Selamat pagi, Sobat Cuan! Kondisi market selepas long weekend masih tak beraturan. Laju indeks saham Amerika Serikat (AS) bervariasi sementara aset kripto masih terbenam. Simak selengkapnya di Pluang Pagi berikut!
Indeks Saham AS
- Pergerakan indeks Wall Street terbilang tak beraturan menutup sesi perdagangan Senin (16/5). Nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) tumbuh 0,08%, sementara nilai Nasdaq dan S&P 500 masing-masing luluh 1,2% dan 0,34%.
- Nilai Dow Jones berhasil menguat ditopang oleh kinerja saham energi, yang bahkan tumbuh hingga 2%, akibat ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan harga minyak dunia. Ramalan ini muncul pasca negara-negara Uni Eropa pasang sikap kuda-kuda untuk melarang impor minyak Rusia.
- Sayangnya, indeks Nasdaq dan S&P 500 harus terjungkal akibat kinerja melempem saham sektor konsumsi sekunder, yang dipimpin oleh pelemahan saham Tesla hingga 5%. Hal ini terjadi setelah produsen mobil listrik tersebut menarik 107.293 unit Model 3 dan Model Y dari China akibat masalah piranti lunak.
- Laju Nasdaq dan S&P 500 makin suram setelah saham-saham teknologi ikut berguguran. Nilai saham Apple, Alphabet dan Amazon pasrah ditutup di zona merah setelah pelaku pasar khawatir bahwa ancaman resesi AS bakal menggoyahkan kinerja keuangan perusahaan sektor tersebut.
Baca juga: Pasar Sepekan: Kepanikan Pasar Kian Brutal, Market Ambyar Maksimal!
Aset Kripto
- Pasar kripto masih melanjutkan kinerja lesunya hingga hari ini. Melansir Coinmarketcap pukul 08.41 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat masih terbenam di zona merah dalam 24 jam terakhir.
- Nilai Bitcoin (BTC) amblas 2,82% ke US$29.883 per keping. Sementara itu, Ether membukukan pelemahan 3,11% ke US$2.033 di waktu yang sama.
- Altcoin lainnya pun mengalami nasib "sebelas-dua belas". Nilai XRP melemah 3,04%, sementara nilai Cardano (ADA), Solana (SOL), dan Dogecoin (DOGE) masing-masing tumbang 5,32%, 3,59%, dan 2,18%.
- Terakhir, terdapat pula nilai Polkadot (DOT) dan Avalanche (AVAX) yang kompak terpeleset di atas 4% pada pagi hari ini.
- Analis meyakini bahwa pasar kripto kini sedang memasuki fase konsolidasi setelah diterjang badai parah sepekan lalu. Indikasi atas kondisi ini adalah reli singkat pasar kripto yang terjadi di akhir pekan lalu plus volume trading yang perlahan stabil.
- Meski demikian, aksi jual tetap mendominasi bursa kripto. Hal ini mengikuti sikap yang terjadi di pasar aset berisiko lainnya, yakni pasar saham, serta perkembangan terakhir yang terjadi di jagat kripto.
- Salah satu aksi jual besar-besaran di pasar kripto dilakukan oleh Luna Foundation Guard (LFG) yang mati-matian menjaga nilai stablecoin-nya, UST.
- LFG diketahui melakukan "cuci gudang" BTC, yang merupakan reserve asset UST, demi mengembalikan nilai tukar sebesar US$1 untuk setiap 1 UST. Kabar terakhirnya, jumlah kelolaan BTC milik LFG kini hanya tersisa 313 keping, turun drastis dari posisi sebelumnya 80.000 keping.
- Kepala Riset 3iQ Digital Asset Mark Connors mengatakan, meski volatilitas mereda sementara, namun gelombang di pasar kripto bisa saja berlangsung tiga hingga sembilan bulan mendatang. Di saat seperti itu, ia meramal bahwa pelaku pasar akan semakin getol mengoleksi BTC dan ETH karena dianggap relatif lebih aman dibanding aset kripto lainnya.
- "Pada akhirnya, pelaku pasar akan menuju aset kripto yang kualitasnya sudah teruji," jelasnya seperti dikutip Coindesk.
- Meski pasar kripto terbenam, masih saja terdapat aset kripto yang berkinerja gemilang. Kali ini, status bintang panggung aset kripto jatuh ke eCash (XEC) yang nilainya tumbuh 16,01% dalam sehari terakhir.
- Nilai XEC kian bersinar setelah protokol mengumumkan bahwa platform aset digital Korea Selatan, Bithump, akan menyokong pembaruan jaringan eCash.
Emas
- Harga emas di pasar spot bertengger di level US$1.826,59 per ons pada pukul 09.04 WIB, tumbuh 0,77% dibanding kemarin.
- Nilai sang logam mulia loncat kegirangan setelah nilai Dolar AS perlahan melandai.
- Sekadar informasi, pelemahan nilai Dolar AS menyebabkan harga emas menjadi relatif lebih murah bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang yang dimaksud.
- Selain itu, pelaku pasar mulai mengakumulasi emas lantaran khawatir bahwa laju ekonomi global akan meredup. Kekhawatiran itu muncul setelah data-data makroekonomi China mencatat pelemahan signifikan di April.
- Sayangnya, penguatan harga emas tertahan oleh menguatnya tingkat imbal hasil obligasi AS. Asal tahu saja, yield obligasi AS yang menguat akan meningkatkan opportunity cost investor dalam menggenggam emas.
Baca juga: Kabar Sepekan: Ekonomi RI Makin Gagah, LUNA Bikin Seantero Kripto Goyah!
Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!