Selamat sore, Sobat Cuan! Brasil buka peluang legalkan kripto hingga lesunya manufaktur China, semua terangkum di Pluang Snapshot berikut!
Brasil berencana meloloskan Undang-Undang (UU) yang memperbolehkan penggunaan aset kripto sebagai alat pembayaran. Rencana itu terbuka lebar setelah dewan legislatif Brasil menyetujui kerangka kebijakan yang memuat hal tersebut.
Dokumen tersebut mengkategorikan mata uang virtual dan hadiah keanggotaan maskapai penerbangan, alias miles, sebagai "alat pembayaran yang disepakati antar pihak" di bawah pengawasan bank sentral Brasil. Kendati demikian, aturan ini tidak memastikan aset kripto sebagai alat tukar resmi (legal tender) di negara Samba tersebut.
Baca Juga: Pluang Snapshot: Produksi iPhone Macet, Platform BlockFi Sedang Mumet
Produktivitas manufaktur China melemah sepanjang November. Hal itu tercermin dari data Biro Statistik Nasional China yang menunjukkan bahwa skor indeks manufaktur negara tirai bambu tersebut berada di angka 48 pada bulan ini, melemah dari 49,2 sebulan sebelumnya.
Rupanya, skor indeks manufaktur tersebut merupakan yang terendah dalam tujuh bulan terakhir. Di samping itu, dengan skor indeks di bawah 50, artinya aktivitas manufaktur China sedang mengalami fase kontraksi.
Produktivitas manufaktur China menyusut akibat maraknya pembatasan sosial ketat (lockdown) menyusul kenaikan kasus COVID-19. Bahkan, analis mengatakan pemberlakukan lockdown bisa terus melukai ekonomi China di tahun depan jika otoritas China tak segera melonggarkan kebijakan tersebut.
Apakah kabar ini dapat mengganggu kinerja saham-saham emiten asal China hari ini?
Transaksi Saham Alibaba di Sini!
Transaksi Saham Baidu di Sini!
Masyarakat AS rupanya merasa pesimistis dengan prospek ekonomi negaranya. Kondisi itu tercermin dari skor indeks keyakinan konsumen AS yang dirilis The Conference Board yang berada di angka 100,2 pada November, melorot dari 102,2 sebulan sebelumnya.
The Conference Board mengatakan, tingginya inflasi dan kebijakan moneter agresif The Fed menjadi akar pesimisme tersebut. Bahkan, lembaga tersebut meramal, dua momok ekonomi tersebut masih akan menjegal optimisme ekonomi masyarakat AS hingga tahun depan.
Nilai indeks Dolar AS akhirnya melandai kembali pada Rabu (30/11) setelah sempat terus merangkak dan menyentuh level tertingginya dalam sepekan terakhir di angka 106,72.
Nilai sang aset greenback lunglai setelah pelaku pasar berharap bahwa China akan melonggarkan kebijakan pembatasan sosialnya. Namun, pelemahan itu tertahan oleh sikap sebagian investor lainnya yang memilih menahan Dolar AS karena mengantisipasi pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell pada hari ini.
Sekadar informasi, Powell diagendakan untuk memberikan pernyataannya pada hari ini di sebuah acara yang dihelat Brookings Institution di Washington DC, AS. Banyak ekonom menduga, Powell akan menggunakan kesempatan tersebut untuk berbicara mengenai kemungkinan memperlambat laju kenaikan bunga acuan dalam rapat FOMC bulan depan.
Baca Juga: Pluang Snapshot: Protes Merebak di China, Binance Ungkap Kondisi Neraca
Salah satu platform exchange kripto terbesar, Coinbase, mengumumkan tidak akan lagi memberikan dukungan bagi beberapa jaringan aset kripto yang memiliki aktivitas jaringan rendah di Wallet Coinbase mulai Januari 2023 mendatang. Beberapa contoh jaringan yang "dicoret" dari Coinbase terdiri dari BCH, ETC, XLM, dan XRP.
Coinbase menyebut, aksi tersebut merupakan bagian dari evaluasi rutin perusahaan. Di samping itu, perusahaan juga menjamin aset kripto yang dimiliki penggunanya di aplikasi Coinbase tidak akan terdampak oleh keputusan itu.
Transaksi Saham Coinbase di Sini!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini