Cari tahu perbandingan pendapatan, biaya, dan prospek Robinhood dan Coinbase. Mana yang lebih menguntungkan bagi investor? Simak analisis lengkapnya!
Mulai investasi saham $HOOD hanya dengan Rp10.000 di Pluang.
Beli Call Option Hood Di Sini!
Rating Wall Street | : BUY |
---|---|
Target Price (1Y) | : $160 (Bernstein) |
Potential Upside | : ![]() |
Mulai investasi saham $COIN hanya dengan Rp10.000 di Pluang.
Beli Call Option COIN Di Sini!
Rating Wall Street | : BUY |
---|---|
Target Price (1Y) | : $505 (Braid) |
Potential Upside | : ![]() |
Robinhood dan Coinbase adalah perusahaan yang bergerak di bidang bursa sekuritas, namun keduanya memiliki model pendapatan yang berbeda. Coinbase mengandalkan mayoritas pendapatannya dari biaya transaksi cryptocurrency, sementara Robinhood memperoleh pendapatan terbesar dari perdagangan equity (saham).
Pada 3Q25, Robinhood diproyeksikan akan membukukan pendapatan sebesar US$2.95 miliar yang ditopang oleh pendapatan dari total transaction based yang terdiri dari biaya transaksi opsi (27.68% dari total pendapatan), ekuitas (60.5% dari total pendapatan), cryptocurrency (14.68% dari total pendapatan), dan transaksi lainnya.
Revenue Breakdown Robinhood | Sumber: Bloomberg
Sementara itu, pada 3Q25, Coinbase diproyeksikan akan membukukan pendapatan sebesar US$1.8 miliar dengan pendapatan utamanya yang berasal dari pendapatan transaksi yang sebagian besar dari perdagangan crypto dari ritel dan klien institusional yang berdagang dalam volume besar. Selain itu, COIN juga memiliki pendapatan lainnya seperti: Pendapatan Berlangganan dan Layanan yang mencakup Layanan staking (misalnya untuk Ethereum), Biaya kustodian, Imbalan dari blockchain dan pendapatan bunga dari USDC dan kepemilikan stablecoin lainnya.
Revenue Breakdown Coinbase | Sumber: Bloomberg
Perbandingan proyeksi pendapatan 3Q25 antara HOOD dan COIN dapat dilihat pada tabel berikut:
Robinhood (HOOD) memiliki pendapatan yang lebih rendah dibandingkan Coinbase (COIN) karena Coinbase lebih fokus pada perdagangan cryptocurrency yang memiliki fee yang lebih kecil walaupun permintaannya mengalami peningkatan signifikan untuk proyeksi 3Q25, selain itu trading volume di HOOD juga jauh lebih kecil dibandingkan COIN, yakni hanya US$147 miliar secara total, sedangkan volume perdagangan COIN adalah sebesar US$301.5 miliar Untuk 3Q25 (estimated), dimana US$234.9 miliar diantaranya berasal dari client institutional.
Dari sisi Fee berikut adalah perbandingan antara fee structure dari HOOD dan COIN:
Secara keseluruhan pada 3Q25, diproyeksikan bahwa Coinbase akan memiliki ARPU (Average Revenue Per User) untuk retail sebesar US$30.5 dan take rate sebesar 0.03% untuk client institutional, sedangkan ARPU dari HOOD adalah sebesar US$167.77. Apabila dilihat dari jumlah pengguna aktif bulanan (monthly active users). MAU dari COIN lebih rendah yakni di level 9 juta pengguna, sedangkan HOOD berada di level 13.4 juta. Walaupun memiliki jumat user yang lebih banyak namun mayoritas user dari HOOD adalah retail (trading volume kecil), sedangkan COIN mayoritasnya adalah client institutional.
Untuk prospek ke depan, baik Robinhood maupun Coinbase memiliki potensi yang cerah karena keduanya merupakan pemimpin pasar di masing-masing segmen. Sebagai contoh, Coinbase menempati peringkat ketiga sebagai crypto decentralized spot exchange per 22 Sept 2025, dengan pangsa pasar (market share) sebesar 5.8% (Aug 2025). Hal ini tidak lepas dari strategi pertumbuhannya, yang termasuk memperbanyak laporan riset dalam bentuk artikel atau podcast terkait cryptocurrency yang baru terdaftar di platform Coinbase.
Selain itu, engine of growth COIN juga berasal dari ambisi foundernya, yakni Amstrong yang menyatakan akan membuat COIN menjadi aplikasi keuangan masyarakat. Beliau bahkan menurutkan bahwa kedepannya COIN akan menawarkan kartu kredit yang mengembalikan 4% dalam bentuk hadiah Bitcoin.
Di lain sisi, dominasi Robinhood (HOOD) juga meningkat dengan adanya campaign commission free stock trading dan investing, selain itu HOOD juga memiliki strategi pemasaran yang agresif. Pada 3Q25, Robinhood diproyeksikan mengalokasikan US$250 juta untuk biaya pemasaran, yang setara dengan 14% dari total proyeksi pendapatan HOOD. Selain itu, perdagangan opsi di Robinhood juga populer karena perusahaan menawarkan fitur margin interest-free untuk peminjaman pertama dengan nilai maksimum US$1,000 dan menurunkan tingkat bunga margin (margin loan interest rates) menjadi antara 5,70% sampai 6,75% tergantung jumlah pinjaman margin, yang menarik banyak investor untuk bertransaksi dengan membeli call atau put options di platform HOOD.
