
Tahun 2025 menjadi periode yang penuh gejolak namun sangat menguntungkan bagi pasar keuangan global, terutama untuk aset crypto. Di tengah tantangan seperti inflasi dan ketidakpastian kebijakan ekonomi makro, sektor cryptocurrency justru menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan yang luar biasa.
Data dari TradingView mencatat, hingga 28 Oktober 2025, Bitcoin (BTC) telah melonjak 24.91% dan Ethereum (ETH) melesat 25.96% YTD. Bitcoin bahkan empat kali menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah pada tahun ini. Secara keseluruhan, total kapitalisasi pasar aset crypto mencapai $4 triliun. Sentimen pasar secara keseluruhan tetap bullish untuk aset crypto, terutama setelah Bitcoin dimana hampir penutupan bulan Oktober 2025 terdapat kenaikan solid sebesar +3.39% (28 Okt 2025, MoM).
Pendorong utama di balik reli ini adalah peningkatan adopsi institusional. Sejak diluncurkannya ETF (Exchange Traded Fund) Bitcoin pada tahun 2024, yang kemudian diikuti oleh ETF Ethereum dan ETF Solana, aliran modal institusi terus mengalir. Berdasarkan data Farside Investors per 27 Oktober 2025, secara kumulatif, total dana institusi yang mengalir ke Bitcoin melalui ETF mencapai $62.1 miliar, diikuti oleh Ethereum sebesar $14.5 miliar, dan Solana sebesar $413.6 juta.
Momentum positif ini juga didukung oleh regulasi yang lebih jelas, khususnya di Amerika Serikat. Pada pertengahan tahun 2025, pemerintah AS mengesahkan GENIUS Act, undang-undang federal pertama yang mengatur secara spesifik tentang stablecoin. Aturan ini mewajibkan penerbit stablecoin untuk didukung oleh cadangan 100% dalam aset likuid dan menjalani audit rutin.
Pengesahan GENIUS Act memberikan kepastian hukum yang sangat dinantikan oleh pelaku pasar. Aturan yang jelas ini menghilangkan kekhawatiran terkait keamanan dan transparansi, sehingga membuka gerbang bagi investor institusi untuk berpartisipasi lebih masif di pasar crypto. Selain itu, regulasi ini juga berpotensi memicu gelombang inovasi baru dalam aplikasi pembayaran dan DeFi (Keuangan Terdesentralisasi) yang berbasis stablecoin yang patuh pada aturan.
Peristiwa ini menjadi periode menarik bagi para trader maupun investor untuk memanfaatkan peluang pasar, khususnya pada pasar cryptocurrency. Perkembangan positif di pasar ini membuka peluang baru bagi investor Indonesia. Namun, untuk memanfaatkan momentum tersebut, pemilihan aplikasi crypto yang tepat menjadi semakin penting agar investor dapat bertindak cepat dan efisien
Di Indonesia sendiri, pilihan aplikasi crypto semakin beragam. Namun memilih aplikasi crypto yang aman dan teregulasi juga menjadi aspek penting untuk diperhatikan agar dapat menjamin keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
Oleh karena itu, artikel ini akan membandingkan lima aplikasi crypto terpopuler yang paling banyak digunakan di Indonesia. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan membantu Anda memilih aplikasi yang paling sesuai dengan strategi dan tujuan investasi Anda.
Pluang kian memantapkan posisinya sebagai salah satu aplikasi investasi di Indonesia. Bertumpu pada ekosistem multi-aset yang luas dan basis lebih dari 12 juta pengguna, aplikasi ini menawarkan pengalaman investasi digital yang aman, berizin dan diawasi Bappebti dan OJK.
Lewat satu aplikasi, pengguna dapat mengakses 1.000+ produk investasi—mulai dari crypto, saham & ETF Amerika Serikat (AS), emas, reksa dana, hingga crypto futures dan options saham AS—dengan struktur biaya yang kompetitif.
