Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih uring-uringan sementara aset kripto kian unjuk gigi sore hari ini. Apa yang terjadi di kedua pasar tersebut? Yuk, simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
IHSG undur diri di level 6.647,06 poin pada sesi perdagangan Rabu (12/1), terkoreksi 0,01% dibanding sesi perdagangan sebelumnya. Sang indeks domestik nampaknya masih tertidur meski ramai sentimen positif pada hari ini.
Dari luar negeri, komentar ketua The Fed Jerome Powell seharusnya bikin pelaku pasar makin getol membenamkan dananya di pasar modal.
Sekadar informasi, dalam pernyataannya di hadapan komisi jasa keuangan Senat AS kemarin, Powell akhirnya memberikan kerangka waktu yang jelas terkait pengetatan kebijakan moneter The Fed. Selain itu, Powell mengatakan bahwa otoritas moneter The Fed tersebut berjanji akan meredam tingkat inflasi yang ngamuk setahun terakhir.
Namun, komentar Powell yang bikin pelaku pasar lega adalah soal rencana normalisasi neraca The Fed. Ia mengatakan, The Fed akan membiarkan kelolaan instrumen berharganya hingga jatuh tempo mulai akhir tahun nanti. Langkah tersebut memupus ekspektasi pelaku pasar bahwa The Fed kemungkinan besar akan menjual instrumen berharganya, sebuah hal yang bisa menyebabkan instabilitas di pasar keuangan.
Kabar tersebut sukses bikin trio indeks saham AS, Dow Jones Industrial Average (DJIA), S&P 500, dan Nasdaq Composite, melonjak pada sesi perdagangan kemarin. Pergerakan saham di kawasan Asia pun tak ikutan moncer. Tengok saja indeks Hang Seng, Kospi, dan Nikkei 225 yang masing-masing lompat 2,79%, 1,54%, dan 1,92% pada hari ini.
Namun, sentimen positif itu tertahan oleh kabar tak sedap dari dalam negeri. Data terbaru memperlihatkan bahwa jumlah kasus positif COVID-19 terus menanjak dari hari ke hari yang didominasi oleh penyebaran varian Omicron. Bahkan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun mewanti-wanti bahwa gelombang COVID-19 Omicron diperkirakan terjadi di awal Februari.
Langkah Presiden Joko Widodo yang menggratiskan vaksin booster untuk seluruh masyarakat rupanya tidak mampu membendung kekhawatiran pasar atas lesunya ekonomi gara-gara penyebaran COVID-19 Omicron. Maka dari itu, tak heran jika saham sektor properti dan teknologi, dua sektor yang berkinerja apik kala ekonomi bertumbuh, lunglai masing-masing 0,98% dan 2,17%.
Baca juga: Rangkuman Pasar: IHSG Gagal Manggung, Kripto Bergerak Nanggung
Meski IHSG terkoreksi tipis, namun pelaku pasar masih getol melakukan aksi beli. Hal itu tercermin dari nilai net foreign buy yang tercatat Rp490 miliar di seluruh pasar.
Mereka terlihat ramai-ramai memborong saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp248,4 miliar. Asing juga terpantau rajin mengoleks saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) masing-masing sebesar Rp83,5 miliar dan Rp59,3 miliar.
Di sisi lain, mereka cenderung menghindari saham PT Adaro Mineral Indonesia Tbk (ADMR) sebesar Rp329,6 miliar dan saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) sebanyak Rp106,3 miliar. Terakhir, mereka juga melego saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebesar Rp49,6 miliar.
Di sisi lain, nasib mujur nampaknya sedang menghinggapi pasar aset kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 17.27 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat sukses bertahan di zona hijau dalam sehari terakhir.
Nilai Bitcoin (BTC), misalnya, kini bercokol di US$42.901,14 per keping alias naik 2,5% dibanding sehari sebelumnya. Nilai Ether (ETH) justru melompat lebih tinggi 4,74% ke US$3.259,62 di waktu yang sama.
Secara umum, performa apik pasar kripto hari ini disebabkan oleh kembalinya minat investor untuk merangsek masuk pasar kripto. Hal ini terjadi berkat komentar Powell yang dianggap menenangkan sikap waswas pelaku pasar atas pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS tersebut.
Kemudian, nasib serupa juga dialami oleh kelompok altcoin "pembunuh Ethereum". Nilai Solana (SOL), Cardano (ADA), dan Avalanche (AVAX) masing-masing terkerek sebesar 4,59%, 8,31%, dan 9,43% di waktu yang sama.
Sementara itu, nilai Polkadot (DOT) juga terkerek 8,72% setelah kabar bahwa platform exchange kripto, Binance, akan memasukkan token GLMR ke daftar aset kripto yang bisa diakses penggunanya. Asal tahu saja, GLMR adalah token native dari Moonbeam, sebuah platform smart contract yang berjalan di atas ekosistem Polkadot.
Namun, aset kripto yang terlihat manggung hari ini adalah Fantom (FTM) yang membukukan pertumbuhan nilai 20,68% dalam sehari terakhir. Hal ini diduga terjadi karena dua hal.
Pertama, pelaku pasar nampaknya telah memborong FTM mumpung harganya murah (buy the dip) beberapa waktu lalu. Kedua, komunitas kripto juga menyambut baik rencana pengembang platform Decentralized Finance (DeFi) kawakan Andre Cronje untuk membuat proyek baru sekaligus meluncurkan tokennya sendiri di atas jaringan Fantom.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Batu Bara Bikin IHSG Loyo, Harga Kripto Masih 'Ngaco'
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini