Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Kabar Sepekan: AS Geram ke China-Rusia, Ekonomi Global Diramal Sengsara

Kabar Sepekan: AS Geram ke China-Rusia, Ekonomi Global Diramal Sengsara

14 Oct 2022, 8:51 AM·Waktu baca: 5 menit
Kategori
Kabar Sepekan: AS Geram ke China-Rusia, Ekonomi Global Diramal Sengsara

Selamat akhir pekan, Sobat Cuan! Banyak berita menarik dalam sepekan terakhir, di antaranya AS yang lagi kesal dengan China dan Rusia hingga ramalan IMF terbaru mengenai prospek ekonomi tahun depan. Simak selengkapnya di Kabar Sepekan berikut!

Kabar Internasional Sepekan

1. Lagi Jengkel, AS ‘Hajar’ China & Rusia dengan Sanksi Ekonomi

Ketegangan geopolitik antara China dan Rusia semakin memanas setelah negara adidaya tersebut menjatuhkan dua sanksi ekonomi anyar ke dua negara tersebut dalam sepekan terakhir.

Pada Jumat (7/10), AS melarang perusahaan chip semikonduktor AS untuk mengekspor produknya, termasuk chip untuk teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan supercomputing, ke China. Upaya ini dilakukan untuk menghalau petumbuhan industri chip sekaligus menghambat inovasi militer China, yang dianggap sebagai ancaman keamanan AS.

Kemudian pada Rabu (12/10), Gedung Putih juga dikabarkan akan melarang impor aluminium dari Rusia sebagai respons atas eskalasi militer Rusia di Ukraina beberapa waktu belakangan.

2. IMF Sebut Ekonomi Global Tahun Depan ‘Jauh Lebih Buruk’

International Monetary Fund (IMF) menaksir pertumbuhan ekonomi tahun depan paling mentok sebesar 2,7%, lebih rendah dari proyeksi Juli 2,9% dan proyeksi Januari 3,8%. Hal ini tertuang di dalam laporan teranyarnya yang dirilis Selasa (11/10).

Lembaga tersebut menunjuk inflasi tinggi, kebijakan pengetatan suku bunga acuan bank sentral global, serta kenaikan harga energi dan pangan akibat konflik geopolitik Eropa sebagai batu sandungan bagi pertumbuhan ekonomi tahun depan.

Bahkan, dalam pembukaan laporan tersebut, kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas mewanti-wanti kondisi ekonomi lebih buruk di tahun depan. “Dan bagi sebagian orang, 2023 akan terasa seperti resesi,” jelasnya.

3. The Fed Kekeh Ingin Pukul Mundur Inflasi AS ke 2%

Bank sentral AS The Fed kembali menekankan komitmen pengetatan kebijakan moneternya “untuk sementara waktu” agar inflasi kembali melandai ke 2%. Niatan ini termuat di dalam risalah rapat The Fed (minutes of meeting) September yang dirilis Rabu (11/10).

Namun menariknya, dokumen tersebut juga mengatakan bahwa sebagian pejabat The Fed menginginkan kebijakan moneter yang lebih “terukur” agar kenaikan suku bunga acuan AS tidak berdampak negatif ke pertumbuhan ekonomi AS ke depan.

4. Inflasi AS Masih ‘Hot’, Tembus 8,2% di September

Biro Statistik Ketenagakerjaan AS mengumumkan, AS mencetak inflasi tahunan 8,2% di September. Angka tersebut lebih tinggi dari prakiraan analis 8,1% namun lebih rendah dibanding inflasi Agustus 8,3%.

Sebenarnya, tekanan inflasi dari sisi harga bahan bakar dan bahan pangan sudah mulai meredam. Hanya saja, komponen inflasi inti melesat 6,6% dibanding September lalu. Bahkan, angka inflasi inti tersebut merupakan yang tertinggi sejak 1982.

Baca Juga: Kabar Sepekan: Elon Musk Serius Beli Twitter, Credit Suisse Lagi 'Keblinger'

Kabar Kripto Sepekan

1. Suplai ETH Surut Gara-gara Mekanisme ‘Coin Burning’

Jumlah ETH beredar ternyata menurun 4.000 keping sejak upgrade jaringan di pertengahan September hingga pekan pertama Oktober. Penyebabnya adalah laju pembakaran koin ETH yang lebih kencang ketimbang penciptaan koin baru melalui proses staking.

2. Binance Smart Chain Diretas, Token Senilai US$100 Juta Raib

Jaringan blockchain Binance, yakni BNB Chain dan Binance Smart Chain, sempat berhenti beroperasi pada pertengahan pekan ini setelah Binance mendeteksi “aktivitas mencurigakan” yang diduga sebagai aksi peretasan di jaringan tersebut.

CEO Binance Changpeng Zhao mengaku bahwa terdapat aset kripto senilai US$100 juta yang kabur dari jaringan tersebut pada saat kejadian itu berlangsung. Kendati begitu, BNB Chain menjamin semua dana yang disimpan di jaringan tersebut masih aman.

3. NFT Asal Jaringan Avalanche Bakal Mejeng di OpenSea

Platform Non-Fungible Token (NFT) ngetop OpenSea mengatakan telah memasukkan NFT cetakan jaringan Avalanche ke dalam daftar NFT yang bisa ditransaksikan di dalamnya.

Sebelum mendukung NFT milik Avalanche, OpenSea telah menjajakkan NFT yang berasal dari Ethereum, Polygon, Klatyn, Solana, Optimism, dan Arbitrum.

4. SEC Lagi Bidik Pencipta Bored Ape, Ada Apa Sih?

Otoritas pasar modal AS (The Securities and Exchange Commission) dikabarkan tengah menginvestigasi dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan pencipta NFT Bored Ape, Yuga Labs.

Dilansir dari Bloomberg, lembaga tersebut mengendus bahwa NFT Yuga Labs punya sifat yang sama dengan instrumen saham, sehingga distribusinya pun harus dilakukan mengikuti ketentuan yang berlaku.

Kabar Domestik Sepekan

1. Masyarakat Makin Gak ‘Pede’ Sama Prospek Ekonomi Indonesia

Masyarakat Indonesia sepertinya semakin tidak yakin dengan prospek ekonomi ke depan. Sikap itu tercermin dari skor Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia (BI) September sebesar 117,2 atau melandai dari 124,7 sebulan sebelumnya.

Kendati demikian, Direktur Departemen Komunikasi BI Junianto Hendrawan mengatakan masyarakat Indonesia tidak terlampau pesimistis dengan ekonomi Indonesia. Sebab, hasil survei masih berada di atas level 100, alias zona optimisme.

2. RI Siap Setop Impor Aspal Mulai 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia akan mulai menghentikan impor aspal setidaknya pada 2024 mendatang.

Jokowi melontarkan pernyataan ini setelah mengetahui bahwa 95% pasokan aspal Indonesia berasal dari impor padahal cadangan aspal di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara membuncah hingga 662 juta ton.

“Saya sampaikan, dua tahun lagi saya beri waktu setop impor aspal," jelas Jokowi, Selasa (11/10).

3. Penjualan Eceran Melorot, Warga RI Lagi Malas Belanja?

Bank Indonesia (BI) menyebut pertumbuhan penjualan eceran pada September diprediksi turun 0,9% dibanding bulan Sebelumnya. Kondisi itu terlihat dalam prakiraan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang dirilis Selasa (11/10).

Namun, jika melihat dari pertumbuhan tahunan, maka pertumbuhan penjualan eceran Indonesia meningkat 5,5% dibanding September tahun lalu, lebih tinggi dari pertumbuhan tahunan Agustus 4,9%.

BI mengatakan, kontraksi pertumbuhan penjualan eceran bulan lalu sejalan dengan penurunan penjualan pada kelompok suku cadang dan aksesori, kelompok makanan dan minuman, serta bahan bakar kendaraan bermotor.

4. BEI Catat Tambahan 2,3 Juta Investor Baru Sepanjang 2022

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat tambahan 2,3 juta investor baru sepanjang 2022 berdasarkan jumlah Single Investor Identification (SID). Sehingga, secara total, total investor ritel pasar modal tanah air sudah mencapai 9,8 juta SID.

Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang memuaskan di tengah lesunya bursa Asia sepanjang 2022 ditengarai menjadi pendorong utama jumlah investor dalam negeri. Sekadar informasi, nilai IHSG sukses tumbuh 6,5% sejak awal tahun hingga pekan kedua Oktober.

Baca Juga: Pasar Sepekan: Market Mencoba Santai Meski Ancaman Ekonomi Mengintai

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futuresSaham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar