Selamat pagi, Sobat Cuan! Indeks saham Amerika Serikat (AS) dan pasar kripto sama-sama mengalami nasib buruk di Kamis (19/5) pagi.Saking buruknya, kinerja keduanya pun terjun bebas! Simak selengkapnya di Pluang Pagi berikut!
Indeks Saham AS
- Trio indeks saham AS kompak terjun bebas dalam sesi perdagangan Rabu (18/5). Nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) terjungkal 3,6%, sementara itu nilai S&P 500 dan Nasdaq tumbang lebih parah masing-masing 3,9% dan 4,7%.
- Peristiwa ini sekaligus menandai pelemahan harian terparah indeks Wall Street sejak Juni 2020.
- Kinerja indeks AS lumpuh setelah nilai saham dua raksasa ritel AS, Target dan Lowe, masing-masing terjun bebas 24% dan 5% setelah melaporkan laporan keuangan kuartalan yang jauh di bawah ekspektasi analis.
- Sontak, pelaku pasar panik mencerna dua laporan keuangan tersebut. Pasalnya, hal itu mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat kian melemah karena tingginya inflasi sekaligus memberi sinyal bahwa resesi ekonomi ada di depan mata.
- Kondisi tersebut juga membuat pelaku pasar khawatir bahwa bank sentral AS, The Fed, bakal sangat agresif dalam mengerek suku bunga acuannya. Apalagi, Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa (17/5) kembali menegaskan sikap ngebet The Fed untuk terus mengerek suku bunga acuan sampai inflasi benar-benar padam.
- Nah, kekhawatiran tersebut pun ikut berimbas ke saham-saham teknologi. Maklum, kinerja keuangan sektor teknologi berkategori growth stocks diramal suram jika prospek pertumbuhan ekonomi juga diramal mendung.
- Alhasil, saham teknologi seperti Amazon.com amblas lebih dari 5% kemarin. Selain itu, nilai saham Apple pun terjungkal 5% di waktu yang sama.
Baca juga: Pluang Pagi: Optimisme Pulih Kembali, Kripto & Saham AS Kompak Reli!
Aset Kripto
- Setali tiga uang, performa aset kripto pagi ini pun tak lebih baik dibanding pasar saham AS. Melansir Coinmarketcap pukul 08.22 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat masih terbenam di zona merah.
- Nilai Bitcoin (BTC) gugur 4,7% ke US$28.983 per keping. Sementara itu, nilai Ether (ETH) ambyar 6,89% ke US$1.941,01 per keping di waktu yang sama.
- Nasib altcoin lainnya pun gitu-gitu aja. Nilai XRP melemah 6,16%, sementara nilai Solana (SOL) dan Cardano (ADA) kompak jeblok di atas 10% di saat bersamaan.
- Sementara itu, nilai Polkadot (DOT) runtuh lebih parah yakni 12,65%. Terdapat pula nilai Avalanche (AVAX) yang babak belur 13,51% di waktu yang sama.
- Secara umum, sikap pelaku pasar kripto terbilang mirip dengan sikap pelaku pasar modal. Nafsu mereka untuk berkubang di pasar aset berisiko mendadak pudar setelah mereka mengkhawatirkan ketidakpastian ekonomi di masa depan.
- "Investor institusi menganggap aset kripto sebagai aset berisiko yang eksotis," jelas CEO Autonomy James Key kepada Coindesk. "Namun, hal ini memberikan dampak buruk bagi pasar kripto. Sebab, mereka akan melepas aset kripto terlebih dulu jika terjadi resesi ekonomi."
- Selain itu, volatilitas di pasar kripto kembali meningkat dalam dua hari terakhir. Sehingga, harga aset kripto memang mudah berayun jika terdapat aksi harga sekecil apapun yang dilakukan pelaku pasar.
- Tak ketinggalan, terdapat pula kabar tak sedap yang menimpa sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi).
- Data Peckshield menunjukkan bahwa jumlah dana yang raib akibat peretasan di platform DeFi mencapai US$1,57 miliar di empat bulan pertama 2022. Angka tersebut bahkan sudah melampaui total kerugian peretasan DeFi sepanjang 2021 yakni US$1,55 miliar.
- Data ini tentu bikin pelaku pasar khawatir atas aspek keamanan platform DeFi.
- Kabar lainnya, 85 juta dari 93 juta suara komunitas Terra telah sepakat untuk menciptakan jaringan baru LUNA yang merupakan hard fork dari jaringan LUNA saat ini demi memulihkan nilai LUNA yang amblas gara-gara drama UST.
- Terakhir, terdapat pula kabar bahwa Rusia bakal "cepat atau lambat" mengadopsi pembayaran kripto. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Industri dan Perdagangan Federasi Rusia Denis Manturov.
Emas
- Harga emas di pasar spot bertengger di level US$1.816,52 per ons pada pukul 08.49 WIB alias menguat tipis dibanding kemarin US$1.815 per ons.
- Nilai sang logam mulia jalan di tempat setelah nilai Dolar AS semakin menguat, namun tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS malah melemah.
- Sekadar informasi, kenaikan nilai Dolar AS membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi mereka yang jarang bertransaksi dengan mata uang tersebut.
- Sementara itu, pelemahan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS seharusnya menurunkan opportunity cost dalam menggenggam emas.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Kripto 'Putar Balik' Kala IHSG Kembali Beranjak Naik
Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!