Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Leveragearrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Blog

Mau Coba Investasi di DeFi? Begini, Lho, Caranya!

Mau Coba Investasi di DeFi? Begini, Lho, Caranya!

2 Apr 2021, 9:00 AM·Waktu baca: 6 menit
Kategori
Mau Coba Investasi di DeFi? Begini, Lho, Caranya!

Mempertimbangkan jumlah modal yang disuntikkan banyak pihak ke ekosistem DeFi, apakah kamu pernah terpikir cara investasi DeFi agar tidak ketinggalan hype ini? Atau, mungkin kamu justru bertanya-tanya: haruskah saya berinvestasi di DeFi?

Keuangan terdesentralisasi memang kini hadir bak oase di tengah padang gurun. DeFi menjadi harapan dan membangkitkan optimisme mereka yang tertarik melihat sistem keuangan terdesentralisasi dapat diterapkan untuk menyaingi sistem keuangan tradisional hari ini yang sifatnya terpusat (CeFi, centralized finance).

Ditopang gelora semangat desentralisasi itulah, saat ini, aset digital senilai sekitar US$40 miliar ada dalam berbagai protokol DeFi. Banyak investor yang mulai menunjukkan ketertarikan besar pada aset ini.

Jumlah US$40 miliar itu tentunya angka fantastis, mengingat pada awal 2020, DeFi hanya mengelola sekitar US$1 miliar saja. Kenaikan gila-gilaan aset DeFi ini menyebabkan banyak analis mempromosikan potensi cuan dari DeFi, sekaligus memperingatkan kemungkinan gelembung aset kripto.

Memang, ada risiko keamanan karena beberapa protokol di DeFi masih belum melalui proses audit dan juga relatif baru. Jaringan DeFi menggunakan mekanisme berbeda untuk menghitung nilai token yang dikunci di platform mereka. Dan sayangnya, mekanisme ini mungkin juga memiliki konsekuensi negatif seperti terjadinya selip harga pada beberapa transaksi.

Protokol DeFi Masih Berlanjut Jadi Investasi Potensial pada 2021

Pertanyaan seperti “apakah sistem DeFi masih akan bertahan dalam jangka waktu lama?” mungkin juga muncul di benakmu. Namun, tenanglah, DeFi diprediksikan masih akan bertahan lama, dan justru diramalkan akan menyaingi sistem keuangan tradisional hari ini.

Sejauh ini, DeFi masih menawarkan keuntungan yang jauh lebih tinggi dibandingkan investasi biasa, dengan perubahan harga yang sangat besar setiap harinya. Para investor paling awal di aset kripto menghasilkan pengembalian tertinggi. Mereka yang berinvestasi di DeFi pada awal 2020 kini mendapatkan banyak keuntungan. Terutama dengan token DeFi seperti YFI yang membuat kenaikan harga 20 kali hingga 1.000 kali lipat.

Apakah cara investasi DeFi masih berlanjut menjadi investasi yang potensial di tahun 2021? Faktanya, DeFi masih tumbuh kuat dan protokol baru bermunculan dari menawarkan berbagai alternatif bagi keuangan tradisional.

Baca juga: Mengapa DeFi Bakal Jadi Saingan Sengit Jasa Keuangan Konvensional?

Apa Saja yang Dapat Ditempuh untuk Cara Investasi DeFi?

1. Trading Token DeFi

Token DeFi adalah aset virtual asli yang digunakan dalam platform DeFi. Misalnya, aset dasar Compound adalah COMP, dan mata uang asli Maker adalah Maker (MKR) dan DAI. Seperti aset kripto lainnya, token DeFi dapat diperdagangkan di bursa.

Memperdagangkan token memungkinkan pengguna untuk membeli, menahan, dan menjualnya ketika harga berada di titik jual yang tepat. Dengan strategi yang tepat, kamu bakal bisa memperoleh cuan sepanjang jalan.

Namun, cara investasi DeFi yang terbaik adalah dengan ikut menerapkan strategi investasi seperti mengelola aset kripto dalam protokol DeFi. Misalnya, token UNI dari Uniswap adalah token yang bisa dikelola dan dapat digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman.

YFI juga memungkinkan pengguna untuk ikut melakukan yield farming dalam ekosistem Yearn. Menggunakan token DeFi secara aktif seperti ini akan meningkatkan angka permintaan karena adanya kebutuhan memutar aset. Ini dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan harga suatu aset selain adanya penawaran.

2. Liquidity Mining alias Penambangan Likuiditas

Penambangan likuiditas adalah cara investasi DeFi yang berupa tindakan penyuntikan likuiditas ke dalam protokol DeFi. Penambang likuiditas berinteraksi dengan para pemegang kumpulan likuiditas (dalam liquidity pool) yang menyimpan sejumlah dana.

Penyedia likuiditas (Liquidity Providers, alias LP) diberi insentif untuk turut terlibat dalam platform DeFi karena mereka menerima bagian besar dari biaya yang dikumpulkan.

Kamu bisa bayangkan ini seperti melakukan pemberian pinjaman dalam aplikasi P2P Lending. Kamu sebagai peminjam akan memperoleh bunga pinjaman, begitu juga pengembalian utang.

Dalam sistem protokol DeFi, saat kamu menggunakan platform pinjaman yang meminjamkan aset kripto, maka kamu akan menerima persentase dari biaya yang dibebankan oleh protokol tersebut kepada si peminjam. Ini akan menjadi cara investasi DeFi yang memberimu penghasilan pasif dari si peminjam. Meski, tentu saja, kamu perlu pula cerdik memilih dan menganalisis rekam jejak dari pool likuiditas tersebut.

Baca juga: Pakai DeFi Bisa Datangkan Cuan, Lho! Gak Percaya? Yuk, Simak 4 Caranya!

3. Yield Farming alias Praktik Pertaruhan atau Mengunci Sejumlah Aset Kripto

Kehadiran strategi yield farming dalam ekosistem DeFi membawa tren baru yang mendatangkan banyak pengguna baru di ekosistem ini. Teknik ini bahkan menjadi isu hangat yang paling ramai dibicarakan pada pertengahan 2020.

Yield farming adalah praktik mempertaruhkan atau mengunci sejumlah aset kripto dengan harapan memperoleh imbalan hadiah (rewards). Intinya, dengan melakukan teknik ini, aset kripto milikmu dapat menghasilkan aset kripto lainnya.

Bagaimana cara investasi DeFi dengan yield farming? Berbeda dengan teknik LP ketika investor menyetor dana mereka ke dalam satu protokol, para yield farmer memburu platform dengan insentif atau hasil tertinggi. Salah satu contoh yield farming dalam sistem DeFi adalah apa yang diterapkan oleh protokol Yearn.finance.

Di Yearn, penggunanya menyimpan dana pada protokol, dan secara otomatis mencari proyek DeFi dengan hadiah.

Baca juga: Ragu Sama DeFi? Ini 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Mulai Perhatikan Teknologi Ini!

Langkah-langkah Investasi di DeFi

Ingin memperoleh imbal hasil maksimal dari aset kriptomu saat HODLing? Berikut ini empat hal yang harus kamu pahami seputar elemen kripto. Empat hal ini bisa jadi langkah aktual yang membantumu menerapkan teknik cara investasi DeFi.

1. Penukaran Fiat ke Kripto

Kamu perlu membeli aset kripto menggunakan mata uang Fiat seperti misalnya Rupiah (Rp/IDR)) atau dolar AS (US$/US) lewat sistem pertukaran fiat ke kripto. Dalam langkah ini, temukan platform situs web yang dapat menukarkan fiat menjadi aset kripto. Jadi, kamu dapat menggunakan dana kredit/debit dari rekening bank untuk membeli mata uang kripto di web tersebut.

Kamu bisa memulai pengalaman pertama kriptomu dengan membeli Bitcoin atau Ethereum, dua aset kripto yang paling populer. Nantinya, jika kamu ingin menukarnya dengan aset kripto lain, kamu tinggal transfer sejumlah Bitcoin atau Ethereum ke bursa Crypto-to-Crypto untuk melakukan pembelian.

Coinbase adalah platform umum fiat-ke-kripto yang banyak direkomendasikan karena cenderung menawarkan solusi yang hemat biaya. Kamu juga bisa upgrade ke Coinbase Pro untuk mengakses bursa Crypto-to-Crypto.

2. Crypto-wallet alias Dompet Kripto

Ini adalah perangkat lunak yang perlu kamu install (pasang) di komputer atau ponselmu untuk dapat mengakses dan bertransaksi menggunakan mata uang kripto yang telah kamu beli.

Dengan memiliki dompet kripto,  kamu dapat menerima aset kripto dengan mentransfernya dari akun pertukaran kriptomu (seperti Coinbase atau Binance) ke alamat dompetmu. Alamat dompet biasanya terdiri dari 32 hingga 40 karakter alfanumerik.

Dompet kripto juga dapat menampung multi-koin atau satu koin. Dalam dompet multi-koin, kamu dapat menyimpan aset kripto dari berbagai jaringan blockchain, seperti Bitcoin, Ethereum, Tomo, hingga XRP.

Coinbase Wallet, MetaMask, dan TrustWallet adalah beberapa dompet kripto yang direkomendasikan. Tiga dompet ini cenderung stabil dan menawarkan interface yang sederhana, dan akses langsung ke dApps.

3. Crypto-to-crypto exchange alias Bursa Pertukaran Kripto ke Kripto

Ini adalah platform situs web tempat kamu menggunakan mata uang kripto dari dompet kriptomu untuk membeli mata uang kripto lainnya.

4. Crypto Bank alias Bank Kripto

Ini adalah platform situs web tempat kamu dapat menyimpan aset kripto untuk memperoleh bunga. Kamu juga dapat mengambil pinjaman fiat atau aset kripto dari platform ini, dan artinya kamu juga perlu membayarkan sejumlah bunga.

Sebagian besar bank kripto menerapkan bunga berbeda, juga frekuensi pembayaran bunga berbeda. Compund dan Celsius adalah dua bank kripto yang relatif direkomendasikan karena sangat ramah pengguna dan juga menawarkan dApps yang mudah diakses dari Coinbase Wallet. Kedua bank ini memberi penggunanya akses ke berbagai aset kripto terluas dengan suku bunga tabungan yang cukup tinggi, dan bahkan lebih tinggi lagi dalam bunga berupa token CEL.

Memiliki token CEL sebagai pilihan tingkat suku bunga juga menjadi cara investasi DeFi yang baik karena CEL cenderung memiliki peluang bagus karena nilainya semakin berharga dari waktu ke waktu.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Coin Market Cap, Bitorb

Ditulis oleh
channel logo

Dewi Kharisma

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait

Artikel Terkait

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar