Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Pluang Pagi: Jelang Perilisan Data Inflasi, Saham AS & Kripto Tak Percaya Diri
shareIcon

Pluang Pagi: Jelang Perilisan Data Inflasi, Saham AS & Kripto Tak Percaya Diri

10 Aug 2022, 1:21 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Pluang Pagi: Jelang Perilisan Data Inflasi, Saham AS & Kripto Tak Percaya Diri

Selamat pagi, Sobat Cuan! Indeks saham AS dan aset kripto tak berkutik gara-gara investor menanti perilisan data inflasi Juli AS. Mengapa investor kompak tak pede? Simak ulasannya di Pluang Pagi berikut!

Aset Kripto

  • Indeks saham Amerika Serikat (AS) kompak melemah menutup perdagangan Selasa (9/2). Nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) melorot 0,17%, sementara nilai Nasdaq dan S&P 500 masing-masing jatuh 1,2% dan 0,42%.
  • Kali ini, biang kerok utama lesunya indeks Wall Street adalah saham perusahaan chip semikonduktor Micron Technology yang tumbang 4% setelah meramalkan arus kas negatif di kuartal II 2022.
  • Peringatan Micron tersebut muncul sehari setelah produsen chip lainnya, Nvidia, mengumumkan hasil kinerja keuangan triwulan II yang melempem. Akibatnya, pelaku pasar pun berbondong-bondong meninggalkan saham sektor tersebut.
  • Di saat yang sama, pelaku pasar memilih wait and see menanti data inflasi Juli AS yang sedianya dirilis pada hari ini.
  • Pelaku pasar meyakini bahwa inflasi Juli merupakan puncak atas siklus inflasi tinggi AS yang terjadi selama setahun terakhir. Para ekonom AS meramal inflasi negara Paman Sam tersebut akan menyentuh 8,7% pada bulan lalu.
  • Jika memang inflasi Juli adalah puncak siklus inflasi, maka bank sentral AS The Fed kemungkinan mulai akan mengerem pengetatan kebijakan moneternya yang ekstrem.

Baca Juga: Pluang Pagi: Diembus Angin Segar, Kripto Masih Sukses Tampil Sangar

Aset Kripto

  • Setelah menampilkan performa prima sejak awal pekan, aset kripto pun mulai berguguran di Rabu pagi (10/8).
  • Melansir Coinmarketcap pukul 07.58 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat terjerembab ke zona merah dalam 24 jam terakhir.
  • Nilai Bitcoin (BTC), misalnya, terpeleset 4,3% ke US$22.796 per keping. Sementara itu, nilai Ether (ETH) juga luluh 5,98% ke US$1.671 di waktu yang sama.
  • Nasib altcoin lainnya pun tak berbeda jauh. Nilai XRP dan Dogecoin (DOGE) kompak melemah lebih dari 3% dalam sehari belakangan. Terdapat pula nilai Cardano (ADA) dan Polygon (MATIC) yang sama-sama melorot 5% di saat bersamaan
  • Di antara jajaran aset kripto utama, Polkadot (DOT) menjadi aset kripto bernasib paling apes lantaran membukukan penurunan nilai 7,06% dalam sehari terakhir.
  • Analis mengatakan, pelemahan aset kripto pagi ini sejalan dengan volume perdagangan harian yang cukup rendah dibanding hari-hari sebelumnya.
  • Hal ini menjadi indikasi bahwa pelaku pasar tengah memasang sikap "berjaga-jaga" atau memang kurang yakin dengan arah pergerakan harga aset kripto saat ini.
  • Analis kemudian mengaitkan sikap pelaku pasar tersebut dengan aksi wait and see menanti perilisan data inflasi Juli AS. Pasalnya, jika inflasi AS melebihi konsensus analis, maka ada kemungkinan The Fed akan kekeh mengerek suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin di rapat komite pasar terbuka federal (FOMC) berikutnya.
  • "Saat ini adalah saat yang sulit bagi pelaku pasar untuk bersikap terlalu bullish dalam price actions sehari-hari. Hal itu mungkin berubah jika The Fed memutarbalikkan kebijakan mereka atau menelurkan pernyataan dovish," jelas co-founder TheoTrade Don Kaufman seperti dikutip Coindesk.

Emas

  • Harga emas bertengger di US$1.792 per ons pada pukul 08.13 WIB, menguat dibanding kemarin US$1.789 per ons.
  • Nilai sang logam mulia terdongkrak setelah nilai Dolar AS lagi-lagi kembali melandai. Asal tahu saja, pelemahan nilai sang aset greenback akan membuat harga emas menjadi relatif lebih murah bagi pelaku pasar yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut.
  • Di samping itu, pelaku pasar juga mengoleksi emas jelang perilisan data inflasi Juli AS. Maklum, emas selama ini dianggap sebagai aset pelindung kekayaan efektif dalam menghalau dampak negatif inflasi.
  • Namun, tingkat inflasi yang terlampau tinggi bisa berbuah petaka bagi harga emas. Pasalnya, The Fed bakal merespons peristiwa tersebut dengan mengetatkan suku bunga acuannya dengan agresif.

Baca Juga: Rangkuman Pasar: IHSG Kembali Tembus 7.100, Namun Kripto Perlahan Tergerus

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futuresSaham AS CFD, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang pagi
Pluang Pagi: Krisis di Ukraina Memanas, Aset Kripto Kembali Lemas!
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1