Jelang Natal, IHSG diprediksi naik, tetapi ada beberapa saham murah yang masih bisa jadi incaran. Saham bagus hari ini yang bisa jadi pertimbangan investor di antaranya ITMG, BBNI, dan SMRA.
Sementara saham murah di antaranya dari 10 saham top losers pada pekan lalu (16-20 Desember 2019), yakni IFII, PCAR, TARA, PICO, OCAP, TOPS, SSTM, BVIC, ICON, dan REAL.
Saham PT Indonesia Fireboard Industry Tbk (IFII) turun dan memimpin saham top losers, merosot hingga 40,11% jadi Rp224 per saham. Sementara saham PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) di posisi berikutnya jatuh 34,51% ke Rp1.300 per saham.
Saham pada sektor tambang (23/12) naik 0,92% lantaran saham Adaro naik 2,92% dan Bukit Asam naik 1,92%. Ini mengindikasikan investor optimis terhadap saham murah domestik sehingga mendongkrak IHSG.
Baca juga: Belajar Investasi Saham? Intip Yuk Simulasi Trading hingga Strategi Kelola Saham
Pada sesi pertama perdagangan, kinerja IHSG tampak ditopang saham-saham pada sektor pertambangan. Penggerak penguatan sektor ada pada saham Adaro Energy (ADRO) yang naik 2,92% jadi Rp1.585 per saham dan Bukit Asam (PTBA) naik 1,92% jadi Rp2.650 per saham.
Investor asing mencatat pembelian bersih saham murah di pasar modal dalam negeri senilai Rp107,28 M di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi dan tunai, investor asing menjual nilai bersih Rp4,93 M. Total catatan pembelian bersih senilai Rp102,35 M di seluruh pasar.
Dibandingkan IHSG yang naik tipis 0,04%, bursa saham Asia lain bergerak variatif, Indeks Nikkei 225 alias Bursa Saham Tokyo naik tipis 0,08%, Hang Seng Index alias Bursa Saham Hong Kong hanya naik 0,06%.
Sementara itu, Shang Hai Composite alias Bursa Saham Shang Hai turun 0,47%, dan Strait Times Index alias Bursa Saham Singapura turun 0,15%.
Secara teknikal, pergerakan IHSG untuk saham murah tampak cenderung melemah dan ditransaksikan pada level antara 6.213 hingga 6.319. Berdasarkan analisis, area resistance IHSG pada rentang 6.304-6.348 sementara area support pada rentang 6.210-6.167.
Namun, secara fundamental, kabar positif dari Tiongkok tampak akan berefek baik pada pasar.
Xi Jinping pada akhir pekan lalu sepakati perdagangan fase pertama. Ini bermanfaat tidak hanya bagi relasi AS dan Tiongkok, tapi juga memberi pengaruh ke seluruh dunia. Berita ini dapat beri sentimen positif terhadap pasar.
Baca juga: Rencana Penghapusan “Saham Gocap” pada 2020, Kalian Setuju Nggak Sih?
Jelang akhir tahun ini, volume perdagangan yang tinggi diduga bakal dorong IHSG naik. Penguatan diduga akan didorong window dressing akhir tahun.
Beberapa saham akan cenderung naik saat jelang Natal, tetapi investor dapat mencermati harga saham murah. Secara historis, volume perdagangan pasar memang akan tampak menurun, tetapi perdagangan di sisa tahun justru terkadang memberi kejutan.
Menurut beberapa analis saham, selain beberapa saham pada sektor pertambangan, beberapa saham murah layak diperhatikan. Disarankan juga agar para investor melihat fundamental masing-masing perusahaan.
Adapun saham yang layak diperhatikan oleh investor di antaranya Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Jabar Tbk (BJBR), Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).
Sumber: Katadata, Katadata, Kontan, Kontan
Ini Alasan Kenapa Kamu Perlu Investasikan Danamu di Saham Bluechip
Trump Klaim Tiongkok Lebih Butuh Berdamai, Harga Emas Antam Naik Tipis
3 Kasus Gelembung Aset dalam Sejarah Investasi yang Perlu Kamu Tahu!
Bagikan artikel ini