Biaya melahirkan hingga membesarkan anak dari tahun ke tahun terus meningkat. Banyak pasangan lantas memutuskan untuk memiliki sedikit anak atau bahkan tidak sama sekali.
Perkiraan biaya ini terkadang tidak termasuk pengeluaran yang sesungguhnya karena berbagai faktor ekonomi yang mengikuti tumbuh kembang si anak. Selain uang, pasangan yang hendak memiliki anak juga perlu “berinvestasi” waktu untuk memperhatikan anaknya.
Bagi yang punya rencana menikah dan punya anak, selain menghitung ongkos resepsi pernikahan, yuk cermati ongkos membesarkan anak juga.
Baca juga: Silaturahmi Sekaligus Nabung, Ini 5 Cara Asyik Arisan Emas Sama Teman!
Menurut survei di Jakarta pada 2009, setidaknya estimasi yang perlu dikeluarkan bagi anak adalah Rp25.588.000 selama setahun atau setara Rp2,13 juta per bulan, sementara untuk biaya susu formula dan pendamping bayi mengasumsikan pengeluaran Rp31.596.000 sebulan.
Jika memiliki anak pada 2016, biaya yang perlu dikeluarkan hingga si anak dapat mandiri pada usia 21 tahun adalah sebesar Rp2.945.102 sebulan dengan asumsi keperluan makanan pokok, biaya pendidikan, kebutuhan tempat tinggal, transportasi, dan biaya kesehatan.
Penyesuaian harga dengan present/future value pada 2010-2015 dengan inflasi sementara 2015-2020 dengan inflasi forecast 2020 yang berkisar 3,81% rata-rata dalam lima tahun.
Bagi mereka dengan penghasilan UMR berkisar Rp3,9 juta per bulan, untuk membiayai kebutuhan membesarkan anak dari biaya melahirkan, pendidikan, hingga dapat mandiri tentu bukan perkara mudah.
Baca juga: Biar Gaji Kecil, Kamu Tetap Harus Bisa Hemat dengan 7 Cara Ini!
Impian membesarkan bayi tentu tidak murah. Sebelum si anak kelak perlu memperoleh pendidikan dan tumbuh mandiri, ada ongkos mutlak yang perlu dipenuhi orang tua yang membesarkan momongannya.
Biaya melahirkan atau persalinan di wilayah Jakarta per data Maret 2016 untuk kelas III adalah berkisar pada Rp10.000.000-Rp15.000.000 (normal) dan Rp20.000.000 (sectio), kelas I adalah Rp13.000.000-Rp20.000.000 (normal).
Sementara itu, setelah persalinan, beberapa hal ini adalah kebutuhan yang perlu dianggarkan:
Harganya berkisar dari Rp300.000-800.000 per bulan
Tentu, idealnya si anak memperoleh ASI eksklusif. Namun bila dibutuhkan sebagai nutrisi tambahan, orangtua perlu mempersiapkan anggaran untuk susu formula. Dan apabila ingin menguatkan kemampuan menghasilkan ASI, anggaran untuk susu formula ini bisa diganti menjadi anggaran konsultasi laktasi dengan dokter, membeli breast pump untuk memompa ASI, dan obat-obatan atau makanan untuk memperlancar ASI.
Biaya berkisar pada Rp180.000-Rp225.000 per bulan
Untuk berhemat, bisa juga pakai popok kain modern (clodi) yang dijual di pasaran dengan harga paling murah Rp60.000. Dengan asumsi popok kain dapat digunakan selama 2 tahun, orang tua bisa beli 24 popok kain untuk digunakan bergantian setiap hari demi menghemat pengeluaran bulanan yang cukup besar. Untuk menghemat, mungkin dapat pertimbangkan membeli popok secara grosir.
Dengan harga bervariasi
Perlengkapan ini meliputi stroller, car seat, high chair, freezer ASI, sampai mainan bayi. Jika ingin berhemat, perlengkapan bayi tertentu bisa disewa, atau sekalian beli secondhand saja dari komunitas perkumpulan ibu atau kenalan.
Harga Rp200.000-Rp500.000 per bulan
Baju bayi adalah kebutuhan pokok yang perlu dianggarkan setiap bulan. Meski umumnya kolega akan memberi hadiah pakaian, jika ingin hemat membeli sendiri, mungkin bisa beli pakaian dalam jumlah grosir. Bisa juga memakai pakaian lungsuran dari saudaranya.
Biaya sekitar Rp170.000-Rp270.000 per bulan
Ini salah satu ongkos mutlak biaya membesarkan anak. Dari makanan cair hingga makanan padat, tiap orang tua akan mengalami fase mempersiapkan asupan bergizi dan nutrisi yang memadai untuk si anak. Jika ingin menekan pengeluaran, bisa mengganti kotak-kotak bubur instan dengan adonan bahan makanan yang disiapkan sendiri dengan menghaluskan atau memblender bahan-bahan tersebut.
Baca juga: Tiga Sebab Tingginya Anggaran Pendidikan Indonesia
Pada usia-usia selanjutnya, tiap orang tua masih perlu berjibaku untuk membiayai tumbuh kembang anak.
Dari urusan membelikannya pakaian dan mengikuti seleranya terhadap gaya fashion tertentu, mengikuti keinginannya mencoba makanan-makanan di resto baru, hingga hitung-hitungan ketat pada niat untuk menyekolahkannya di sekolah favorit.
Total biaya pendidikan anak dari PAUD hingga lulus S1 di masa mendatang berkisar dari angka minimum Rp292.750.000. Mempersiapkan biaya pendidikan anak menjadi PR lagi bagi orang tua yang ingin membesarkan anak dengan kualitas pendidikan yang mumpuni.
Menurut BPS, kenaikan rata-rata biaya pendidikan di Indonesia sebesar 10% per tahun. Ini artinya, demi mempersiapkan untuk biaya sekolah yang makin mahal, orang tua sudah semestinya menyiapkan anggaran pendidikan dengan mulai menabung biaya pendidikan anak bahkan pada awal tahun mereka memiliki anak.
Persiapan untuk masa depan yang cerah bagi si anak memang mengisyaratkan begitu banyak pengorbanan dan juga persiapan orangtua.
Sudah siapkah kamu menjadi orangtua teladan yang mempertimbangkan anggaran memiliki anak, dari urusan biaya melahirkan hingga membesarkan anak?
Sumber: CNBC Indonesia, Tirto, Ibupedia, Cermati, TheAsianParent
9 Rekomendasi Buku Keuangan Terbaik Ini Dijamin Bikin Kamu ‘Melek’ Finansial
Investasi di Perfilman Indonesia dengan Patungan Rp10.000 Aja, Mau?
Gaji Pas-pasan? Pertimbangkan 4 Hal Ini untuk Mengambil Utang Produktif
Menyulap Hobi Menjadi Bisnis dengan 7 Trik Andalan Ini!
Pengin Bikin Start-up? Ini 5 Strategi Awal yang Harus Kamu Ketahui
Bagikan artikel ini