Pluang+

Biaya

Blog

Tentang Kami

Inovasi dan kemudahan adalah misi kami, lihat kisahnya di sini!

FAQ

Temukan semua jawaban tentang berinvestasi di Pluang

Kontak Kami

Kami dengan senang hati menjawab pertanyaanmu. Hubungi kami!

Karir

Bergabunglah dengan tim kami!

telegram
telegram
  • facebook_logo
  • instagram_logo
  • twitter_logo
  • youtube_logo
  • telelgram_logo
  • linkedin_logo
  • tiktok_logo
app_logo
BlogIcon
Blog
Berita & AnalisisAkademiEventKamusTips & Trik InvestasiPromo
bookmark
Bookmark
Bagikan

Pluang Insight: Kala Kenaikan Bunga Acuan Menjadi Berkah Bagi Bank of America

Waktu baca: 3 menit

Tags
Pluang Insight: Kala Kenaikan Bunga Acuan Menjadi Berkah Bagi Bank of America

Bank of America sukses mencetak prestasi keuangan yang mantap di kuartal III meski kondisi makroekonomi AS terlihat gonjang-ganjing. Lantas, apa resep utama kekuatan perusahaan? Simak selengkapnya di Pluang Insight berikut!

Sekilas Tentang Bank of America

Bank of America (BoA) adalah salah satu institusi keuangan terbesar di Amerika Serikat (AS) dengan nilai aset lebih dari US$2,5 triliun.

Perusahaan bergerak di empat segmen bisnis utama, yakni perbankan ritel, manajemen keuangan dan investasi global, jasa keuangan global, dan pasar modal global.

Khusus segmen perbankan ritel, Bank of America memfokuskan kegiatannya pada kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor, kredit konsumsi, dan kredit usaha mikro kecil dan menengah. Selain itu, perusahaan juga menyediakan jasa mulai dari bank investasi hingga pengelolaan portofolio kepada klien institusinya (wholesale).

Baca Juga: Pluang Insight: Gimana Prospek Saham AMD di Tengah Kompetisi Sengit Pasar Prosesor?

Bagaimana Kinerja Keuangan Bank of America di Kuartal III?

Melansir laporan keuangannya yang dirilis Senin (17/10), Bank of America rupanya menorehkan kinerja yang memuaskan sepanjang kuartal III 2022.

Perseroan membukukan laba sebesar US$7,1 miliar atau sebesar US$0,81 per lembar saham pada triwulan lalu. Angka itu tak hanya berada di atas konsensus pasar yakni US$0,78 per lembar saham, namun juga tumbuh 13% dibanding triwulan sebelumnya.

Pendapatan perusahaan yang tumbuh 8% secara kuartalan ke US$24,5 miliar di triwulan lalu menjadi kunci utama tebalnya pundi laba perseroan.

Usut punya usut, pertumbuhan pendapatan yang prima tersebut disokong oleh kenaikan pendapatan bunga (Net Interest Income) yang ngebut fantastis 11% secara triwulanan. Kenaikan ini disebabkan oleh pertumbuhan margin bunga bersih (Net Interest Margin) perusahaan sebesar 20 basis poin di rentang periode yang sama.

Sumber: Bank of America

Pluang beranggapan, kenaikan suku bunga acuan The Fed yang kencang sepanjang kuartal III sepertinya ikut membantu tingkat NIM Bank of America. Asal tahu saja, kini suku bunga acuan AS sudah berada di kisaran 3% hingga 3,25%. Sehingga, tingkat NIM perusahaan tentu akan ikut menanjak jika The Fed terus mengerek suku bunga acuannya.

Saking kencangnya pertumbuhan pendapatan bunga perusahaan, manajemen Bank of America bahkan menargetkan pendapatan bunga bersih US$1,25 miliar di kuartal akhir tahun ini, atau tumbuh 25% dari raihan kuartal lalu US$1 miliar.

Selain pertumbuhan pendapatan bunga, pendapatan non-bunga perusahaan yang tumbuh 5% secara kuartalan pada triwulan lalu juga ikut menopang total pendapatan Bank of America.

Kendati demikian, jenis pendapatan tersebut ternyata turun 8% dibanding tahun sebelumnya gara-gara anjloknya pendapatan segmen bank investasi sebesar 46%. Fluktuasi pasar saham AS selama setahun terakhir, yang berdampak ke kinerja penjaminan emisi (underwriting) perusahaan, ternyata menjadi biang keladi utama terjunnya pendapatan non-bunga perusahaan.

Bagaimana Prospek Bank of America ke Depan?

Melihat kuatnya pertumbuhan di kuartal lalu, prospek pertumbuhan pendapatan bunga Bank of America sepertinya masih terlihat kokoh di tahun depan.

Apalagi, berdasarkan proyeksi kenaikan suku bunga jangka pendeknya (Dot Plot), The Fed diperkirakan masih akan terus mengerek suku bunga acuannya di tahun depan. Hal itu sepatutnya bisa menaikkan tingkat NIM dan ujungnya mengerek pendapatan bunga perseroan.

Berkaca pada potensi tersebut, JPMorgan sendiri memberi peringkat "overweight" bagi saham Bank of America. Bahkan konsensus analis menargetkan nilai saham Bank of America bisa berada di US$40,76 per lembar atau tumbuh 21% dari level harga saat ini.

Hanya saja, ekonomi AS saat ini tengah dilanda ancaman resesi, sehingga ada kemungkinan dunia usaha enggan menambah pengajuan kredit korporasi untuk melakukan ekspansi bisnis.

Baca Juga: Pluang Insight: NVIDIA Siap Rilis Produk Anyar, Gimana Prospek Sahamnya?

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futuresSaham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Bagikan

Apakah artikel ini bermanfaat?

Artikel Terkait