Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Pluang Insight: Kala Kenaikan Bunga Acuan Menjadi Berkah Bagi Bank of America
shareIcon

Pluang Insight: Kala Kenaikan Bunga Acuan Menjadi Berkah Bagi Bank of America

18 Oct 2022, 7:45 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Pluang Insight: Kala Kenaikan Bunga Acuan Menjadi Berkah Bagi Bank of America

Bank of America sukses mencetak prestasi keuangan yang mantap di kuartal III meski kondisi makroekonomi AS terlihat gonjang-ganjing. Lantas, apa resep utama kekuatan perusahaan? Simak selengkapnya di Pluang Insight berikut!

Sekilas Tentang Bank of America

Bank of America (BoA) adalah salah satu institusi keuangan terbesar di Amerika Serikat (AS) dengan nilai aset lebih dari US$2,5 triliun.

Perusahaan bergerak di empat segmen bisnis utama, yakni perbankan ritel, manajemen keuangan dan investasi global, jasa keuangan global, dan pasar modal global.

Khusus segmen perbankan ritel, Bank of America memfokuskan kegiatannya pada kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor, kredit konsumsi, dan kredit usaha mikro kecil dan menengah. Selain itu, perusahaan juga menyediakan jasa mulai dari bank investasi hingga pengelolaan portofolio kepada klien institusinya (wholesale).

Baca Juga: Pluang Insight: Gimana Prospek Saham AMD di Tengah Kompetisi Sengit Pasar Prosesor?

Bagaimana Kinerja Keuangan Bank of America di Kuartal III?

Melansir laporan keuangannya yang dirilis Senin (17/10), Bank of America rupanya menorehkan kinerja yang memuaskan sepanjang kuartal III 2022.

Perseroan membukukan laba sebesar US$7,1 miliar atau sebesar US$0,81 per lembar saham pada triwulan lalu. Angka itu tak hanya berada di atas konsensus pasar yakni US$0,78 per lembar saham, namun juga tumbuh 13% dibanding triwulan sebelumnya.

Pendapatan perusahaan yang tumbuh 8% secara kuartalan ke US$24,5 miliar di triwulan lalu menjadi kunci utama tebalnya pundi laba perseroan.

Usut punya usut, pertumbuhan pendapatan yang prima tersebut disokong oleh kenaikan pendapatan bunga (Net Interest Income) yang ngebut fantastis 11% secara triwulanan. Kenaikan ini disebabkan oleh pertumbuhan margin bunga bersih (Net Interest Margin) perusahaan sebesar 20 basis poin di rentang periode yang sama.

Sumber: Bank of America

Pluang beranggapan, kenaikan suku bunga acuan The Fed yang kencang sepanjang kuartal III sepertinya ikut membantu tingkat NIM Bank of America. Asal tahu saja, kini suku bunga acuan AS sudah berada di kisaran 3% hingga 3,25%. Sehingga, tingkat NIM perusahaan tentu akan ikut menanjak jika The Fed terus mengerek suku bunga acuannya.

Saking kencangnya pertumbuhan pendapatan bunga perusahaan, manajemen Bank of America bahkan menargetkan pendapatan bunga bersih US$1,25 miliar di kuartal akhir tahun ini, atau tumbuh 25% dari raihan kuartal lalu US$1 miliar.

Selain pertumbuhan pendapatan bunga, pendapatan non-bunga perusahaan yang tumbuh 5% secara kuartalan pada triwulan lalu juga ikut menopang total pendapatan Bank of America.

Kendati demikian, jenis pendapatan tersebut ternyata turun 8% dibanding tahun sebelumnya gara-gara anjloknya pendapatan segmen bank investasi sebesar 46%. Fluktuasi pasar saham AS selama setahun terakhir, yang berdampak ke kinerja penjaminan emisi (underwriting) perusahaan, ternyata menjadi biang keladi utama terjunnya pendapatan non-bunga perusahaan.

Bagaimana Prospek Bank of America ke Depan?

Melihat kuatnya pertumbuhan di kuartal lalu, prospek pertumbuhan pendapatan bunga Bank of America sepertinya masih terlihat kokoh di tahun depan.

Apalagi, berdasarkan proyeksi kenaikan suku bunga jangka pendeknya (Dot Plot), The Fed diperkirakan masih akan terus mengerek suku bunga acuannya di tahun depan. Hal itu sepatutnya bisa menaikkan tingkat NIM dan ujungnya mengerek pendapatan bunga perseroan.

Berkaca pada potensi tersebut, JPMorgan sendiri memberi peringkat "overweight" bagi saham Bank of America. Bahkan konsensus analis menargetkan nilai saham Bank of America bisa berada di US$40,76 per lembar atau tumbuh 21% dari level harga saat ini.

Hanya saja, ekonomi AS saat ini tengah dilanda ancaman resesi, sehingga ada kemungkinan dunia usaha enggan menambah pengajuan kredit korporasi untuk melakukan ekspansi bisnis.

Baca Juga: Pluang Insight: NVIDIA Siap Rilis Produk Anyar, Gimana Prospek Sahamnya?

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futuresSaham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Marco Antonius

Right baner

Marco Antonius

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang insight
Pluang Insight: Lahan Virtual, Proyek Menggiurkan atau Bakal Gagal Total?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1