Indeks S&P 500 merupakan salah satu alternatif investasi yang cocok bagi investor pemula. Dengan 505 perusahaan yang memiliki aset jumbo dan memiliki performa terbaik di Amerika Serikat, membuat tingkat risiko yang ada menjadi terkendali.
Lewat S&P 500 juga, portofolio investasi yang Sobat Cuan miliki menjadi terdiversifikasi secara alami. Karena terdapat 11 sektor industri yang berada di dalam indeks tersebut.
Selain sarana mudah dalam diversifikasi, investasi di indeks S&P 500 cenderung aman karena risikonya lumayan rendah dibandingkan harus berinvestasi di saham tunggal.
Tapi, yang namanya investasi tentu ada faktor “cocok-cocokkan”. Mungkin, investasi di indkes S&P 500 cocok bagi satu orang, namun belum tentu cocok di kamu.
Nah, jika Sobat Cuan memiliki ciri-ciri di bawah ini, tampaknya, kamu masih belum cocok berinvestasi di salah satu indeks terseksi di dunia itu. Jangan artikan bahwa ciri-ciri di bawah ini adalah hal yang bikin kamu harus menghindari indeks S&P 500. Tetapi, kamu harus memenuhi hal-hal ini sebelum berenang di kolam S&P 500!
Baca juga: Sobat Cuan Mau Nyemplung ke Reksadana? Kenali Risikonya Dulu, Yuk!
Sobat Cuan mungkin paham bahwa investasi di instrumen apapun, baik itu indeks S&P 500, logam mulia, surat utang, bahkan reksa dana, harus menggunakan dana dingin. Artinya, dana yang digunakan bukanlah dana yang menjadi kebutuhan sehari-hari dan bukan juga dana darurat.
Jika Sobat Cuan memilki uang dingin dan tidak memiliki dana darurat, maka kamu perlu mendahulukan dana darurat. Pasalnya, dana darurat merupakan langkah awal untuk menuju kebebasan finansial. Selain itu, dana darurat tentu akan berguna ketika sesuatu yang tak terduga muncul di kemudian hari.
Lalu, bagaimana jika dananya sudah terlanjur dibenamkan dalam instrumen investasi? Mau tidak mau, Sobat Cuan harus menariknya dan menyimpannya di rekening terpisah sebagai dana darurat sampai sekiranya mencapai standar dana darurat pada umumnya, yakni enam kali penghasilan bulananmu.
Nah jika dana darurat sudah terpenuhi dan ada dana segar yang tidak digunakan, Sobat Cuan bisa membenamkannya di Indeks S&P 500 untuk pondasi portofolio investasi.
Sebenarnya, tidak ada aturan yang melarang untuk berinvestasi ketika masih memiliki utang. Tetapi jika Sobat Cuan memiliki utang dengan bunga yang cukup tinggi, lebih baik untuk fokus melunasinya terlebih dahulu.
Pasalnya, investasi di S&P 500 atau instrumen lainnya bergerak dinamis. Tidak ada yang pernah tahu secara pasti kapan pasar akan bergerak positif atau justru terkoreski.
Pun berhasil mendapatkan imbal hasil di indeks S&P 500 dalam setahun, namun jika bunga utang yang didapatkan terlampau tinggi, rasanya masih belum bisa mengkompensasi bunga yang harus dibayarkan.
Beberapa utang yang kerap membebani adalah utang kartu kredit dan juga kredit tanpa agunan (KTA). Nah, makanya, kamu harus melunasi utang-utang itu sebelum berinvestasi di indeks S&P 500.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melunasi utang dengan bunga tinggi. Pertama, pisahkan mana utang yang memiliki bunga paling rendah dan paling tinggi. Kemudian lakukan pembayaran minimum untuk sementara pada utang berbunga rendah dan tumpuk semua dana yang dialokasikan untuk utang pada utang yang memiliki bunga paling tinggi.
Sobat Cuan bisa terus melakukannya sampai semua utang terbayarkan.
Baca juga: Simak 3 Alasan Kenapa Investor Pemula Harus Masuk ke Indeks S&P 500
Melakukan investasi saham, khususnya dalam indeks S&P 500, memang mampu memberikan imbal hasil yang menarik dalam jangka panjang. Namun, Sobat Cuan juga harus siap menghadapi gejolak harga yang terjadi dalam jangka pendek.
Nah, saat-saat seperti ini akan berbahaya jika kamu juga punya instrumen saham lainnya. Sebab, kamu akan terpapar risiko pasar saham lebih besar, sehingga ada baiknya kamu mengalihkan investasimu di saham ke kelas aset lainnya.
Sobat Cuan bisa menimbang opsi untuk membeli obligasi alias surat utang atau jenis instrumen investasi lainnya yang tidak memberikan imbal hasil setinggi saham, namun stabil secara keuntungan. Intinya, diversifikasi portofolio investasi tetap penting untuk memaksimalkan cuan dan mengelola risiko investasimu!
Ada rumus untuk menghitung idealnya porsi investasi. Yakni 110 dikurangi dengan usia Sobat cuan sekarang. Misalnya, jika saat ini usia kamu adalah 30 tahun, maka nilainya akan menjadi 80. Artinya, 80% dari tabungan diinvestasikan ke indeks S&P 500 dan 20% tersisa dimasukkan dalam instrumen obligasi.
Dengan begitu, Sobat Cuan bisa mendapatkan lebih banyak tabungan dari imbal hasil obligasi yang diberikan dalam jangka pendek.
Meskipun begitu, perlu dipahami bahwa tidak ada investasi yang bebas risiko. Obligasi pun tetap memiliki risiko, namun memilki tingkatan lebih rendah dan aman bagi yang membutuhkan uang dengan cepat.
Nah, kalau Sobat Cuan sudah menyelesaikan permasalahan di atas, maka yang kamu perlu lakukan adalah tinggal berinvestasi di indeks S&P 500 di aplikasi Pluang! Di Pluang, kamu bisa mengakses 500 perusahaan top Amerika Serikat ini hanya dalam satu genggaman saja, lho.
Yuk, investasi sekarang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: The Motley Fool
Bagikan artikel ini