Earnings season adalah masa yang paling dinanti investor karena berisi laporan keuangan emiten jagoannya. Ketahui earnings season di sini!
Earnings Season adalah periode di mana emiten-emiten pasar modal merilis laporan kinerja keuangannya ke publik. Adapun kinerja keuangan yang disusun perusahaan-perusahaan tersebut biasanya memiliki periode pembukuan secara triwulanan atau tahunan, atau sesuai dengan periode fiskalnya masing-masing.
Istilah Earnings Season adalah istilah yang biasanya dikenal di pasar saham AS. Kendati demikian, kegiatan pelaporan keuangan secara kuartalan juga berlaku di pasar saham lainnya. Pasalnya, hal ini merupakan salah satu bagian dari keterbukaan emiten terhadap publik, yang merupakan salah satu komponen pemegang saham bagi perusahaan terbuka. Biasanya, melalui informasi yang disajikan selama Earnings Season, investor dapat menentukan keputusan berinvestasi.
Baca Juga: Retained Earnings
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Earnings Season adalah kegiatan yang rutin dilakukan oleh emiten. Pada umumnya, perilisan laporan keuangan tersebut terjadi di bulan pertama setelah perusahaan melalui pembukuan fiskal secara triwulanan. Dengan kata lain, Earnings Season terjadi di bulan pertama periode fiskal kuartalan terbarunya.
Adapun, periode fiskal kuartalan yang umum digunakan emiten pasar modal terdiri dari:
Berkaca pada periode tersebut, maka perilisan laporan keuangan masing-masing kuartalnya adalah sebagai berikut:
Meski demikian, terdapat pula beberapa emiten yang memilih menggunakan periode fiskal triwulanan yang cukup berbeda. Sebagai ilustrasi, alih-alih menggunakan bulan Januari hingga Maret sebagai periode kuartal I, beberapa emiten justru menggunakan periode, misalnya, Desember hingga Februari.
Salah satu contoh terkenal atas kondisi tersebut adalah jaringan ritel AS Walmart yang menggunakan tahun fiskal 1 Februari hingga 31 Januari tahun berikutnya. Perusahaan memilih periode pembukuan tersebut untuk bisa menangkap dan mencatat arus penerimaan kuat, yang biasanya terjadi pada libur Natal dan Tahun Baru.
Terlepas dari perbedaan pembukuan kuartalan masing-masing perusahaan, mayoritas investor menganggap bahwa Earnings Season dimulai tepat sehari setelah periode fiskal kuartal sebelumnya selesai. Sementara itu, mereka menganggap Earnings Season telah usai ketika perusahaan-perusahaan top, atau memiliki kapitalisasi pasar besar, telah rampung merilis laporan keuangannya.
Earnings Season adalah sesuatu yang terjadi secara rutin di setiap kuartal. Oleh karenanya, pola kegiatannya pun cenderung sama pada setiap periode tersebut.
Awalnya, masing-masing emiten akan mengumumkan jadwal perilisan laporan keuangannya melalui situs resminya atau melalui situs resmi bursa Nasdaq.
Kemudian, pada saat hari H pelaporan kinerja keuangan, masing-masing perusahaan akan menghelat Earnings Calls.
Earnings Calls adalah sebuah acara telekonferensi di mana publik dapat mendengarkan jajaran eksekutif masing-masing perusahaan membicarakan tentang performa bisnisnya di periode sebelumnya. Namun, Earnings Calls bukan hanya berisikan tentang kinerja perusahaan semata. Dalam perhelatan itu, petinggi perusahaan juga akan mengungkap hal lain seperti perubahan manajemen, target keuangan perusahaan, hingga rencana aksi korporasi.
Setelah menyelenggarakan Earnings Calls, perusahaan kemudian akan mengunggah siaran pers dan laporan keuangannya di situs resminya. Tak hanya itu, emiten terkadang juga akan mengunggah transkrip Earnings Calls, ringkasan laporan posisi keuangan, hingga rekaman Earnings Calls ke sarana tersebut.
Selain momen penting bagi emiten, Earnings Season adalah periode yang cukup penting bagi investor saham. Pasalnya, investor bisa menentukan keputusan berinvestasi tergantung informasi yang disajikan di dalam laporan keuangan emiten.
Sebagai contoh, seorang investor mungkin akan menambah posisinya di saham sebuah emiten jika perusahaan tersebut menargetkan pertumbuhan bisnis yang mantap ketika menyelenggarakan Earnings Calls. Sebaliknya, seorang investor mungkin akan pikir-pikir lagi mengenai kepemilikannya di satu saham tertentu jika sang perusahaan rupanya membukukan kinerja keuangan yang melempem di periode sebelumnya.
Biasanya, sebelum memulai penilaianya terhadap satu saham tertentu saat Earnings Season, investor berpijak pada estimasi yang disusun oleh sejumlah bank atau manajemen investasi.
Melalui analisis tersebut, tim analis masing-masing lembaga tersebut memberikan proyeksi terhadap indikator keuangan perusahaan yang terjadi di periode sebelumnya, utamanya pendapatan, laba, dan laba per saham (Earnings per Share), plus pertumbuhannya jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya atau kuartal fiskal sebelumnya.
Tak ketinggalan, mereka pun akan memberikan rating saham atas emiten tersebut dan target harga sahamnya di periode-periode mendatang. Biasanya, bagian analisis ini dikenal dengan nama tesis investasi (investment thesis).
Kemudian, investor pun akan mencocokkan realisasi kinerja keuangan perusahaan dengan estimasi yang disusun oleh lembaga-lembaga tersebut. Pada umumnya, investor akan bereaksi positif terhadap suatu saham jika kinerja keuangan melampaui estimasi analis. Sebaliknya, mereka akan bereaksi negatif terhadap suatu saham apabila performa finansial sang perusahaan di bawah proyeksi analis.
Oleh karenanya, tak jarang jika harga saham perusahaan-perusahaan terbilang fluktuatif pada masa-masa Earnings Season. Hal ini merupakan cerminan respons investor atas hasil-hasil pelaporan keuangan tersebut. Nah, periode harga saham yang bergejolak ini umum dimanfaatkan investor untuk mendulang cuan dengan cara trading jangka pendek.
Kesimpulannya, Earnings Season adalah momen yang krusial, baik bagi emiten pasar saham AS maupun investor.
Bagi emiten, Earnings Season merupakan kesempatan baik untuk menunjukkan informasi kepada investor. Perusahaan berkesempatan untuk menjelaskan alasan-alasan yang membuat bisnis mereka berjalan dengan tidak baik dan mengelaborasikan cara menanganinya. Selain itu, perusahaan juga bisa memamerkan kinerja keuangannya kepada investor jika performa keuangannya terlihat mumpuni.
Sementara bagi investor, Earnings Season merupakan kesempatan yang baik untuk menimbang ulang keputusan investasinya.
Baca Juga: Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Referensi: Investopedia, Fool
Bagikan artikel ini