Saat akan membeli suatu produk reksadana, memilih Manajer Investasi yang tepat sangat penting lho, Sobat Cuan.
Mirip seperti mencari jodoh, memilih MI memang susah-susah gampang. Makanya, kamu perlu melancarkan tips-tips jitu memilih MI agar investasi reksadana kamu bisa sesuai harapan.
Untuk itu, yuk simak tips memilih MI di artikel ini ya, Sobat Cuan!
Baca juga: Yuk, Coba Diversifikasi Investasi dengan Teori Markowitz. Apakah Itu?
Namun, sebelum menuju ke pakem-pakem dalam memilih MI, ada baiknya kamu kenali peran dan fungsi MI bagi investasi reksadanamu.
Manajer Investasi (MI) adalah perusahaan atau perorangan yang telah mendapatkan izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan kegiatan usaha pengelolaan dana. Jadi, aset maupun dana investasi kamu akan dihimpun dalam kumpulan dana masyarakat dan dikelola oleh mereka.
Kredibilitas MI dalam mengelola dana tersebut tentu berperan besar pada kinerja investasi kamu. Bahkan, banyak investor memilih produk reksadana semata karena rasa percayanya pada sang MI.
Karena ia mengelola investasimu, tentu tugas Mi pun terbilang banyak. Nah, di bawah ini adalah tiga tugas utama manajer investasi yang harus kamu ketahui!
Tugas utama MI adalah mengelola aset dan dana kelolaan yang kamu percayakan kepadanya. Dia akan mmebelanjakan dana investasi kamu pada berbagai instrumen tergantu jenis reksadana yang kamu pilih.
Saat memilih dan melepas instrumen investasi dalam portofolio reksadana kamu, MI memiliki wewenang penuh. Dia bahkan tidak perlu meminta izin kamu selaku pemilik dana untuk melakukannya.
Penjualan dan pembelian instrumen dilakukan berdasarkan analisis MI dan timnya selama dalam koridor yang disepakati di awal. Karenanya, dia bertanggung jawab besar pada kinerja reksadana kamu.
Baca juga: Berkenalan dengan Fitur Limit Order dan Manfaatnya bagi Trading
Selaku investor, kamu akan mendapat laporan investasi secara berkala. Umumnya, hasil laporan manajer investasi dapat diakses langsung melalui aplikasi atau situs resmi dari sang manajer investasi tersebut. Di dalam laporan akan dicantumkan berapa nilai unit rata-rata, harga, sampai persentase keuangan dari reksa dana yang dikelolanya.
Karena perannya yang sangat besar pada kesuksesan portofolio investasi kamu, penting sekali untuk selektif dalam memilih MI. Berikut ini tips investasi reksadana agar kamu tidak salah memilih MI.
MI yang baik memiliki izin usaha yang legalitasnya terjamin. Kamu bisa mengecek izin usaha kandidat MI pilihanmu di laman resmi OJK. Pastikan izin usahanya terdaftar disana ya, Sobat Cuan.
Meskipun tidak dapat dijadikan satu-satunya tolok ukur, tapi kamu bisa berasumsi bahwa MI dengan dana kelolaan besar adalah MI yang cukup kredibel.
Logikanya, jika banyak orang mempercayakan pengelolaan dana kepada MI yang dimaksud, pasti kinerjanya boleh diadu.
Tapi, banyak juga lho MI dengan dana kelolaan yang masih terbatas namun kinerjanya patut diacungi jempol. Jadi intinya, faktor dana kelolaan dapat dijadikan salah satu pertimbangan meski bukan syarat mutlak.
MI baru dengan pengalaman terbatas belum tentu buruk, tetapi MI yang sudah punya banyak pengalaman adalah nilai tambah untuk pertimbanganmu. Pengalaman di atas lima tahun biasanya sudah cukup memberi kamu rekam jejak yang bisa dilihat data historisnya.
Semakin tua MI, maka semakin banyak pula pengalamannya. MI yang berhasil mengelola dana di masa krisis juga menjadi poin pertimbangan penting lain yang perlu kamu perhatikan ya, Sobat Cuan.
Rekam jejak MI tidak mungkin ditampilkan pada portofolio yang dipampang di laman resminya. Tapi kamu bisa melakukan cross check untuk memastikan MI yang kamu pilih betul=betul berintegritas dan dapat dipercaya mengelola investasi kamu.
Baca juga: Yuk, Simak Panduan Gunakan Bollinger Bands Untuk Trading Kripto!
Berinvestasi di instrumen seperti reksadana idealnya adalah investasi jangka panjang, sekurangnya tiga tahun. Kamu tentu tidak ingin olah raga jantung selama itu akibat salah memilih MI yang kinerjanya kurang konsisten.
Sehingga, pastikan konsistensi kinerja MI kamu baik agar kamu dapat hidup tenang menitipkan danamu ke sang manajer investasi.
Salah satu faktor penting lainnya ialah perihal biaya.
Manajer investasi dengan fee yang besar tidak selalu mereka yang kinerjanya terbaik. Kamu bisa mencari manajer dengan fee relevan dan wajar yang mampu mengelola reksadana dengan andal dan konsisten.
Selain itu, transparansi biaya-biaya lainnya seperti fee dan potongan-potongan juga penting. Ingat, biaya ini akan dibebankan kepada dana investasi kamu sehingga nilai keuntungannya akan susut. Pastikan bahwa timbal baliknya sebanding dengan jumlah yang harus kamu bayar.
Manajer investasi kamu adalah pembuat keputusan dalam pengelolan investasi kamu. Dia tentu memiliki risk appetite sendiri, juga target serta visi atas dana kelolaannya.
Kamu harus memastikan bahwa gaya investasi dan selera risikonya selaras denganmu. Dengan begitu, kamu tidak harus selalu mempertanyakan keputusannya saat melepas atau membeli aset tertentu.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Bareksa, PFI Mega Life
Bagikan artikel ini