Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Mengulas Prospek Kinerja Eli Lilly & Co Sebelum Rilis Laporan Keuangan FY2024
shareIcon

Mengulas Prospek Kinerja Eli Lilly & Co Sebelum Rilis Laporan Keuangan FY2024

3 Feb 2025, 3:27 AM·Waktu baca: 5 menit
shareIcon
Kategori
Mengulas Prospek Kinerja Eli Lilly & Co Sebelum Rilis Laporan Keuangan FY2024

LLY akan melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 4Q24 pada hari Jumat (2/07) dini hari. Sebagai salah satu perusahaan terbesar dalam bidang biotech dan farmasi, LLY memiliki produk utama obat pengurus badan dengan dominasi market share 40% di Amerika. Dengan adanya inovasi produk secara berkelanjutan LLY mampu bersaing mengalahkan kompetitornya. Simak selengkapnya di sini!

Profil Singkat Eli Lilly & Co

Eli Lilly & Co adalah perusahaan produsen obat-obatan, peralatan medis, dan barang konsumsi lainnya. 

Berpusat di Indiana, Amerika, LLY berhasil menjadi market leader di bidang obat-obatan untuk obesitas dengan total pangsa pasar sebesar 40% di Amerika. Bahkan, LLY kini menjadi salah satu perusahaan penyedia obat-obatan OTC terbesar di Amerika dengan memiliki lebih dari 9234 paten obat dan berhasil menjual 52 jenis obat utama yang mendorong revenue perusahaan. Adapun pada 30 Januari 2024, nilai kapitalisasi pasarnya sukses menembus US$781.51 miliar. 

Saat ini, perusahaan memfokuskan aktivitasnya pada 5 segmen bisnis utama. Kelimanya berhasil menyumbang pendapatan US$34.1 miliar bagi perusahaan di 2023, tumbuh 19.6% dibanding setahun sebelumnya. Di tahun 2024, LLY diproyeksikan memiliki pendapatan sebesar US$45 miliar (+32.4% YoY) dengan penjualan utama berfokus di Amerika (menyumbang 64% dari total pendapatan LLY)

Kelime segmen bisnis itu terdiri dari: 

  1. Cardiometabolic Health. Segmen ini berfokus pada penyakit kardiometabolik adalah spektrum penyakit kronis yang saling terkait yang mempengaruhi sistem kardiovaskular jantung, sirkulasi darah, pembuluh darah dan kesehatan metabolisme. Obat-obatan yang diproduksi berfokus pada penyakit diabetes dan obesitas. Pada tahun 2023, segmen memiliki pendapatan sebesar US$19.7 miliar dan di tahun 2024 diproyeksikan meningkat menjadi US$30.1 miliar yang di dorong oleh obat diabetes Mounjaro dengan estimasi pendapatan US$12.3 miliar. 
  2. Immunology. Segmen ini berfokus untuk menjual obat-obatan psoriasis, dermatitis dan penyakit kulit lainnya. Segmen ini memiliki pendapatan sebesar US$3.8 miliar di tahun 2023, dan diproyeksikan di tahun 2024 bertumbuh menjadi US$4.4 miliar
  3. Neuroscience. Segmen ini berfokus pada obat-obatan OTC untuk migrain, pusing ataupun obat yang berhubungan dengan kepala dan otak. Segmen ini di tahun 2023 berhasil menyumbang revenue sebesar US$2.9 miliar dan di tahun 2024 diproyeksikan menurun menjadi US$1.5 miliar. 
  4. Oncology. Segmen ini berfokus pada pengobatan kanker, di tahun 2023 berhasil menyumbang revenue sebesar US$6.7 miliar dan di tahun 2024 diproyeksikan meningkat menjadi US$8.6 miliar
  5. Other. Menjual obat untuk mencegah dan mengobat pengeroposan tulang dan booster untuk membantu memperbaiki daya ingat. Segmen ini di tahun 2023 berhasil menyumbang revenue sebesar US$1.1 miliar dan di tahun 2024 diproyeksikan menurun menjadi US$928 juta

Breakdown Revenue LLY | Sumber: Bloomberg

Meski sudah memiliki nama yang harum di bidang farmasi, LLY sejatinya masih memiliki pesaing yang siap menjegalnya di kompetisi industri tersebut, seperti Johnson & Johnson (JNJ), AbbVie (ABBV), Merck & Co., Inc. (MRK), Pfizer (PFE)

Tesis Investasi Eli Lilly & Co

1. Proyeksi Moncer Industri Farmasi, Terutama Obat Obesitas

Industri farmasi dan kesehatan akan selalu dicari oleh masyarakat karena semakin bertambahnya usia maka tingkat kesehatan akan terus menurun. Perusahaan yang mampu menciptakan solusi untuk kesembuhan penyakit akan mendapatkan benefit berapa perbesaran market share. Pasarnya diperkirakan akan terus menggembung dalam beberapa tahun mendatang.

Menurut data dari Statista, diproyeksikan pendapatan di pasar Farmasi diperkirakan mencapai US$1.2 triliun pada tahun 2025 secara global. Di antara berbagai pasar, terdapat pasar Obat Anti-obesitas, dimana LLY merupakan pemain utama di segmen ini. Pasar obat GLP-1 untuk menurunkan berat badan saat ini merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan tertinggi di dunia. Pada tahun 2023, ukuran pasar segmen tersebut adalah US$37.4 miliar dan diproyeksikan pasar GLP-1 akan mencapai US$150 miliar pada tahun 2030. 

