Bank of America baru saja merilis laba dan pendapatannya di kuartal IV 2023. Lantas, seperti apa hasilnya? Simak selengkapnya di bawah ini!
Pendapatan Bank of America (BAC) pada kuartal empat 2023 bertumbuh -10,7% YoY menjadi US$22,1 miliar, lebih rendah dibandingkan ekspektasi analis yang berada di level US$23,7 miliar. Adapun dari sisi profit (net income) juga mengalami pertumbuhan -50% YoY menjadi US$2,9 miliar dari US$7,1 miliar, sehingga membuat EPS perusahaan berada di level US$36 atau lebih kecil dibandingan EPS 4Q22, yang berada di level US$88 cents.
Penurunan laba disebabkan oleh biaya pre-tax Bank yang membengkak menjadi sebesar US$1,6 miliar karena adanya transisi dari London Interbank Offered Rate. Selanjutnya, terdapat juga biaya khusus yang dibebankan kepada BAC sebesar US$2,1 miliar oleh Federal Deposit Insurance Corporation. Biaya ini terkait dengan kegagalan Silicon Valley Bank dan Signature Bank.
Dari sisi interest income mengalami pertumbuhan -5% YoY menjadi US$14,09 miliar, yang disebabkan oleh tingginya rendahnya simpanan DPK. Hal ini turur membuat net interest yield menurun sebesar 15 bps ke 1.97%. Kemudian dari sisi non-interest income juga mengalami penurunan sebesar 19% YoY menjadi US$8.01 miliar yang disebabkan oleh buruknya aktivitas di pasar global yang membuat kinerja keuangan asset management dan IB menjadi lesu.
Diproyeksikan tingkat pendapatan BAC pada akhir tahun 2024 adalah sebesar US$100,3 miliar atau bertumbuh 1,5% YoY dengan tingkat EPS yang bertumbuh 3,3% YoY menjadi US$3,2.
Kinerja keuangan BAC juga memiliki ketergantungan yang tinggi dengan keputusan kebijakan suku bunga dari The Fed. Apabila The Fed kembali meningkatkan ataupun mempertahankan suku bunga, hal ini dapat membuat kinerja keuangan BAC menjadi semakin tertekan seiring dengan lesunya tingkat pengambilan kredit karena suku bunga yang tinggi, yang diiringi dengan pertumbuhan cost of fund bank yang berpotensi pada tertekannya NII bank, serta membuat unrealized losses bank menjadi membengkak akibat penurunan harga obligasi yang semakin dalam (BAC memiliki banyak obligasi, ketika suku bunga naik maka value obligasi turun)
Bagikan artikel ini