Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tampil necis pada hari ini. Sementara itu, aset kripto juga masih menampilkan performa apiknya meski terlihat kurang maksimal. Yuk, simak ulasan lengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
IHSG menutup sesi perdagangan Rabu (16/2) di level 6.850,20 poin alias beranjak 0,63% dibanding sesi perdagangan sebelumnya. Dengan demikian, maka dua hari sudah sang indeks domestik melaju cantik pada pekan ini.
Angin segar IHSG hari ini berasal dari kembalinya selera investor untuk berkubang di pasar aset berisiko. Hal ini terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa ia sejatinya "tak ingin" berperang dengan Ukraina, memupus kekhawatiran pelaku pasar bahwa Perang Dunia III akan segera terjadi.
Putin mengatakan bahwa Rusia akan menempuh jalur diplomasi dengan negara-negara barat terkait krisis keamanan di Ukraina. Kendati demikian, ia tetap berharap bahwa Amerika Serikat (AS) dan sekutunya tidak akan memperbolehkan Ukraina untuk bergabung ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang dianggapnya sebagai "ancaman" bagi Rusia.
Pelaku pasar merespons kabar tersebut dengan positif. Pasalnya, meredanya tensi geopolitik tersebut akan menghindari ekonomi dari situasi yang penuh ketidakpastian. Nah, sebagai selebrasi atas hal tersebut, pelaku pasar menggeruduk pasar modal lantaran merasa bahwa ajegnya situasi ekonomi akan bikin cuan mereka stabil ke depan.
Sejatinya, tak hanya IHSG saja yang ketiban berkah dari niatan Rusia yang ingin "adem-adem saja". Tengok saja nilai indeks Hang Seng yang terbang 1,49% pada hari ini. Tak ketinggalan, indeks Kospi dan Nikkei 225 pun masing-masing loncat 1,99% dan 2,22% di waktu yang sama.
Selain dari Rusia, kabar baik juga datang dari dalam negeri.
Kini, pemerintah perlahan melonggarkan pembatasan sosial dan menggantinya dengan pengawasan ketat demi mencegah penyebaran COVID-19. Bahkan, satgas COVID-19 pun sudah memangkas aturan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri dari tujuh hari menjadi tiga hari khusus mereka yang telah menerima vaksin booster.
Sayangnya, angka kasus COVID-19 di dalam negeri kian bertambah. Pada Selasa (15/2), pemerintah mencatat 57.049 tambahan kasus COVID-19 baru.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Tensi Rusia-Ukraina Mereda, IHSG & Kripto Gembira
Situasi geopolitik yang kian kondusif bikin investor asing kian pede menempatkan uangnya di pasar domestik. Hal ini tercermin dari nilai beli bersih asing (net foreign buy) sebesar Rp847,5 di seluruh pasar pada hari ini.
Mereka terlihat getol memborong saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masing-masing sebanyak Rp196,8 miliar dan Rp167,4 miliar sepanjang hari ini.
Tak ketinggalan, mereka juga memboyong saham pelopor bank digital, PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebesar Rp54,2 miliar. Bahkan, nilai saham ARTO pun loncat 4,51% gara-gara peristiwa tersebut.
Investor asing nampaknya kepincut saham-saham perbankan sepanjang hari ini. Maklum, membaiknya ekonomi global dan tanah air diharapkan mampu meningkatkan penyaluran kredit, yang ujungnya dapat menjadi pundi-pundi penerimaan bagi perbankan.
Di samping itu, penguatan IHSG hari ini juga didorong oleh kinerja menawan saham-saham perusahaan konstruksi pelat merah. Lihat saja nilai saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang 4,92% hari ini. Tak mau kalah, nilai saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masing-masing nyayur 3,89%, 4,08% dan 2,74% di waktu yang sama.
Aset kripto masih melanjutkan relinya hari ini meski tampak mulai "kehabisan bensin". Melansir Coinmarketcap pukul 17.28 WIB, kini hanya lima dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat yang masih bertahan di zona hijau.
Nilai Ether (ETH) masih berhasil tumbuh 0,81% dalam sehari terakhir dan kini berada di US$3.121,38. Langkahnya diikuti oleh altcoin lain seperti Binance Coin (BNB), Avalanche (AVAX), dan Terra (LUNA) yang nilainya naik masing-masing 0,2%, 6,28%, dan 1,27% di waktu yang sama.
Hanya saja, nilai Bitcoin (BTC) justru lunglai 0,43% dalam 24 jam terakhir ke US$43.966 per keping. Nasib serupa juga melanda XRP, Solana (SOL), dan Polkadot (DOT) yang masing-masing susut 0,56%, 1,56%, dan 1,06% di waktu yang sama.
Secara umum, kondisi pasar aset kripto hari ini terlihat "suam-suam kuku" setelah pelaku pasar nampaknya memanfaatkan momen pasar kripto hari ini untuk buru-buru mendulang cuan.
Namun, selain itu, pelaku pasar juga nampaknya mulai hijrah ke pasar aset yang lebih aman demi mengantisipasi pengetatan kebijakan bank sentral AS The Fed.
Ya, pelaku pasar kini kembali khawatir mengenai sikap The Fed yang bakal agresif setelah Indeks Harga Produsen AS tumbuh 9,7% secara tahunan pada Januari. Hal ini mengindikasikan bahwa inflasi AS kian panas, sehingga The Fed kemungkinan akan meresponsnya dengan mengerek suku bunga acuannya sekencang mungkin.
Pelaku pasar nampaknya akan terus menghindari pasar aset berisiko, termasuk kripto, dalam beberapa waktu mendatang. Hal itu tercermin dari analisis Glassnodes yang menunjukkan bahwa rasio open interest di pasar derivatif BTC terus melorot.
Sekadar informasi, rasio open interest merupakan perbandingan antara open interest BTC di pasar derivatif terhadap kapitalisasi pasar kripto. Jika angka rasio tersebut turun, maka pelaku pasar terindikasi tidak sedang selera bermain-main di pasar kripto, begitu pun sebaliknya.
Selain itu, sentimen yang mempengaruhi kondisi pasar kripto hari ini adalah kabar terkait rencana regulasi kripto Rusia. Negara tersebut dikabarkan tengah mengajukan aturan untuk melegalisasi pertambangan BTC di beberapa wilayah yang mengalami surplus listrik.
Selain Rusia, sekutu terdekatnya yakni Belorusia juga menerima kripto dengan "tangan terbuka" setelah Presiden Alexander Lukashenko meneken UU yang melegalisasi arus aset kripto dari dan ke negara tersebut.
Baca juga: Rangkuman Kabar: Ekspor Batu Bara Disetop, Surplus Dagang RI Drop!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang.
Bagikan artikel ini