Tujuan bekerja, berdagang, atau berbisnis adalah memperoleh penghasilan, Dengan hadirnya berbagai kebutuhan sekunder dan tersier di masa sekarang, kita sangat perlu mengatur keuangan dengan sebaik-baiknya. Hasil dari kita bekerja, berdagang, dan berbisnis tentu bukan untuk hari ini saja, tetapi juga untuk kehidupan di masa mendatang. Kita perlu merencanakan keuangan kita secara bijaksana, dan pada tahap awal berinvestasi, mengenal berbagai jenis produk investasi hingga menentukan yang terbaik akan sangat penting.
Menurut Safir Senduk, seorang perencana keuangan pertama di Indonesia, agar kita bisa memiliki passive income maka kita perlu mengalokasikan penghasilan pokok kita ke dalam beberapa pos berikut ini.
Tujuan didahulukannya produk investasi & tabungan adalah untuk menciptakan passive income guna kehidupan di hari tua. Lalu, asuransi berguna untuk melindungi diri (aset yang paling berharga), dan aset-aset lainnya. Setelah investasi & tabungan serta asuransi terpenuhi, maka selanjutnya adalah membayar utang (jika punya).
Apabila tidak punya utang, alokasi dana darurat itu dapat tetap disimpan untuk berjaga-berjaga. Kemudian, sisanya digunakan untuk biaya hidup. Komitmen untuk hidup sederhana ini perlu kita lakukan secara konsisten di masa muda. Sehingga, saat masa tua kita datang kita sudah tidak perlu khawatir dengan kondisi keuangan kita
Melihat pentingnya produk investasi & tabungan dalam perencanaan keuangan, maka kita perlu menunda konsumsi saat ini guna dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu (Jogianto, 2014:5). Penanaman uang atau modal tersebut tentunya bertujuan mendapatkan profit (KBBI Kemendikbud).
Jika kita kumpulkan profit dari investasi itu sejak dini, maka kita bisa mendapatkan passive income untuk kehidupan hari tua nanti. Agar hasil investasi kita bisa optimal, kita perlu memilih instrumen investasi secara tepat.
1. Deposito (Tabungan Berjangka)
Produk investasi ini merupakan simpanan yang berjangka 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan ini bisa menghasilkan bunga yang lebih besar daripada tabungan biasa.
2. Emas
Termasuk jenis produk investasi jangka menengah. Sebab, harga emas akan mengalami peningkatan setelah beberapa tahun.
3. Stock Index
Menurut Greg McBride, seorang kepala analis keuangan di bankrare.com seperti dikutip Investor Business Daily, mengatakan produk investasi ini sebagai berikut: “Saham mungkin tampak tidak stabil dalam jangka pendek. Tapi, dalam jangka panjang ini adalah pencipta kekayaan.”
Saat ini, Bursa Efek Indonesia memiliki 22 indeks saham, antara lain:
1. Index infobank15 | 12. Index Harga Saham Gabungan (IHSG) |
2. Index SMinfra18 | 13. Index Sektoral (10 Sektor) |
3. Index MNC36 | 14. Index LQ45 |
4. Index Investor33 | 15. Jakarta Islamic Index (JII) |
5. Index PEFINDO i-Grade | 16. Index Papan Pencatatan |
6. Index IDX SMC Composite | 17. Index KOMPAS100 |
7. Index IDX SMC Liquid | 18. Index BISNIS-27 |
8. Index IDX Dividend 20 | 19. Index PEFINDO25 |
9. Index IDX BUMN20 | 20. Index SRI-KEHATI |
10. Index Islamic Index 70 (JII70) | 21. Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) |
11. Index IDX80 | 22. Index IDX30 |
4. Mata Uang Asing
Produk investasi jenis ini lebih berisiko daripada saham. Sebab, mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yang mengakibatkan mata uang rupiah menjadi fluktuatif. Momen ini lebih sering digunakan untuk trading, bukan investasi.
5. Reksadana
Instrumen produk investasi ini terdiri dari 4 jenis dan memiliki risiko yang berbeda (sesuai karakteristik investor), antara lain Reksadana Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran, dan Saham.
6. Obligasi
Produk investasi berupa surat utang negara yang berfungsi untuk menambah modal atau membiayai suatu proyek pemerintah. Suku bunga obligasi sedikit lebih tinggi dari deposito.
7. Properti
Nilai properti di Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya. Maka, properti merupakan jenis investasi yang sangat menjanjikan, apalagi untuk jangka panjang. Namun, kita perlu memilih vendor yang tepat untuk menanamkan modal investasi pada bidang properti ini.
8. Barang-barang Koleksi
Menjual barang unik dan/atau antik kepada sesama kolektor dengan harga yang cukup tinggi merupakan jenis investasi yang jarang terpikirkan!
9. Peer to peer Lending
Jenis produk investasi ini mempertemukan antara kreditur dan debitur untuk meminjamkan modal yang akan dikembalikan dalam jangka waktu tertentu, serta bunga dari profit usaha tersebut.
Nah, dari penjelasan di atas pilihan produk investasi yang cukup menjanjikan dengan modal yang minim untuk mendapatkan passive income, antara lain: Deposito (tabungan berjangka), emas, stock index, reksadana, dan obligasi.
Namun, Anda juga boleh menentukan pilihan instrumen investasi sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan karakteristik Anda sendiri. Sehingga, hasil investasi yang Anda dapatkan bisa optimal. Selamat berinvestasi!
Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!
Baca juga :
Apa itu Reksadana Indeks (Index Fund)?
Kenali Tujuan Investasimu, Lihat 4 Investasi Potensial untuk Pemula ini
Bagikan artikel ini