Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Rangkuman Pasar: Duo LUNA & LUNC Tiba-Tiba 'Ngebut' Senin Sore. Kenapa?
shareIcon

Rangkuman Pasar: Duo LUNA & LUNC Tiba-Tiba 'Ngebut' Senin Sore. Kenapa?

1 Aug 2022, 8:33 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Rangkuman Pasar: Duo LUNA & LUNC Tiba-Tiba 'Ngebut' Senin Sore. Kenapa?

Selamat sore, Sobat Cuan! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih sukses melaju ke zona hijau meski inflasi domestik kian meradang. Ternyata, nasib IHSG diikuti oleh duo koin Terra, LUNA dan LUNC! Wah, kenapa nih? Simak di Rangkuman Pasar berikut!

IHSG

Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mendarat di level 6.968,78 poin alias meningkat 0,25% dibanding perdagangan Jumat (29/7).

Nasib mujur memang sedang menghampiri sang indeks domestik hari ini. Buktinya, ia tak pernah sekali pun melipir ke zona merah sepanjang hari ini. IHSG malahan sempat menembus level psikologis 7.000, tepatnya di 7.005,29 poin, di sesi I perdagangan.

IHSG masih bertahan meski diterpa sentimen buruk dari dalam negeri.

Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Indonesia mengalami inflasi 4,94% secara tahunan pada Juli. Angka tersebut ternyata lebih tinggi dibanding ekspektasi analis 4,82% dan target inflasi Bank Indonesia (BI) yakni 2,5% hingga 4,5%.

Biasanya, inflasi tinggi menjadi momok bagi performa saham. Sebab, inflasi akan membuat bahan baku semakin mahal dan melemahkan daya beli masyarakat, yang ujungnya akan berdampak negatif ke kinerja keuangan emiten ke depan.

Hanya saja, meski inflasi dalam negeri terlihat heboh, pelaku pasar lebih memilih fokus pada inflasi inti Indonesia yang mencapai 2,86% secara tahunan di periode yang sama.

Ternnyata, BPS menganggap inflasi inti tersebut masih di level "stabil", sehingga pelaku pasar pun memilih tetap optimistis membenamkan dana di pasar domestik.

Baca Juga: Pasar Sepekan: Sikap Hawkish Fed Mulai Goyah, Market Jadi Penuh Gairah!

Aset Kripto

Di sisi lain, pasar kripto masih belum mau bangun meski sudah memasuki bulan baru. Melansir Coinmarketcap pukul 15.15 WIB, sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat masih terbenam di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Secara umum, pelemahan harga aset kripto sore ini masih disebabkan oleh aksi ambil untung pelaku pasar. Maklum saja, sebab harga aset-aset kripto mengalami reli kencang sepanjang pekan lalu.

Sementara itu, dari sisi teknikal, pelaku pasar mulai melakukan aksi jual setelah mengetahui harga Bitcoin (BTC) gagal bertahan di atas titik support US$23.750 per keping.

Sementara itu, BTC mesti menembus level resistance US$24.200 agar relinya bisa terus sinambung. 

Nah, melihat hal itu, pelaku pasar kemudian beranggapan bahwa pelaku pasar lainnya sedang tidak bergairah melakukan aksi akumulasi. Akibatnya, mereka pun cenderung memilih aksi ambil untung.

Lebih lanjut, meski hampir semua aset kripto utama tenggelam di zona merah, setidaknya masih ada Polkadot (DOT) yang mampu membukukan pertumbuhan nilai 7,13% dalam sehari terakhir.

Nilai DOT melaju kencang setelah Web3 Foundation, yakni lembaga yang memberikan dana bantuan bagi para pengembang di jaringan Polkadot, mengumumkan telah menyetujui 415 proyek untuk dikembangkan di jaringan blockchain tersebut sejak 2018.

Altcoin lainnya juga tak mau kalah tampil mentereng. Hive (HIVE), misalnya, tumbuh 58,27% dalam sehari terakhir.

Selain itu, terdapat pula duo koin besutan Terra Labs, Terra (LUNA) dan Terra Classic (LUNC) yang masing-masing mencetak kenaikan nilai 27,6% dan 14,14% di waktu yang sama.

Nilai kedua koin diketahui melonjak setelah Terra dikabarkan akan menggunakan standar baru infrastruktur organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) terbaru untuk jaringan Terra 2.0. Hal ini terungkap setelah komunitas kripto di media sosial menemukan akun media sosial Twitter resmi Terra baru-baru ini mem-follow akun lain bernama Enterprise Protocol.

Salah satu sumber anonim di jaringan Terra mengaku ke media Blockworks bahwa Terra akan menggunakan Enterprise Protocol sebagai standar infrastruktur baru DAO di jaringan tersebut. Namun, sampai saat ini, pihak Terra belum mengonfirmasi kabar yang dimaksud.

Baca Juga: Pluang Pagi: Awali Agustus, Laju Kripto Masih Belum Tampak 'Serius'

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futuresSaham AS CFD, serta lebih dari 130 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
weekly news
Pasar Sepekan: Rusia Tabuh Genderang 'Perang', Market Ikut Bergelombang
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1