang menawarkan harga lebih rendah.
Valuasi: TSLA saat ini berada di angka 188.9.x P/E atau dinilai lebih premium dibandingkan rata-rata kompetitornya sebesar 7.6x P/E.
TSLA Financial | Sumber: Bloomberg
Risiko:
Risiko Kepemimpinan & Reputasi
Tata Kelola Perusahaan: Investor institusi khawatir tentang perhatian Musk yang terbagi ke berbagai perusahaan lain seperti X, SpaceX, dan Neuralink, yang berpotensi mempengaruhi kinerja Tesla.
Risiko Citra Publik: Musk merupakan aset sekaligus liabilitas terbesar bagi Tesla. Sentimen investor sangat rentan terhadap tindakannya yang kontroversial di media sosial.
Risiko Politik: Tindakan Musk yang bertentangan dengan Presiden AS berpotensi menyebabkan ketidakstabilan harga saham Tesla.
Persaingan Pasar yang Ketat
Pesaing dari Berbagai Sektor: Tesla tidak lagi menjadi pemain tunggal. Perusahaan menghadapi persaingan dari produsen otomotif global (seperti Volkswagen, Ford, dan GM) serta pendatang baru (seperti BYD, NIO, dan Lucid Motors).
Tekanan di Tiongkok:
BYD: Tesla menghadapi tekanan kuat dari BYD yang menjual kendaraan listrik dengan harga lebih rendah namun tetap menawarkan fitur dan teknologi yang kompetitif.
Keunggulan Lokal: Produsen Tiongkok, seperti BYD, memiliki keunggulan logistik, akses ke subsidi pemerintah, dan memanfaatkan sentimen nasionalisme konsumen.
Persaingan di Pasar Barat: Di Eropa dan Amerika, produsen mapan seperti Mercedes-Benz, BMW, dan GM telah merilis kendaraan listrik premium yang bersaing langsung dengan model-model Tesla seperti Model S dan Model X.
Tantangan di Sektor Otomotif dan Persaingan
Penurunan Pengiriman: Pada kuartal kedua (Q2) 2025, Tesla melaporkan penurunan pengiriman kendaraan sebesar 13,5% secara tahunan (YoY), menjadi 384.122 unit. Ini adalah penurunan kuartalan kedua berturut-turut, sebuah tren yang mengkhawatirkan.
Penurunan Pendapatan dan Laba: Pendapatan otomotif turun 16%, sementara laba operasional anjlok 42% pada periode yang sama. Ini menunjukkan bahwa perang harga, terutama dengan kompetitor Tiongkok, telah menekan margin keuntungan mereka.
Dominasi Pasar Tiongkok: Di pasar Tiongkok yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia, Tesla kalah bersaing dengan produsen lokal seperti BYD, yang pengirimannya jauh lebih tinggi.
Risiko Teknologi dan Regulasi
Kecelakaan Autopilot: Hingga saat ini, Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) telah membuka penyelidikan terhadap sekitar 174.290 unit Tesla Model Y terkait masalah gagang pintu, dan telah menyelidiki puluhan kecelakaan yang melibatkan sistem Autopilot, termasuk kecelakaan fatal.
Regulasi FSD: Meskipun Tesla telah meluncurkan sistem Full Self-Driving (FSD) yang lebih maju, masih ada keraguan dari regulator di berbagai negara mengenai keamanannya. Biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan persetujuan regulasi bisa sangat tinggi dan menghambat peluncuran komersial.
Technical
Tesla (TSLA) saat ini berada dalam tren bullish yang cukup kuat, dengan harga bergerak di atas rata-rata pergerakan 50, 100, dan 200 harinya. Kondisi ini menunjukkan momentum bullish yang berkelanjutan. Namun, Tesla saat ini sedang mengalami pullback setelah menembus level $440 hingga kini diperdagangkan di level $425. Area resistance saat ini di kisaran $433-440, di mana jika Tesla berhasil menembus area tersebut akan membuka ruang kenaikan lebih lanjut.
Beberapa indikator osilator seperti RSI dan Stochastic sudah berada di area jenuh beli (overbought), sehingga meningkatkan risiko koreksi jangka pendek atau konsolidasi. Area support terdekat berada di kisaran $400–$410, yang berpotensi menjadi titik untuk kembali rebound jika Tesla kembali terkoreksi ke bawah $420. Price action beberapa hari kedepan sangat menentukan sentimen terhadap saham Tesla namun secara teknikal tetap bullish selama Tesla mampu bertahan di atas $420.
Download aplikasi Pluang untuk investasi di 1000+ pilihan aset yang mencakup Saham AS & ETF, Options Trading untuk Saham AS & ETF, Aset Crypto, Crypto Futures, Emas, dan juga puluhan produk Reksa Dana, semua mulai dari Rp10.000 saja! Di Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena Pluang sudah bekerja sama dengan mitra-mitra tepercaya yang memiliki izin dan diawasi oleh lembaga pemerintah terkait. Yuk, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!