2. Produk Diproyeksikan akan diadopsi Oleh 26% Masyarakat AS di Tahun 2025

Saat ini, 26% orang Amerika berencana untuk menggunakan obat GLP-1 pada tahun 2025 yang didominasi oleh kalangan Gen Z dengan market share 37% dari total customer. Produk LLY yakni Tirzepatide telah menunjukkan kemanjuran yang unggul dibandingkan dengan produk kompetitornya yakni semaglutide Novo Nordisk. Produk LLY memiliki tingkat efektivitas 20.2% dan produk NVO 13.7%. 

Tirzepatide ditawarkan oleh Eli Lilly dalam dua produk penurun berat badan. Pertama, ada Mounjaro, yang disetujui untuk mengelola diabetes tipe 2. Kedua, ada Zepbound, yang disetujui untuk manajemen berat badan kronis.

Terlebih LLY memiliki kesempatan untuk merebut market sahre dari NVO karena pabrik NVO sudah mencapai kapasitas maksimal, sehingga dengan pertumbuhan demand yang tinggi NVO tidak dapat memenuhi demand tersebut yang pada akhirnya customer akan membeli obat ke LLY. Hal ini dikarenakan Eli Lilly lebih siap dalam hal kapasitas manufaktur dimana sejak 2020, Eli Lilly telah berkomitmen lebih dari US$20 miliar untuk ekspansi manufaktur. 

Selain itu, LLY juga akan menawarkan obat GLP-1 dengan varian baru di tahun 2026 yang disebut dengan Orforglipron dan Retatrutide (obat suntik multi-mekanisme dalam uji coba tahap akhir, menggabungkan agonisme reseptor GLP-1, GIP, dan glukagon untuk meningkatkan kemanjuran)

Bersama-sama, Novo Nordisk dan Eli Lilly mengendalikan sekitar 85% pasar GLP-1 atau bisa disebut dengan persaingan duopoli. Dengan adanya ekspansi besar-besaran ditambah dengan market yang besar, dapat dikatakan LLY memenangkan persaingan duopoly dengan NVO. 

Mengulas Aspek Finansial Eli Lilly & Co

Mature Company Dengan Top Line Growth Stabil 

Diproyeksikan pendapatan LLY mengalami pertumbuhan sebesar 32.4% YoY di tahun 2024 atau sebesar US$45.2 miliar. Pada tahun sebelumnya, LLY berhasil membukukan pendapatan sebesar US$34.1 miliar (+19.6% YoY). Kedepannya, pendapatan LLY akan diproyeksikan tetap growing seiring dengan ekspansi melalui pengembangan produk yang dilakukan oleh LLY.

 

Income Statement LLY |Sumber: Bloomberg

Top line akan di topang oleh produk anti obesitas dan diabetes yang di tahun 2024 diproyeksikan akan memiliki pendapatan sebesar US$30.1 miliar. Penyumbang terbesar segmen berasal dari obat Mounjaro (obat diabetes dan anti obesitas - Tirzepatide) dengan estimasi pendapatan US$12.3 miliar. 

Cardiometabolic Health LLY  Revenue |Sumber: Bloomberg

Bottom Line yang Solid, EPS diproyeksi Naik 42.3% YoY

Apabila ditinjau dari sisi laba, untuk FY24, LLY diproyeksikan akan membukukan laba sebesar US$13.02 atau dengan pertumbuhan 42.3%. Apabila ditinjau dari gross margin, GPM perusahaan membaik dibandingkan tahun sebelumnya yakni berada di level 81.9% (Vs. 2023 79.2%). Selanjutnya, NPM perusahaan diproyeksikan berada di level 25.7%. 

Valuasi Eli Lilly & Co

Menurut Bloomberg, harga wajar saham Eli Lilly & Co ($LLY) berada di US$980.24

Lebih lanjut, apabila ditilik dari rasio harga saham terhadap labanya (rasio P/E), valuasi LLY saat ini berada di angka 35.2x P/E atau lebih “mahal” dibandingkan rata-rata kompetitornya sebesar 15.4x P/E. Selanjutnya, apabila ditinjau dari Vs self, P/E LLY sudah berada dibawah -1 stdev yang artinya harga saham LLY sudah layak untuk dikoleksi karena sudah berada di area diskon ditambah dengan prospek perusahaan yang cerah. 

Valuasi P/E LLY | Sumber: Bloomberg

Risiko Berinvestasi di Saham Eli Lilly & Co

Proses R&D Gagal

Proses R&D yang gagal dapat mengulang kejadian adanya bahan berbahaya dalam produk yang diproduksi oleh LLY. Hal ini bisa mengakibatkan LLY harus mengeluarkan uang lebih di pengadilan untuk membayar settlement kerugian. Efek selanjutnya adalah obat-obatan milik LLY dapat ditarik dari peredaran dan dilarang diperdagangkan. 

Kompetisi Dengan Perusahaan Farmasi 

Potensi pasar hiburan digital yang menggiurkan tentu akan dimanfaatkan oleh pesaing-pesaing JNJ seperti Johnson & Johnson (JNJ), AbbVie (ABBV), Merck & Co., Inc. (MRK), Pfizer (PFE) untuk terus mencari cara untuk memperbesar pangsa pasar perusahaannya. 

Dengan demikian, LLY harus terus menerus melakukan R&D dan mengeluarkan paten-paten obat baru yang dapat membantu LLY untuk menggenjot revenue perusahaan. Untuk FY24, diproyeksikan LLY telah mengeluarkan US$14 miliar untuk proses R&D. 

Beli Saham LLY di Sini!

Investasi dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja! Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
earnings call
Produknya Mendunia, Laba per Saham Nike 26% di Atas Ekspektasi Analis
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1