Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini berhasil parkir di zona hijau. Sayangnya, aset kripto masih bernasib tragis dengan bertahan di zona merah. Kendati demikian terdapat satu koin yang berhasil menembus All-Time High (ATH) hari ini! Koin apakah itu? Yuk, simak selengkapnya di sini!
Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil nongkrong di level 6.675,8 poin, atau menguat 0,37% dibanding sesi perdagangan sebelumnya.
Penguatan IHSG pada hari ini terbilang cukup anomali lantaran investor asing sejatinya melakukan aksi jual. Ya, pada hari ini, investor asing ternyata mencatat aksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp824,98 miliar di seluruh pasar.
Investor asing terlihat melepas saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) sebesar Rp1,2 triliun dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp98,2 miliar. Tak ketinggalan, mereka juga melego saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) sebanyak Rp58,1 miliar.
Di sisi lain, mereka terpantau mengakumulasi saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dengan nilai Rp91,7 miliar. Investor asing juga getol mengoleksi saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masing-masing sebesar Rp82,2 miliar dan Rp75 miliar.
Lantas, apa yang menyebabkan investor marak melakukan aksi jual?
Nah, aksi jual tersebut terjadi seiring antisipasi investor atas data klaim tunjangan pengangguran AS. Beberapa analis menduga, klaim awal tunjangan tunakarya AS pekan ini bakal menyusut ke angka 260.000 dari 263.000 pada pekan lalu.
Jika hal itu terjadi, maka pelaku pasar bisa berekspektasi bahwa inflasi akan terus meningkat mengingat pendapatan masyarakat sudah bertambah. Apalagi, kini masyarakat AS terlihat sedang getol shopping, sehingga berpotensi meningkatkan inflasi dari sisi permintaan. Sebagai buktinya, Biro Statistik AS kemarin melaporkan bahwa penjualan ritel Oktober tumbuh 1,7% secara bulanan, alias lebih tinggi dari ekspektasi 1,4%.
Kenaikan permintaan barang dan jasa sejatinya menjadi embusan angin segar bagi pasar modal. Namun sayangnya, bank sentral AS The Fed nampaknya masih kekeh tak mau menahan tingkat suku bunga acuannya demi merespons tingkat inflasi yang meradang. Sehingga, ada kemungkinan pelaku pasar akan mengalihkan uangnya dari aset berisiko seperti saham ke aset lain yang lebih aman, misalnya emas.
Baca juga: Pluang Pagi: Indeks Saham AS Terus Melenggang, Aset Kripto Tumbang
Nah, meski aksi jual terlihat marak pada hari ini, namun IHSG berhasil selamat berkat performa apik saham sektor perindustrian yang lompat 1,51%.
Tengok saja NILAI saham PT Multipolar Tbk (MLPL) yang pada hari ini meroket 6,47% ke level Rp362 per saham. Seolah tak mau ketinggalan, saham PT Astra International Tbk (ASII) juga ikut manjat 1,21% ke level Rp6.250 per saham.
Langkah ASII diikuti oleh anak usahanya, PT United Tractor Tbk (UNTR) yang bertumbuh lebih fantastis yakni 2,45% ke level Rp22.975 per saham. Terakhir, kinerja nilai saham produsen keramik PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) juga cukup moncer dengan membukukan pertumbuhan 1,33% ke level Rp2.290 per saham.
Di samping itu, terdapat pula transaksi jumbo di pasar negosiasi yang melibatkan saham PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) sebesar Rp746 miliar. Seperti diketahui, dalam waktu dekat BNBA bakal menggelar aksi korporasi berupa right issue guna memenuhi modal inti bisnis bank.
Cuaca cerah yang menggantung di atas IHSG nampaknya tak terlihat di pasar kripto. Berdasarkan Coinmarketcap, koin-koin yang sebelumnya tak henti-hentinya unjuk gigi kini seolah-olah kehilangan taji.
Bitcoin (BTC), contohnya, pada sore ini turun 2,08% meninggalkan level US$60 ribuaan dan akhirnya parkir di level US$59.159,68. Sementara itu, Ether (ETH) juga ikutan lunglai 3,07% ke level US$4.140.
Binance Coin (BNB) bahkan sampai ambruk 7,25% ke level US$561,04. Sementara Solana (SOL) dan Cardano (ADA) masing-masing amblas 5,35% dan 6,01%.
Usut punya usut, investor sepertinya khawatir terkait dengan penandatangan Rancangan Undang-Undang (RUU) Infrastruktur bipartisan AS yang memuat persyaratan pelaporan pajak kripto. Lewat RUU itu, nantinya seluruh broker kripto wajib melaporkan transaksi koin digital di atas US$10.000 ke Internal Revenue Service (IRS).
Selain dari Paman Sam, China juga diketahui terus melakukan pembersihan terhadap penambangan mata uang virtual. Alasannya, pertambangan BTC mengonsumsi listrik yang cukup boros. Sikap tegas itu diumumkan oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi China (NDRC) kemarin.
Kendati demikian, terdapat satu koin yang berhasil menjulang di tengah pasar kripto yang amburadul. Koin itu adalah The Sandbox (SAND). Pada awal hari ini, harga SAND sempat menyentuh rekornya US$3,42. Kini, SAND bertengger di posisi US$3,13 atau melompat 26,65% dalam sehari terakhir.
Melesatnya harga SAND bak meteor tak lepas dari rencana The Sandbox untuk membuka sebagian Metaverse-nya untuk ajang pertandingan game Alpha. Rencananya, perhelatan itu akan digelar 29 November mendatang hingga 20 Desember mendatang. Sebanyak 5.000 pengguna The Sandbox rencananya bisa berkesempatan untuk mendapat 1.000 SAND dan tiga Non-Fungible Token (NFT) eksklusif di 18 laga yang disusun oleh tim The Sandbox.
Baca juga: Rangkuman Kabar: E-Commerce Tumbuh Drastis, ETF Bitcoin Laris Manis
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini