Teknologi decentralized finance, atau biasa disingkat DeFi, adalah tren yang sedang menjamur di kalangan pecinta aset kripto sebulan belakangan. Alasannya gampang. Sebab, teknologi DeFi bisa bikin penggunanya mendapatkan penghasilan pasif — dan bahkan digaji!
Baik terkoneksi lewat aplikasi DeFi, dApps, lewat gateway Web3.0 yang terdesentralisasi, atau hanya lewat antarmuka web biasa, banyak pihak saat ini bisa dapat manfaat dari aksesnya ke produk dan layanan keuangan alternatif ini.
Sifat DeFi yang terdesentralisasi memungkinkan pengguna untuk memilih berbagai cara terkoneksi pada berbagai protokol dalam jaringan ini. Hebatnya lagi, dalam ekosistem DeFi, protokol baru tumbuh setiap harinya.
Penggunaan teknologi dalam bisnis saat ini memanfaatkan berbagai fungsi yang ditawarkan infrastruktur kontrak pintar (smart contract) untuk mengotomatiskan interaksi dalam jejaring bisnis mereka. Hasil maksimal pun bisa diperoleh untuk soal asuransi ataupun investasi obligasi. Penggunaan DeFi juga memungkinkan hub sintetis terdesentralisasi semacam Shadows Network.
Penggunaan token atau NFT juga tumbuh dengan cepat, melampaui transaksi terkait barang-barang yang bisa dikoleksi. Bahkan penyediaan konten, yang kini jadi struktur utama internet, meningkat drastis lewat jaringan seperti AIOZ.
Aspek yang mungkin paling menarik bagi pengguna DeFi adalah kemampuan ekosistem ini dalam menghasilkan keuntungan. Karena salah satu fondasi decentralized finance adalah kripto, dan aset kripto memungkinkan pengguna DeFi untuk meraup cuan darinya.
Pengguna protokol DeFi yang berinvestasi pada aset kripto dimungkinkan memperoleh profit yang lazimnya disebut sebagai “yield”. Investor dalam ekosistem DeFi dapat menumbuhkan aset kriptonya tanpa mengambil risiko melalui perdagangan atau aktivitas ekonomi lainnya. Protokol yang menawarkan investasi aset kripto pun menawarkan cara yang cukup aman bagi investor untuk menghasilkan keuntungan.
Lewat strategi yield, staking, dan lending, kamu bisa memperoleh pendapatan residual yang cenderung akan terus bertambah. Kamu hanya membutuhkan sedikit modal awal dan banyak kesabaran. Tentu tidak ada jaminan untuk kaya dalam semalam, tapi setidaknya seiring waktu, modalmu akan terus bertambah.
Strategi ini juga membantu untuk tidak terlalu merisaukan penurunan pasar yang merupakan bagian tak terpisahkan dari aset kripto. Bahkan saat harga turun, pengguna DeFi dimungkinkan akan terus menghasilkan uang dari investasi itu.
Baca juga: Mengapa DeFi Bakal Jadi Saingan Sengit Jasa Keuangan Konvensional?
Panduan dalam tulisan ini membantumu untuk mempertimbangkan empat cara paling populer untuk menghasilkan passive income alias pendapatan pasif dari DeFi. Tentunya, dengan mengasumsikan kamu sudah paham, nih, tentang dasar-dasar tentang interaksi dalam jaringan blockchain, dan terbiasa menggunakan dompet web berbasis Ethereum seperti MetaMask.
Kamu juga diuntungkan kalau sudah punya sekelumit wawasan dasar seputar pertukaran terdesentralisasi (decentralized exchanges, DEXs) yang populer seperti Uniswap.
Staking adalah proses dalam ekosistem decentralized finance yang fungsinya adalah mengunci (atau “mempertaruhkan”) token ke dalam kontrak pintar dan mendapatkan lebih banyak token yang sama sebagai imbalannya. Token yang dimaksud biasanya adalah aset asli dari blockchain, seperti ETH dalam kasus Ethereum.
Persyaratan umum untuk melakukan pertaruhan Ethereum 2.0 adalah dengan menaruh taruhan minimal sebanyak 32 ETH. Beberapa platform menggunakan mekanisme penyatuan (pooling mechanism) yang memungkinkan stakers untuk menyetor jumlah lebih sedikit. Tapi, kok bisa ada, sih, orang yang memberimu token gratis saat yang kamu lakukan hanyalah mengunci tokenmu yang ada?
Nah, ada alasan di balik insentif token yang kamu terima ini. Tindakan ini semacam penghargaan yang diberikan orang tersebut kepadamu sebagai sesama pengguna jaringan. Blockchain yang diamankan melalui sistem algoritma proof-of-stake menaruh kepercayaan pada pengguna yang mengunci aset mereka ke dalam kontrak pintar khusus.
Sistem ini dikendalikan oleh validator jaringan, yang ditugaskan untuk menegakkan aturan konsensus Blockchain dan memastikan bahwa tidak ada yang mencoba menipu sistem itu. Validator yang bertindak tidak jujur dapat dihukum dan kehilangan sebagian dari pertaruhan (stake) mereka.
Para stakers ini diberi insentif untuk mengunci aset mereka dalam jangka waktu yang lama dan mendapatkan imbalan karena berkontribusi pada keamanan dan desentralisasi jaringan. Dengan Ethereum, pengguna yang mengunci ETH mereka ke dalam kontrak pintar Ethereum 2.0 akan mendapatkan ETH tambahan karena memainkan peran mereka dalam menegakkan aturan konsensusnya. Proses decentralized finance adalah proses yang dilakukan secara otomatis dalam tahapan ini. Karenanya, tidak diperlukan pengawasan manual.
Setelah stakers menyerahkan dana ke dalam kontrak pintar, maka ia dapat menggantungkan proses selanjutnya pada mekanisme proof-of-stake, sembari mengklaim rewards secara berkala.
Dalam kasus Ethereum 2.0, kamu diharuskan mempertahankan danamu untuk jangka waktu yang lama. Jadi, pendekatan ini cocok bagi pengguna yang tidak punya banyak waktu untuk mengamati investasi mereka.
Pertukaran terdesentralisasi alias decentralized exchanges seperti Uniswap dan SushiSwap mendukung pertukaran yang dilakukan antara pasangan token, seperti ETH dan USDT.
Likuiditas ini berasal dari pool atau kumpulan token milik penyedia likuiditas (liquidity providers, LPs), yaitu pengguna DeFi biasa yang menempatkan token mereka ke dalam kontrak pintar. Dalam sistem ini, proses decentralized finance memungkinkan pertukaran dilakukan antara sesama aset kripto.
Dengan menempatkan token ke dalam kontrak pintar, kamu akan mendapatkan biaya 0,3% dari semua swap yang dilakukan secara proporsional di Uniswap dalam jaringan DEX. Semakin banyak perdagangan yang dilakukan lewat pool ini, semakin banyak cuan yang bakal kamu dapatkan.
Meski begitu, menjadi LP bukan jaminan memperoleh keuntungan. Saat harga salah satu token yang dikumpulkan berfluktuasi secara signifikan, kamu bisa saja kehilangan uangmu, alias mengalami impermanent loss (IL) atau kerugian tidak permanen.
Untungnya, ada cara untuk mengatasi hal ini. Kamu bisa memilih pool yang sangat likuid berisi aset yang tidak terlalu mudah menguap, seperti aset WBTC/ETH.
Untuk memaksimalkan keuntungan metode ini, pastikan kamu menganalisis data dari agregator LP yang menarik data realtime untuk membantumu memproyeksikan potensi pengembalian dari berbagai pool.
Baca juga: Terlihat Serupa, Ternyata Ada 4 Jenis Aset Kripto di Dunia Ini, Lho! Apa Saja?
Praktik yield farming adalah praktik menyimpan dan meminjamkan aset kripto untuk menghasilkan imbal hasil tinggi. Saat kamu melakukan LP di DEX semacam Uniswap, kamu akan menerima token yang menunjukkan bagian pool yang kamu kelola. Token ini lantas dapat dikunci ke dalam yield farm. Protokol DeFi ini memberimu lebih banyak token, baik token yang sama maupun token berbeda.
Tapi, perlu diingat, jika kamu melakukan metode ini, kamu perlu memastikan telah melakukan uji tuntas alias due diligence. Uji tuntas ini diperlukan untuk memastikan platform yang menyediakan pool bagimu tidak berniat untuk curang dengan mencuri token para LP dan menggunakannya untuk menarik likuiditas dari pool DEX.
Penting dicatat, decentralized finance adalah jaringan yang mensyaratkan kecerdasan dari penggunanya untuk bertindak lebih teliti. Sebelum memilih metode yield farming, pastikan kamu memilih platform mapan dengan reputasi positif dan kontrak pintar yang telah diaudit secara eksternal.
Platform peminjaman membayar APY alias annual percentage yield kepada pengguna aset kripto saat pengguna mengunci aset mereka dalam kontrak pintar. Token yang dihasilkan dari proses ini kemudian digunakan oleh peminjam, yang membayar bunga, dan sebagian bunganya dikembalikan kepada pemberi pinjaman aset kripto.
Compound Finance, misalnya, saat ini menawarkan APY 8,19% untuk meminjamkan DAI, stablecoin dari MakerDAO. Karena seluruh proses pinjam-meminjam diatur oleh kontrak pintar, tidak ada risiko peminjam untuk gagal melunasi utangnya. Jadi, si pemberi pinjaman pun tidak akan khawatir kehilangan dana kripto yang dipinjamkannya. Yah, transaksi ini kira-kira mirip dengan sistem pinjaman online menggunakan mata uang biasa.
Dengan kehadiran empat jenis metode ini, decentralized finance adalah ekosistem yang terbilang menyiapkan infrastruktur bagi berbagai kebutuhan ekonomi tradisional yang ditransformasikan ke dalam sistem keuangan kripto.
Selain metode yang bisa mendatangkan cuan bagi penggunanya, keempat metode ini bisa dibilang mendukung berjalannya bisnis kecil dalam sistem DeFi sembari meningkatkan likuiditas dan nilai seluruh ekosistemnya. Kapan lagi menghasilkan cuan bisa semudah ini?
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Entrepreneur
Bagikan artikel ini