Harga emas di pasar spot pada hari ini, Senin (29/3) pukul 09.00 WIB, melemah 0,05% ke US$1.731,59 per ons. Pelemahan juga terjadi di pasar berjangka komoditas COMEX, yakni sebesar 0,21% ke US$1.731,10 per ons.
Pelemahan harga emas hari ini dipicu oleh nilai dolar AS yang kokoh setelah investor mulai kembali menggenggam aset greenback tersebut. Hal ini seiring kekuatan ekonomi AS yang terlihat membaik ditambah program vaksinasi massal di AS yang lebih cepat ketimbang Eropa. Alhasil, indeks dolar AS pada hari ini sempat berada di angka 92,86, atau lebih kokoh dibanding akhir pekan lalu yang masih di kisaran 92,5.
Kenaikan indeks dolar AS akan membuat harga emas lebih mahal bagi investor yang tidak terbiasa menggunakan denominasi dolar AS untuk transaksi sehari-hari. Akibatnya, permintaan emas menurun, yang kemudian ikut melunturkan kilau harganya.
Selain itu, tingkat inflasi di AS juga diprediksi masih belum sesuai ekspektasi. Sebab, data Departemen Perdagangan AS pekan lalu menunjukkan bahwa pertumbuhan pengeluaran konsumsi turun 1% pada Februari setelah mencetak pertumbuhan 3,4% di Januari.
Inflasi memang selalu menjadi angin segar bagi harga emas. Sebab, investor pasti akan beralih ke emas sebagai aset yang bisa melindungi nilai kekayaannya dari gerusan inflasi.
Baca juga: Obligasi AS Runtuh, Harga Emas Hari Ini Kian Kukuh
Tak hanya nilai dolar AS, namun pelemahan harga emas juga dipicu oleh pergeseran selera investor yang kini juga mulai melirik kembali aset berisiko, salah satunya adalah saham. Utamanya adalah investor di Asia.
Beberapa indeks pasar saham Asia kembali bergairah setelah investor meyakini bahwa stimulus fiskal AS sebesar US$1,9 triliun bisa menopang pertumbuhan ekonomi global.
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS nampaknya tidak akan menjadi ancaman bagi harga emas lagi dalam waktu dekat. Pasalnya, nilainya pun menurun seiring tingkat inflasi yang menurun. Sebagai contohnya, kini imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun sudah mencapai 1,66%, jauh dari dua pekan sebelumnya yang sempat menyentuh 1,7%.
Obligasi pemerintah AS memang selalu menjadi pesaing utama emas dalam menarik minat investor ketika inflasi meningkat. Ini lantaran imbal hasil obligasi akan selalu meningkat mengikuti kenaikan tingkat suku bunga acuan, yang biasanya dilakukan bank sentral setelah melihat tingkat inflasi yang menukik. Alhasil, investor akan lebih tertarik menggenggam obligasi dibanding emas.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Menguat Berkat Inflasi dan Stimulus AS
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Reuters
Bagikan artikel ini