Berita Pilihan Hari Ini
1. Meta Larang Fitur AI Miliknya Digunakan untuk Iklan Politik
- Konglomerasi media sosial Meta Platforms ($META) telah melarang pemasang iklan untuk menggunakan fitur teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif miliknya ketika menciptakan iklan-iklan kampanye dan iklan politik. Hal ini ditujukan untuk mencegah misinformasi dan hoaks di bidang-bidang yang dianggap sangat sensitif.
- Secara lebih rinci, dalam pengumuman yang dipasang di situs resminya Senin (6/11), Meta mengatakan bahwa fitur AI generatif yang terdapat di platform pemasangan iklan milliknya bernama Ads Manager tidak dapat digunakan untuk mempromosikan kampanye politik, perumahan, ketenagakerjaan, isu-isu sosial, produk jasa keuangan, hingga produk farmasi.
- Pengumuman ini terbit sebulan setelah Meta membuka akses fitur-fitur periklanan berbasis AI seperti penulisan teks dan penggantian latar iklan (background) kepada pemasang iklan.
Valuasi & Insight :
Berdasarkan harga penutupan 7 November 2023, META telah diperdagangkan pada level 5,3 x EV/Revenue-nya atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata kompetitor di 3,9 x. Konsensus memberikan fair value harga saham META di angka $374,38 dengan potensi kenaikan sebesar 17,4% dalam setahun kedepan.
Transaksi Saham META di Sini!
2. Johnson & Johnson Berencana Uji Robot Bedah di 2024
- Unit bisnis teknologi medis (medtech) milik perusahaan farmasi Johnson & Johnson ($JNJ) kemarin mengatakan akan mendaftarkan izin uji klinis bagi teknologi robot pembedah miliknya bernama Ottava ke lembaga pengawas obat dan makanan AS pada semester II tahun depan.
- Sekadar informasi, Ottava adalah sebuah robot dengan empat “lengan” yang diharapkan dapat mengoperasikan pembedahan sesuai prosedur medis.
Valuasi & Insight :
Berdasarkan harga penutupan 7 November 2023, JNJ telah diperdagangkan pada level 14,4 x PE-nya atau lebih rendah dibandingkan rata-rata kompetitor di 18,4 x. Konsensus memberikan fair value harga saham JNJ di angka $374,38 dengan potensi kenaikan sebesar 17,4% dalam setahun kedepan.
Transaksi Saham JNJ di Sini!
3. Intel Uji Coba Produksi Chip Canggih di Awal Tahun Depan
- Produsen chip semikonduktor Intel Corp ($INTC) Pat Gelsinger mengatakan akan memulai uji coba produksi chip canggih terbaru miliknya bernama chip 18A pada kuartal I tahun depan.
- Lebih lanjut, dalam sebuah konferensi di Taiwan kemarin, CEO Intel Pat Gelsinger menyebut bahwa perusahaannya sudah bisa bergerak ke fase uji coba produksi di tahun depan lantaran sudah merampungkan fase penciptaan (Invention) chip 18A.
- Jika uji coba tersebut sukses, maka Intel diharapkan bisa memproduksi chip 18A secara komersial pada 2025 mendatang.
Valuasi & Insight :
Berdasarkan harga penutupan 7 November 2023, INTC telah diperdagangkan pada level 22,4 x PE-nya atau lebih rendah dibandingkan rata-rata kompetitor di 22,8 x. Konsensus memberikan fair value harga saham INTC di angka $37,99.
Transaksi Saham INTC di Sini!
4. GM Tunda Produksi Mobil Swakemudi Karena Stok ‘Lebih dari Cukup’
- Produsen otomotif General Motors ($GM) pada Senin (6/11) mengatakan akan menunda produksi mobil swakemudinya bernama Cruise Origin. Pasalnya, perusahaan menganggap telah memproduksi mobil tersebut dalam jumlah yang “lebih dari cukup” dan bisa memenuhi permintaan pasar dalam jangka pendek.
- Ini bukanlah pengumuman pertama yang dirilis GM terkait penundaan produksi kendaraan swakemudinya.
- Pada bulan lalu, GM sempat mengatakan akan menangguhkan seluruh aspek operasional terkait produksi kendaraan swakemudinya. Keputusan ini muncul setelah regulator negara bagian California, AS mencabut izin produksi kendaraan swakemudi GM gara-gara teknologi yang digunakannya berpotensi memberikan risiko keselamatan bagi pengemudinya.
