Selamat akhir pekan, Sobat Cuan! Kabar Sepekan kembali hadir menyapa kalian dengan kabar ekonomi paling hits sepekan terakhir. Kali ini, terdapat berita soal wajah baru uang kertas Rupiah hingga Elon Musk yang iseng nyebut ingin beli Manchester United! Simak di sini!
Punggawa Tesla sekaligus salah satu orang paling tajir sejagat Elon Musk menggemparkan jagat media sosial Twitter pada Rabu (17/8). Pasalnya, ia melempar cuitan yang mengatakan bahwa ia ingin membeli klub Premier League Inggris Manchester United (MU).
Merespons cuitan tersebut, pemegang saham mayoritas MU, keluarga Glazer, mengatakan berminat ingin menjual saham minoritas klub bola bonafide tersebut. Alhasil, saham MU pun meroket 7,6% di hari yang sama.
Hanya saja, Musk kemudian mengklarifikasi niatan tersebut sebagai guyonan semata saja.
Bank sentral AS The Fed mengatakan bakal tetap ngebet mengetatkan kebijakan moneternya sampai inflasi benar-benar redam secara signifikan.
Niatan itu tertuang di dalam risalah rapat komite pasar terbuka federal (FOMC) The Fed Juli yang dirilis Rabu (17/8).
Pelaku pasar sontak menganggap komentar tersebut sebagai sebuah anomali. Pasalnya, dalam rapat FOMC bulan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell menyebut otoritas moneter AS itu akan membuka peluang pelonggaran kebijakan suku bunga acuannya selepas September.
Departemen Perdagangan AS pada Rabu (17/8) merilis bahwa penjualan ritel bulanan Negara Paman Sam tersebut tumbuh stagnan, alias 0%. Angka ini berada di bawah ekspektasi analis 0,1%.
Hal itu diduga terjadi akibat masyarakat masih menahan belanjanya gara-gara inflasi. Kendati demikian, di waktu yang sama, penurunan harga bensin sepanjang bulan lalu berhasil mencegah pelemahan daya beli masyarakat.
Otoritas China mengumumkan serangkaian kebijakan ekonomi terbaru menyusul semakin kuatnya sinyal-sinyal pelemahan ekonomi di negara tersebut pada bulan lalu.
Pada Senin (15/8), bank sentral China memangkas suku bunga acuannya, yakni tingkat bunga kredit bertenor satu tahun dan tujuh hari, sebesar 10 basis poin demi meningkatkan kegiatan konsumsi dan investasi.
Sehari setelahnya, salah satu pejabat tinggi China mengatakan akan menambah belanja infrastruktur demi mendongkrak ekonomi.
Baca Juga: Pluang Insight: Faktor Makroekonomi Apa Saja yang Pengaruhi Pasar Kripto?
Nilai Dogecoin (DOGE) sempat terbang lebih dari 10% pada Senin (15/8) setelah komunitas kripto membicarakan tentang jaringan blockchain lapis 2 Dogecoin bernama Dogechain.
Melalui jaringan tersebut, komunitas kripto bisa menciptakan aplikasi terdesentraliasi, Non-Fungible Token, protokol DeFi, dan lain-lain.
Hanya saja, jaringan ini bukanlah jaringan "resmi" Dogecoin. Sebab, Dogechain ternyata dibangun di atas Polygon Edge, yakni sebuah modifikasi dari jaringan blockchain Polygon.
Solana Foundation mengatakan telah menjalin kerja sama dengan pengembang sekaligus investor kripto, Jump Crypto, demi meningkatkan performa jaringannya.
Rencananya, Jump Crypto akan memimpin pengembangan sistem validator baru di jaringan Solana yang berdasarkan bahasa pemrograman C++. Sistem anyar ini dimaksudkan untuk beroperasi bersama sistem validator asli milik Solana Labs yang berbasis bahasa pemrograman Rust.
Jaringan Monero mengatakan telah selesai melakukan hard fork demi memperkenalkan kebijakan data personal dan menambah fitur keamanan baru pada akhir pekan lalu.
Optimism, jaringan blockchain lapis kedua Ethereum, pada Rabu (17/8) dilaporkan menjadi sasaran peretasan terbaru. Kabar ini pun sempat jadi buah bibir komunitas kripto di jagat Twitter.
Hanya saja, kabar tersebut langsung dibantah Optimism melalui akun Twitter resminya.
Baca Juga: Rangkuman Pasar: IHSG Tiba-tiba 'Balik Arah', Kripto Semakin 'Berdarah-darah'
Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (15/8) mengumumkan, Indonesia membukukan surplus neraca perdagangan US$4,23 miliar di Juli. Dengan demikian, Indonesia sudah mencetak surplus dagang selama 27 bulan berturut-turut.
Indonesia berhasil menorehkan prestasi tersebut setelah nilai ekspornya melampaui nilai impor. Sekadar informasi, Indonesia mencatat ekspor US$25,27 miliar sementara impornya US$21,35 miliar.
Presiden Joko Widodo memberikan target-target asumsi ekonomi dan Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2023 dalam sidang tahunan DPR/MPR, Selasa (16/8).
Dari sisi asumsi makroekonomi, Jokowi menyebut Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,3% dan tingkat inflasi 3,3% tahun depan.
Sementara dari sisi anggaran, pemerintah menargetkan penerimaan Rp2.444,3 triliun dan belanja sebesar Rp3.041 triliun. Dengan demikian, defisit APBN tahun depan diharapkan bisa mencapai Rp598 triliun, atau 2,85% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Bank Indonesia (BI) pada Kamis (18/7) resmi meluncurkan tampilan baru uang Rupiah kertas untuk pecahan Rp1.000 sampai Rp100.000.
BI merilis uang kertas baru ini setelah Jokowi menetapkan delapan pahlawan nasional sebagai gambar utama pada uang kertas Indonesia sesuai Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 2022. Selain itu, peluncuran ini juga sekaligus memperingati ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-77.
Kendati telah meluncurkan rangkaian uang kertas baru, BI menyebut uang kertas Rupiah lama masih tetap sah sebagai alat pembayaran resmi.
Bank Indonesia (BI) pada Jumat (19/8) mengumumkan bahwa Indonesia mencetak surplus transaksi berjalan sebesar US$3,85 miliar, atau 1,1& dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II 2022. Neraca transaksi berjalan Indonesia akhirnya surplus setelah mencatat defisit US$1,93 miliar di triwulan sebelumnya.
Posisi neraca transaksi berjalan yang kinclong disebabkan oleh kinerja ekspor non-migas Indonesia yang mentereng menyusul perbaikan harga komoditas pertambangan.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: CNN Indonesia, CNBC Indonesia, Reuters, Bloomberg, CNBC
Bagikan artikel ini