Dari segi profitabilitas untuk 3Q25 (proyeksi), Coinbase menunjukkan tingkat profitabilitas yang lebih besar (secara nominal) dibandingkan dengan Robinhood, meskipun kedua perusahaan didirikan hanya satu tahun terpisah—Coinbase pada tahun 2012 dan Robinhood pada tahun 2013. Berikut adalah ringkasan kondisi profitabilitas kedua perusahaan untuk 3Q25:
Menurut konsensus Citi, harga wajar saham Coinbase ($COIN) saat ini diperkirakan berada di US$505 atau dengan upside potential 61.5% dari harga closing 26 Sept 2025 sebesar US$312.59.
Jika dilihat dari rasio harga terhadap laba (PE ratio), valuasi Coinbase saat ini berada di angka 53.1x PE, yang menunjukkan valuasi yang lebih "mahal" dibandingkan rata-rata kompetitornya yang berada di 20.1x PE. Hal ini wajar, mengingat Coinbase sedang mengalami pertumbuhan pesat, terutama dengan semakin banyaknya investor institusional yang mengadopsi cryptocurrency. Bahkan, World Liberty Financial milik Donald Trump juga menggunakan layanan Coinbase.
Sementara itu, menurut Bernstein harga wajar saham Robinhood ($HOOD) diperkirakan berada di US$160 atau dengan potensi kenaikan 31.3% dari harga penutupan 26 Sept 2025 sebesar US$121.78.
Dari sisi rasio harga terhadap laba (PE ratio), valuasi Robinhood saat ini berada di angka 62.4x PE, yang juga lebih "mahal" dibandingkan rata-rata kompetitornya yang tercatat di 20.1x PE. Hal ini disebabkan oleh perkembangan positif pada sektor ekuitas di pasar saham AS, yang didorong oleh kebijakan Trump yang mendukung perusahaan-perusahaan AS dan penguatan USD. Sebagai hasilnya, aliran dana (money flow) kembali ke AS, dan banyak investor yang memutuskan untuk berinvestasi di pasar saham AS.
Coinbase ($COIN) saat ini berada dalam tren bullish yang cukup kuat, dengan harga yang baru saja menembus rata-rata pergerakan 50, 100, dan 200 harinya. Kondisi ini menunjukkan momentum bullish awal dan berpotensi berlanjut. Setelah mengalami rebound ketika menyentuh level support kuat di level psikologi $300, kini Coinbase kembali naik hingga kini diperdagangkan di level $337. Secara teknikal, Coinbase akan mencoba kembali untuk meraih level $365 dimana disana juga terdapat gap dan menjadi level resistensi kuat untuk saat ini.
Area support terdekat berada di kisaran $305-310, yang mana jika kembali ke level tersebut, sentimen berubah menjadi bearish. Price action beberapa hari kedepan sangat menentukan sentimen terhadap saham Coinbase namun secara teknikal tetap bullish selama Coinbase mampu bertahan di atas $320.
Robinhood ($HOOD) saat ini berada dalam tren bullish yang cukup kuat, dengan harga bergerak di atas rata-rata pergerakan 50, 100, dan 200 harinya. Kondisi ini menunjukkan momentum bullish yang berkelanjutan. Kini, Robinhood diperdagangkan pada level $143 dan memiliki level resisten pertama di $150 sekaligus menjadi area level psikologi dengan target harga menggunakan fibonacci mencapai $170. Walaupun demikian, beberapa indikator seperti RSI, Stochastic & Oscillators sudah menunjukkan level yang perlu diwaspadai terjadi pullback untuk sementara karena sudah menunjukkan pelemahan dari segi momentum jangka pendek.
Area support terdekat berada di kisaran $130, yang mana jika kembali ke bawah level tersebut, sentimen berubah menjadi bearish. Price action beberapa hari kedepan sangat menentukan namun secara teknikal tetap bullish selama Robinhood mampu bertahan di atas $130.
Saat ini, banyak exchange yang bermunculan, dan untuk memenangkan kompetisi, perusahaan-perusahaan ini berlomba-lomba menurunkan biaya trading, bahkan ada yang menghilangkan biaya tersebut sepenuhnya dan menggantinya dengan spread dari perbedaan bid-offer saat transaksi matching, untuk meningkatkan market share mereka. Namun, penurunan biaya trading bukanlah strategi yang dapat bertahan dalam jangka panjang, sehingga perusahaan perlu menawarkan keunggulan daya saing lainnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memiliki basis pelanggan yang kuat di segmennya masing-masing. Contohnya, Coinbase yang memiliki basis pelanggan kuat di kalangan institusional, sementara Robinhood lebih unggul di segmen retail.
Pada kondisi bear market, banyak investor yang mengalami kerugian akibat posisi leverage atau floating loss, sehingga mereka cenderung enggan untuk melakukan perdagangan dengan volume besar. Semakin kecil Gross Trading Volume (GTV), maka potensi pendapatan untuk Robinhood (HOOD) dan Coinbase (COIN) juga dapat menurun, mengingat pendapatan terbesar keduanya berasal dari biaya trading. Namun, untuk Robinhood, perusahaan masih memiliki potensi keuntungan dengan menawarkan put options saat kondisi pasar sedang bearish. Sementara itu, untuk Coinbase, posisi leverage short dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan ketika pasar sedang lesu.
Beli Call Option COIN Di Sini!
Beli Call Option Hood Di Sini!
Download aplikasi Pluang untuk investasi di 1000+ pilihan aset yang mencakup Saham AS & ETF, Options Trading untuk Saham AS & ETF, Aset Crypto, Crypto Futures, Emas, dan juga puluhan produk Reksa Dana, semua mulai dari Rp10.000 saja! Di Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena Pluang sudah bekerja sama dengan mitra-mitra tepercaya yang memiliki izin dan diawasi oleh lembaga pemerintah terkait. Yuk, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Kevin Reviro
Kevin Reviro
Bagikan artikel ini