Dari sisi keamanan, untuk emas, saham AS, ETF, Yield USD dan Leverage seluruh transaksi dicatat dalam Jakarta Futures Exchange (JFX) dan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (KBI), untuk aset crypto dan crypto futures transaksi dicatat dalam Central Finansial X (CFX) dan dijamin oleh Kliring Komoditi Indonesia (KKI), terakhir untuk reksadana seluruh transaksi difasilitasi oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Meski berada dalam pengawasan regulator, produk saham AS, ETF, dan options tetap memiliki risiko: harga dapat berfluktuasi, nilai options bisa menyusut saat jatuh tempo, dan penggunaan leverage meningkatkan eksposur risiko.
Binance adalah platform crypto global yang diawasi oleh regulator internasional, namun belum berada di bawah lisensi OJK. Platform ini dikenal atas ekosistemnya yang lengkap, meliputi spot trading, derivatif, staking, hingga NFT marketplace.
Platform ini cocok untuk investor yang mencari ekosistem crypto all-in-one.
Binance belum mengantongi izin PAKD dari OJK. Artinya, pengguna Indonesia berpotensi menghadapi kendala hukum dan pajak saat bertransaksi crypto di platform ini.
Tokocrypto adalah aplikasi dan platform exchange aset crypto di Indonesia yang memungkinkan pengguna melakukan trading Bitcoin, Ethereum, hingga altcoin lainnya dengan interface yang mudah dan aman.
Platform ini cocok bagi investor yang mencari aplikasi crypto yang mudah digunakan, lengkap fiturnya, dan terintegrasi dalam ekosistem digital yang terus berkembang di Indonesia
Trading aset crypto mengandung risiko tinggi karena volatilitas pasar. Pengguna disarankan memahami mekanisme biaya transaksi serta potensi risiko sebelum berinvestasi.
Nanovest adalah platform investasi digital yang hadir di Indonesia dan memudahkan akses ke berbagai produk keuangan seperti saham Amerika, crypto, hingga emas digital.
Platform ini cocok bagi investasi yang mudah diakses, aman, dan cocok untuk berbagai tingkat investor yang membutuhkan platform investasi multifungsi dan terpercaya.
Meskipun menawarkan kemudahan dan biaya transaksi rendah, pengguna tetap perlu memperhatikan fluktuasi harga aset crypto, serta potensi biaya tambahan atau syarat lainnya yang perlu diperiksa lebih lanjut melalui pusat bantuan atau panduan layanan.
Pintu adalah aplikasi crypto asal Indonesia yang memudahkan pengguna membeli, menjual, dan berinvestasi aset digital lewat aplikasi mobile dan Pintu Pro Web.
Bagi pengguna yang mencari platform serba-ada, Pintu menawarkan cakupan aset luas, eksekusi lintas perangkat (app & web), dan perangkat manajemen risiko
Aset crypto bersifat volatil dan berisiko tinggi. Investor disarankan memahami biaya, mekanisme leverage, serta toleransi risiko pribadi sebelum bertransaksi.
Di tengah pertumbuhan pesat industri aset digital di Indonesia, setiap aplikasi crypto menawarkan nilai tambah yang berbeda. Namun, investor tetap perlu memperhatikan aspek keamanan, biaya transaksi, serta kepatuhan regulasi sebelum mengambil keputusan.
Sepanjang 2025, Pluang terlihat menonjol sebagai salah satu platform investasi crypto terdepan berkat ekosistem produk yang lengkap, biaya kompetitif, serta dukungan regulasi yang kuat. Komitmen Pluang terhadap literasi finansial dan penyediaan fitur edukasi juga memperkuat posisinya di pasar, sekaligus merefleksikan arah perkembangan industri investasi digital di Tanah Air.
Bagi investor, penting untuk mengevaluasi kebutuhan dan profil risiko pribadi sebelum berinvestasi. Manfaatkan fitur edukasi maupun akun demo yang tersedia agar lebih siap dalam mengambil keputusan investasi.
Marcella Kusuma
Marcella Kusuma
Bagikan artikel ini