Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Phillips Curve
shareIcon

Phillips Curve

12792  dilihat·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Phillips Curve

Phillips Curve adalah sebuah konsep ekonomi yang dikembangkan oleh A. W. Phillips. Konsep ini menyatakan bahwa tingkat inflasi memiliki hubungan yang konsisten dan terbalik dengan tingkat pengangguran
Teori tersebut mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi selalu diiringi dengan kenaikan inflasi. Pada gilirannya, hal itu akan mengarah pada lebih banyak pekerjaan dan lebih sedikit pengangguran.
Namun konsep aslinya telah dibantah secara empiris karena inflasi dan tingkat pengangguran yang tinggi sama-sama pernah terjadi di Amerika Serkat pada dekade 1970-an.

Phillips Curve adalah kurva yang berbentuk cekung dan terbuka ke atas

Kepercayaan ini menyebabkan banyak pemerintah mengadopsi strategi “stop-go”, di mana target inflasi harus ditetapkan dan kebijakan moneter dan fiskal adalah instrumen yang harus digunakan untuk mengekspansi dan mengontraksi pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Mengapa Investasi Penting untuk Melawan Inflasi?

Stagflasi adalah tantangan bagi Phillips Curve

Namun, kestabilan teori tersebut hanya berlangsung hingga dekade 1970-an, ketika tingkat pengangguran di AS sejalan dengan tingkat inflasi yang menanjak di tengah pertumbuhan ekonomi yang stagnan.

Antara tahun 1973 dan 1975, perekonomian AS mencatat penurunan pertumbuhan ekonomi, di mana selama enam kuartal berturut-turut dan pada saat yang sama terjadi inflasi tiga kali lipat. Kondisi ini adalah stagflasi, yang juga membuat banyak pihak meragukan validitas Phillps Curve.

Sebelumnya, AS tidak pernah mengalami stagflasi hingga tahun 1970-an, di mana peningkatan pengangguran tidak bersamaan dengan penurunan inflasi.

Baca juga: Saat Bunga Tak Sanggup Atasi Inflasi, Coba 3 Cara Ini agar Nilai Uang Tak Tergerus

Banner Blog Pluang

Harapan dan ekspektasi dari Phillips Curve

Fenomena stagflasi dan kerusakan Phillips Curve membuat para ekonom melihat lebih dalam hubungan sebenarnya antara pengangguran dan inflasi.

Mereka menganggap hubungan terbalik antara inflasi dan pengangguran adalah hal yang dapat terjadi dalam jangka pendek. Hal ini, menurut mereka, seharusnya bisa menjadi kebijakan bank sentral, yakni meningkatkan inflasi demi menurunkan tingkat pengangguran dengan instan.

Hanya saja, di jangka panjang, pengangguran yang terjadi adalah bukan semata-mata bergantung dengan tingkat inflasi.

Di sini, masyarakat dihadapkan pada kondisi yang disebut dengan tingkat pengangguran alami. Yakni, pengangguran yang terjadi secara natural karena perubahan di struktur ekonomi. Dengan kata lan, kecekungan Phillips Curve di jangka panjang tidak akan sesuai lagi dengan teori sebelumnya.

Baca juga: 4 Produk Investasi Ini Ternyata Bisa Atasi Inflasi, Apa Saja?

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Investopedia

Ditulis oleh
channel logo

Linda Noviana

Right baner

Linda Noviana

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Aset Likuid

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1