Valuasi & Insight :
Berdasarkan harga penutupan 7 November 2023, GM telah diperdagangkan pada level 0,2 x EV/Revenue-nya atau lebih rendah dibandingkan rata-rata kompetitor di 0,7 x. Konsensus memberikan fair value harga saham GM di angka $43,93 dengan potensi kenaikan sebesar 54,6% dalam setahun kedepan.
Transaksi Saham GM di Sini!
5. AS Akan Awasi Ketat Produk Jasa Pembayaran Milik Raksasa Teknologi
- Lembaga perlindungan konsumen produk jasa keuangan AS, The Consumer Financial Protection Bureau (CFPB), kemarin mengajukan proposal regulasi untuk memperketat pengawasan terhadap produk jasa pembayaran digital milik raksasa teknologi.
- Lembaga tersebut menilai, produk-produk jasa pembayaran tersebut memang menjadi “rival” bagi produk-produk milik perusahaan jasa keuangan konvensional. Hanya saja, produk-produk yang dimaksud dianggap tidak memiliki sistem perlindungan konsumen yang memadai.
- Di dalam proposal tersebut, CFPB mengatakan akan memperketat pengawasan terhadap 17 perusahaan yang memiliki jasa pembayaran digital yang seluruhnya memproses total transaksi sebanyak US$13 miliar per bulan. CFPB memang tidak merinci nama-nama perusahaan yang dimaksud, namun pengawasan itu kemungkinan akan menyasar Apple Pay milik Apple ($AAPL), PayPal ($PYPL), dan Google Pay milik Google ($GOOG).
- Dalam proses pengawasan itu, tim pemeriksa CFPB akan melakukan inspeksi terhadap kebijakan perlindungan data pribadi, tata kelola di tataran eksekutif, dan kepatuhan perusahaan terhadap hukum yang berlaku.
Valuasi & Insight ($GOOG) :
Berdasarkan harga penutupan 7 November 2023, GOOG telah diperdagangkan pada level 5,5 x EV/Revenue-nya atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata kompetitor di 2,3 x. Konsensus memberikan fair value harga saham GOOG di angka $152,6 dengan potensi kenaikan sebesar 15,3% dalam setahun kedepan.
Transaksi Saham GOOG di Sini!
Valuasi & Insight ($AAPL) :
Berdasarkan harga penutupan 7 November 2023, AAPL telah diperdagangkan pada level 27,5 x PE-nya atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata kompetitor di 16,4 x. Konsensus memberikan fair value harga saham AAPL di angka $197,4 dengan potensi kenaikan sebesar 8,6% dalam setahun kedepan.
Transaksi Saham AAPL di Sini!
Valuasi & Insight ($PYPL) :
Berdasarkan harga penutupan 7 November 2023, PYPL telah diperdagangkan pada level 3 x PBV-nya atau lebih rendah dibandingkan rata-rata kompetitor di 3,9 x. Konsensus memberikan fair value harga saham PYPL di angka $76,12 dengan potensi kenaikan sebesar 39,3% dalam setahun kedepan.
Transaksi Saham PYPL di Sini!
6. OpenAI Perkenalkan ChatGPT Model Terbaru yang Lebih ‘Pintar’
- Perusahaan teknologi AI yang didukung Microsoft ($MSFT), OpenAI, memperkenalkan model terbaru dari chatbot viral miliknya ChatGPT bernama GPT-4 Turbo. Pengumuman ini disampaikan dalam perhelatan DevDay OpenAI di kota San Francisco, AS, kemarin.
- Dalam versi terbaru tersebut, ChatGPT bisa memberikan jawaban kepada penggunanya berdasarkan data-data yang dihimpun hingga April 2023. Adapun GPT-4 versi sebelumnya hanya dilatih untuk memberikan respons berdasarkan data-data yang dikumpulkan hingga September 2021.
- Di samping itu, GPT-4 Turbo juga dilengkapi dengan fitur penciptaan gambar berdasarkan teknologi AI melalui sistem DALL-E terbaru yakni DALL-E 3.
- CEO OpenAI Sam Altman mengatakan, perusahaannya saat ini masih melakukan uji coba GPT-4 terhadap sejumlah pengguna dan berharap untuk bisa merilisnya ke publik sesegera mungkin.
Valuasi & Insight :
Berdasarkan harga penutupan 7 November 2023, telah diperdagangkan pada level 30,3 x PE-nya atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata kompetitor di 24,3 x. Konsensus memberikan fair value harga saham PYPL di angka $405,5 dengan potensi kenaikan sebesar 12,5% dalam setahun kedepan.
Transaksi Saham MSFT di Sini!
Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!