Pasti Sobat Cuan langsung senang ketika tanggal gajian, kan? Pasti di otak sudah terbayang ingin beli ini itu. Tapi, sebagai masyarakat yang sudah melek finansial, tentu kamu juga harus menentukan tujuan finansial kamu dengan penghasilan yang didapat.
Lantas, bagaimana menentukan tujuan finansial?
Proses pengaturan finansial erat kaitannya dengan cara melunasi utang. Kadang, disadari atau tidak, hidup kamu akan sedikit-banyak akan berurusan dengan urusan pinjam-meminjam. Misalnya, mencicil rumah, mencicil mobil, atau ponsel kesayangan kamu.
Penelitian dari Federal Reserve Bank, di New York, menunjukkan bahwa utang kartu kredit mencapai US$930 miliar dolar pada 2019 lalu. Tidak heran jika tujuan finansial masyarakat akan didominasi dengan cara jitu melunasi utang.
Hanya saja, di sisi lain, kamu juga perlu berinvestasi demi mengamankan aset di masa depan.
Nah, ketika memiliki uang, orang akan dihadapkan dengan dilema. Apakah mereka mesti menggunakan rezeki itu untuk membayar utang? Atau justru menggunakannya untuk hal yang lebih menguntungkan, yakni investasi?
Investasi dan utang adalah dua hal yang sama-sama penting. Maka, tujuan finansial sepatutnya mencakup investasi dan cara melunasi utang sekaligus, di mana hal itu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan kamu.
Kamu tak perlu terbebani dengan berapa besar pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk dua pos tersebut. Bahkan, kalau kamu cerdik mengatur investasi, kamu bisa gunakan imbal hasilnya untuk menutup lubang utang kamu!
Mengapa demikian? Sebab, investasi adalah tindakan menggunakan uang kalian untuk menghasilkan uang lebih banyak lagi dalam bentuk bunga, dividen, dan apresiasi aset. Cara berinvestasi pun kini semakin beragam dan mudah.
Tapi, kalau penghasilan kamu pas-pasan, tentu kamu harus memilih prioritas di antara keduanya. Bagaimana caranya?
Baca juga: Quarter Life Crisis: Saatnya Asah Seni Mengatur Keuangan dan Gaya Hidup Bijak
Utang adalah pinjaman uang untuk membiayai suatu kebutuhan atau suatu peristiwa tidak terduga. Biasanya, pemberi pinjaman akan membebankan bunga sederhana atau bunga majemuk pada jumlah yang dipinjamkan.
Menggunakan perhitungan untuk mengukur manfaat antara investasi dan utang bisa membantu kita. Ada dua variabel yang penting untuk diingat dalam hal ini:
Jika kalian mendapati pengembalian investasi lebih tinggi daripada bunga atas utang, maka investasi adalah jawabannya. Di sisi lain, jika kalian memiliki utang yang berbunga tinggi, seperti kartu kredit, maka melunasi utang menjadi prioritas.
Selain memperhitungkan dua hal di atas, memikirkan tentang hierarki potensi juga bisa membantu merencanakan tujuan finansial yang baik.
Berikut adalah beberapa saran yang bisa membantu mencapai tujuan finansial:
Baca juga: Kenali Tujuan Investasimu, Lihat 4 Investasi Potensial untuk Pemula Ini
Utang adalah fenomena umum di kalangan masyarakat, khususnya milenial. Ada beberapa orang yang membeli rumah atau rumah harus berhutang. Namun, kejadian luar biasa yang di luar rencana selalu saja datang, seperti biaya medis atau biaya perbaikan rumah karena terkena badai.
Di masa-masa itulah biasanya orang mengambil utang untuk membantu kebutuhan mereka.
Selain utang karena keadaan tidak terduga, utang kartu kredit menjadi bentuk utang yang kerap terjadi. Kartu kredit berguna karena sifatnya yang cashless. Namun, banyak orang yang dapat dengan cepat mengontrol diri dan pikiran atas risiko dibalik kenyamanan kartu kredit tersebut.
Tidak semua utang buruk, seperti utang hipotek misalnya. Ini tergantung pada tujuan finansial yang kamu tetapkan. Bunga yang dibebankan pada hipotek dan pinjaman mahasiswa di Amerika Serikat dapat dikurangi dari pajak.
Bunga atas utang yang diambil menjadi bahan pertimbangan yang penting. Ketika kalian meminjam uang, kreditur akan membebankan biaya atau biasa disebut dengan bunga atas uang yang dipinjamkan.
Tingkat bunga bisa sangat bervariasi, tergantung dengan kebijakan bank sentral, bank komersial, dan lain sebagainya. Jadi, ada baiknya kalian melakukan window shopping ke beberapa tempat sebelum memutuskan untuk mengambil utang.
Ada dua jenis bunga yang biasa diaplikasikan. Pertama, bunga sederhana yang hanya didasarkan pada jumlah pokok pinjaman. Kedua, bunga majemuk yang menghitung jumlah pinjaman ditambah biaya bunga yang terakumulasi selama umur pinjaman.
Lebih lanjut, ada juga tujuan finansial yang disesuaikan dengan tanggal pembayaran kembali atau repayment date. Artinya, akan ada tanggal di mana dana tersebut harus dibayarkan kembali kepada pemberi pinjaman.
Membangun cash flow yang seimbang, mengatur anggaran dari awal, dan menerapkan metode yang sesuai dengan kondisi keuangan adalah beberapa tujuan finansial yang penting kamu pelajari.
Bagaimana, Sobat Cuan? Sudah siap menentukan tujuan finansial kamu?
Sumber: Investopedia, The Balance
Bagikan artikel ini