Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Pluang Pagi: Bitcoin Alami Flash Crash, Indeks S&P 500 Makin Sukses!
shareIcon

Pluang Pagi: Bitcoin Alami Flash Crash, Indeks S&P 500 Makin Sukses!

22 Oct 2021, 1:52 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Pluang Pagi: Bitcoin Alami Flash Crash, Indeks S&P 500 Makin Sukses!

Menjelang akhir pekan dan gajian, Sobat Cuan bisa menyimak rangkuman kinerja pasar pagi ini dalam Pluang Pagi berikut!

Indeks Saham AS

Nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup di level 35.603,08 poin pada penutupan perdagangan Kamis (21/10), melemah 0,02% dibanding sesi perdagangan sebelumnya.

Kendati demikian, nasib mujur menghinggapi indeks Nasdaq Composite dan S&P 500 lantaran nilai keduanya masing-masing bertumbuh 0,62% dan 0,3%. Bahkan, nilai indeks S&P 500 berhasil mencetak rekor tertingginya 4.549,78 di hari yang sama.

Nilai indeks S&P 500 menjulang tujuh sesi berturut-turut setelah performa saham Tesla dan Microsoft terlihat cukup moncer. Akibatnya, saham raksasa teknologi, beserta saham barang-barang konsumen, sukses mendorong indeks saham yang berisikan 500 perusahaan top seantero AS tersebut ke level yang lebih tinggi lagi.

Hanya saja, kinerja mumpuni S&P 500 tertahan oleh performa memble saham-saham sektor energi seiring ambrolnya harga minyak dunia. Ya, harga minyak dunia lemas setelah National Oceanic and Atmospheric Administration memperkirakan bahwa musim dingin AS tahun ini akan lebih hangat dari biasanya.

Indeks Volatilitas CBOE, yang selama ini digunakan untuk menaksir volatilitas pasar saham AS ke depan, ditutup di level terendahnya sejak Februari 2020.

Analis memprediksi bahwa nilai S&P 500 bisa kembali cemerlang setelah meramal bahwa pendapatan emiten-emiten di bawah indeks tersebut pada kuartal III 2021 akan tumbuh 33,7% secara tahunan. Sejauh ini, sudah ada 100 perusahaan S&P 500 yang melaporkan kinerja keuangannya.

Aset Kripto

Setelah menikmati puncak tertingginya pada Rabu (20/1), harga Bitcoin pun mulai melandai. Pada Jumat pukul 07.55 WIB, harga sang raja aset kripto tersebut lunglai 4,51% dalam sehari terakhir dan kini bercokol di kisaran US$62.000 per keping.

Platform tukar-menukar kripto Binance sempat bikin heboh jagat kripto lantaran menampilkan harga Bitcoin di level US$8.000, alias 87% lebih rendah dari nilai pasarnya saat ini. Peristiwa yang disebut dengan flash crash ini terlihat dari pola candlestick harga Bitcoin dengan rentang 1 menit milik Binance.

Namun, harga Bitcoin terlihat memantul kembali. Selain itu, harga Bitcoin di platform lain pun tak terpengaruh dengan peristiwa dadakan ini.

Di sisi lain, harga aset kripto pesaing terdekat Bitcoin, Ethereum (ETH), terlihat nangkring di rekor tertingginya sepanjang masa US$4.366,09 per keping pada Kamis (21/10) pukul 06.30 WIB. Sayang, harga ETH harus kembali susut ke US$4.100 per keping pada pagi ini.

Dari geng altcoin, The Graph (GRT) terlihat memimpin laju harga dengan kenaikan mencapai 11,42% dalam sehari terakhir. Langkah GRT diikuti Solana (SOL) dengan pertumbuhan 8,95% di periode yang sama.

Sementara itu, nilai Chainlink (LINK) naik 6,5% dalam 24 jam terakhir. Hal itu terjadi setelah kantor berita The Associated Press mengumumkan telah bermitra dengan jaringan oracle Chainlink untuk memasang produk jurnalistiknya di jaringan blockchain.

Baca juga: Pluang Pagi: Harga BTC Rekor, Indeks Saham AS Makin Gacor!

Emas

Harga emas spot berada di level US$1.782,55 per ons alias tumbuh 0,05% dalam sehari terakhir. Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak Desember malah melorot 0,11% ke US$1.782,1 per ons di waktu yang sama.

Harga emas memang terbilang jungkat-jungkit dalam sehari belakangan. Nilai sang logam mulia memang tertekan oleh kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS. Namun, di saat bersamaan, pelaku pasar kembali mengincar emas sebagai aset lindung nilai setelah melihat China yang berjibaku dengan kenaikan inflasi dan kekacauan pasar properti.

Dolar AS

Nilai indeks Dolar AS bertengger di 93,72 pada Jumat pukul 08.42 WIB, lunglai 0,02% dibanding sehari sebelumnya. Padahal, dalam sehari terakhir, nilai indeks Dolar AS sempat hampir menyentuh 93,8. Kondisi ini dipicu oleh data properti dan ketenagakerjaan yang tokcer, termasuk data pengajuan bantuan tunakarya pekan kedua Oktober yang menyentuh titik terendahnya dalam 19 bulan terakhir.

Baca juga: Pluang Pagi: Saham AS & IHSG Kian Kinclong, Dolar AS Makin Amsyong

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Satya Nagara

Right baner

Satya Nagara

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang pagi
Pluang Pagi: Krisis di Ukraina Memanas, Aset Kripto Kembali Lemas!
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1