Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih saja tak bertenaga. Sementara itu, pasar aset kripto juga masih suam-suam kuku saja nih, Sobat Cuan. Lantas, apa yang terjadi di pasar kali ini? Yuk, simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
IHSG parkir di level 6.647,97 poin pada perdagangan Selasa (11/1), alias pasrah terkoreksi 0,64% dibanding sehari sebelumnya. Sang indeks domestik harus tersungkur ke zona merah meski sebelumnya sempat ngaso sejenak di level 6.705,8.
Laju IHSG ambrol setelah pemerintah memutuskan membuka kembali keran ekspor batu bara. Ya, setelah melakukan rangkaian evaluasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia mulai hari ini kembali mengirim komoditas tersebut ke luar negeri.
Pelaku pasar sontak meresponsnya dengan meninggalkan saham-saham emiten batu bara. Sebab, mereka takut bahwa kebijakan pemerintah tersebut akan kembali menyeret turun harga sang komoditas energi dan bikin kinerja keuangan emiten batu bara amburadul.
Tengok saja nilai saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang tertekan 2,50% dan saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) yang ambruk 6,79% sepanjang hari ini. Tak ketinggalan, nilai saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) juga ikut longsor 5,88% ke level Rp1.120 per saham di waktu yang sama.
Nah, karena saham pertambangan adalah penopang utama IHSG, makanya tak heran jika sang indeks domestik pun kembali terlelap.
Selain itu, perasaan pelaku pasar juga berkecamuk karena munculnya varian baru virus COVID-19 bernama Deltacron, yakni kombo strain virus Delta dan Omicron yang pertama kali ditemukan di Siprus. Hal itu tentu saja menambah panjang harapan pasar akan berakhirnya pandemi yang sudah berlangsung hampir dua tahun tersebut.
Disamping itu, pasar juga bereaksi terhadap ramalan beberapa laporan bank jumbo AS bahwa The Fed kemungkinan berpotensi mengerek suku bunga acuannya hingga empat kali di tahun 2022. Jika itu terjadi, maka tentu saja capital outflow dari pasar modal Indonesia tak terelakkan.
Baca juga: Rangkuman Pasar: IHSG Gagal Manggung, Kripto Bergerak Nanggung
Meski pasar domestik dihantam rentetan sentimen negatif, pelaku pasar asing masih saja pede membenamkan dana di dalam negeri. Hal itu tercermin dari nilai net foreign buy investor asing sebesar Rp1,12 triliun.
Mereka terlihat memborong saham berkapitalisasi pasar jumbo seperti saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebanyak Rp474,9 miliar dan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebanyak Rp81,6 miliar. Pelaku pasar asing juga mengoleksi saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) senilai Rp65,7 miliar.
Di sisi lain, mereka terlihat melepas saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebanyak Rp32,7 miliar. Kemudian, mereka juga melego saham PT Indosat Tbk (ISAT) dan saham PT Bank Bumi ARTA Tbk (BNBA) masing-masing mencapai Rp18 miliar dan Rp11 miliar.
Pasar kripto pun masih terlihat gitu-gitu aja pada sore ini. Melansir Coinmarketcap pukul 17.29 WIB, delapan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar jumbo harus rela tekor di zona merah dalam 24 jam belakangan.
Nilai Bitcoin (BTC), misalnya, bertengger di US$4.184,28 per keping atau kepeleset 0,14% dalam 24 jam terakhir. Begitu pun Ether (ETH), yang kini nilainya bercokol di US$3.111,49 atau turun 1,45% di waktu yang sama.
Nasib serupa juga menghampiri koin pembunuh Ethereum. Sore ini, nilai Solana (SOL), Cardano (ADA), Polkadot (DOT) dan Avalanche (AVAX) masing-masing luluh 4,42%, 2,73%, 3,32%, dan 2,64% dalam sehari terakhir.
Secara umum, pasar kripto kembali mendadak lesu karena pelaku pasar sepertinya benar-benar menghindari pasar kelas aset berisiko seperti saham dan aset kripto. Hal ini diduga terjadi setelah Goldman Sachs merilis laporan yang menyebut bahwa The Fed kemungkinan akan bersikap sangat hawkish dengan mengerek suku bunga acuannya empat kali tahun ini.
Padahal, pasar kripto lagi dihujani beberapa kabar bahagia hari ini. Misalnya, mantan ketua regulator pasar modal AS Jay Clayton mengatakan bahwa aset digital akan mentransformasi infrastruktur sektor finansial global. Sementara itu, bank sentral India juga dilaporkan akan membentuk departemen tersendiri yang akan mengawasi aktivitas kripto di negara tersebut.
Baca juga: Rangkuman Pasar: IHSG Kecipratan Berkah Batu Bara, Kripto Merana
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini