Harga emas di pasar spot pagi hari ini, Selasa (26/1), pukul 08.45 WIB melemah 0,03% ke posisi US$1.855 per ons. Harga emas di pasar komoditas berjangka COMEX juga lunglai 0,05% ke US$1.858 per ons.
Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan investor akan dolar AS lantaran harganya naik 0,2% di waktu yang sama. Ini menyebabkan harga emas menjadi relatif lebih mahal dibandingkan aset greenback tersebut.
“Kami melihat indikasi bahwa indeks mata uang dolar AS sudah mendekati titik dasarnya. Jika memang benar demikian, maka peningkatan nilai dolar AS akan menghadang penguatan harga logam mulia,” jelas analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
Meski demikian, ia masih memandang bahwa proyeksi kenaikan tingkat inflasi di tahun ini akibat rencana stimulus fiskal Amerika Serikat akan menjadi angin segar bagi penguatan harga emas di jangka menengah.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa pemerintahannya akan menggelontorkan US$1,9 triliun untuk pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Namun, banyak pihak menganggap kebijakan tersebut teralalu berlebihan. Bahkan, menganggapnya sebagai pemborosan.
Jika stimulus terjadi, maka jumlah uang beredar akan meningkat dan menguatkan daya beli di negara adidaya tersebut. Ujung-ujungnya, inflasi akan terjadi.
Pada kondisi tersebut, investor akan khawatir bahwa nilai harta yang ia pegang akan tergerus inflasi. Sehingga, mereka akan mengalihkan penempatan hartanya ke aset pelindung nilai, seperti emas.
Baca juga: Optimisme Stimulus Fiskal AS Akan Dongkrak Harga Emas Hari Ini
Pada hari ini, pelaku pasar juga mengantisipasi pertemuan bulanan komite pasar terbuka federal (FOMC) The Fed yang akan dimulai pada Selasa waktu setempat. Bank sentral AS tersebut diperkirakan tetap memasang suku bunga acuan mendekati 0% untuk menyelamatkan ekonomi AS.
Secara teorinya, suku bunga acuan yang rendah bisa menjadi pemikat investasi dan konsumsi. Hal tersebut juga akan berkontribusi terhadap tingkat inflasi.
Selain itu, pelaku pasar juga menanti ucapan Ketua The Fed Jerome Powell terkait kepastian perpanjangan operasi pasar terbuka yang dlakukan oleh bank sentral. Di kebijakan tersebut, The Fed membeli obligasi sebesar US$120 miliar setiap bulan untuk meningkatkan jumlah uang beredar.
Baca juga: Harga Emas Tahun Ini Bersiap Dekati Rekor Tertinggi
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini