Jelang libur panjang, market makin berantakan saja nih, Sobat Cuan! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lagi-lagi terbenam sementara nasib buruk di pasar kripto seolah masih belum sirna. Apa yang sebenarnya terjadi di kedua pasar tersebut? Simak ulasannya di sini!
IHSG menutup sesi perdagangan Rabu (27/4) dengan parkir di level 7.196,76 poin alias melemah 0,49% dibanding kemarin. Nasib sang indeks domestik terlihat kurang mujur lantaran selalu bergerak di zona merah sejak pembukaan perdagangan.
Kali ini, investor tampaknya lagi malas membenamkan dana di pasar modal mengingat libur lebaran panjang sudah di depan mata.
Ya, pelaku pasar enggan melakukan trading dengan volume tinggi lantaran hari terakhir operasional bursa jatuh pada Kamis (28/4) esok. Malahan, pelaku pasar justru getol melakukan aksi profit taking demi merealisasikan cuannya sebelum bursa beroperasi kembali sepekan lebih kemudian.
Namun, jika dilihat dari sisi emiten, maka performa buruk saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi biang keladi atas ciutnya IHSG ke zona merah. Tercatat, nilai saham GOTO melemah 6,45% pada hari ini setelah jatah saham perusahaan untuk melakukan aksi greenshoe sudah habis.
Sekadar informasi, greenshoe merupakan penjatahan berlebih saham pasca perseroan melaksanakan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO).
Melalui mekanisme ini, emiten pasar modal memberikan keleluasaan bagi broker untuk menstabilkan nilai sahamnya dalam periode 30 hari sejak melantai di bursa. Yakni, dengan mempersilakan broker yang telah ditunjuk sebagai agen stabilisasi untuk membeli saham emiten di harga berapapun.
Untungnya, pelemahan IHSG hari ini berhasil tertahan oleh saham pertambangan yang mulai rebound. Tengok saja, beberapa emiten tambang seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), hingga PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) tumbuh di atas 4% pada hari ini dan sukses membawa mereka duduk di jajaran top gainers.
Saham-saham pertambangan berhasil bangkit setelah trader memanfaatkan volume perdagangan yang tipis, plus harga saham yang sudah kepalang murah, untuk melakukan aksi borong.
Investor asing juga terlihat lagi malasa melakukan transaksi saham di bursa domestik pada hari ini. Sikap itu tercermin dari nilai beli bersih (net foreign buy) asing sebesar Rp152,16 miliar di pasar reguler.
Kali ini, asing paling doyan memborong saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp325,7 miliar. Tak ketinggalan, mereka juga mengakumulasi saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) masing-masing sebesar Rp271,9 miliar dan Rp74,2 miliar.
Di sisi lain, asing justru lagi gemar melepas saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp157,4 miliar pada hari ini. Selain itu, mereka pun lagi jaga jarak dengan saham PT MDKA dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) masing-masing Rp77,7 miliar dan Rp72,2 miliar.
Baca juga: Pluang Pagi: Situasi Serba Amburadul, Kripto hingga Saham AS Babak Belur!
Aset kripto masih terlihat tak berdaya memasuki Rabu sore. Melansir Coinmarketcap pukul 15.33 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar terjebak di zona merah dalam 24 jam terakhir.
Secara umum, pergerakan aset kripto hari ini masih mengikuti pola pasar saham AS, di mana pelaku pasar sepertinya terlihat sedang malas berurusan dengan kelas aset berisiko.
Analis beranggapan, sikap tersebut berkaitan dengan ketidakpastian ekonomi yang tengah terjadi saat ini. Mulai dari memanasnya konflik geopolitik Rusia-Ukraina hingga rencana The Fed untuk mengetatkan suku bunga acuannya hingga 50 basis poin pada bulan depan.
Selain itu, sentimen lain datang dari laporan terkini milik lembaga riset non-profit AS, National Bureau Economic Research (NBER) melaporkan bahwa langkah El Salvador yang mulai mengadopsi BTC sebagai alat tukar sejak tahun lalu adalah "kebijakan gagal".
Sentimen negatif terakhir datang dari Eropa. Anggota parlemen, komisi, dan dewan Uni Eropa dikabarkan akan melanjutkan pembahasan mengenai aturan anti pencucian uang melalui transaksi kripto.
Sebelumnya, rencana kebijakan ini menuai kontroversi. Pasalnya, platform exchange kripto diwajibkan melaporkan pihak-pihak yang melakukan transaksi ke otoritas Uni Eropa.
Namun, meski pasar kripto merah membara, tetap saja ada aset kripto yang sukses menjulang. Nah, kali ini, aset kripto yang menjadi sorotan adalah 0x (ZRX) yang nilainya tumbuh 10,67% dalam sehari terakhir.
Hal itu terjadi setelah 0x Labs telah mengumpulkan pendanaan baru seri B sebanyak US$70 juta untuk mengembangkan infrastruktur Web3 miliknya.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini