Sobat Cuan mungkin sudah tahu, atau mungkin mengenal baik, indeks S&P 500. Kamu mungkin tahu bahwa indeks ini berisikan 500 perusahaan bergensi seantero Amerika Serikat. Namun, apakah Sobat Cuan tahu bahwa indeks ini berisikan terbagi-bagi ke dalam beberapa sektor?
Ya, betul. Indeks S&P 500 memiliki 11 sektor di dalamnya. Sektor-sektor ini disusun berdasarkan jenis-jenis kegiatan usaha para perusahaan yang tergabung di dalamnya. Tujuannya, agar investor bisa membaca dengan jelas, sektor apa sajakah yang berperan paling besar di dalam membentuk nilai indeks bonafide tersebut.
Selain itu, pembagian sektor di indeks S&P 500 juga bisa membantu manajer investasi dan investor untuk menentukan alokasi dana yang perlu ditempatkan dalam satu portofolio. Jika seorang investor ingin membuat satu portofolio yang terdiversifikasi, maka ia harus memasukkan seluruh saham-saham yang terdapat di masing-masing sektornya.
Klasifikasi 11 sektor S&P 500 ini disusun oleh sang empunya indeks, yakni Standard & Poor (S&P) dan Morgan Stanley Capital International (MSCI). Keduanya dikenal sebagai Global Industry Classification Standard (GICS).
Nah, penasaran dengan klasifikasi 11 sektor di S&P 500? Yuk, simak artikel ini sampai habis ya!
Baca juga: Mau Kaya? Warren Buffett Minta Kamu Investasi di S&P 500!
Sektor ini terdiri dari beberapa perusahaan yang mengembangkan, atau memasarkan, barang atau jasa berbasis teknologi. Produk-produk teknologi tersebut mencakup komputer, microprocessors, dan sistem operasi.
Adapun contoh perusahaan yang bergerak di sektor ini adalah Microsoft Corporation, Oracle Corp., dan Mastercard Inc. Belakangan, kinerja sektor ini sering dilirik investor karena pertumbuhannya yang luar biasa.
Sektor ini berisikan perusahaan-perusahaan yang bergerak di jasa atau produk kesehatan, perusahaan farmasi, dan perusahaan yang mendasarkan produknya dari riset dan pengembangan (R&D).
Anggota sektor ini terdiri dari Johnson & Johnson, Pfizer, hingga pendatang baru S&P 500 yakni Organon.
Sektor ini terdiri dari perusahaan-perusahaan yang bergelut di bidang keuangan, investasi, dan transaksi atau penyimpanan uang. Biasanya, produk-produk unggulan mereka adalah kartu kredit, jasa deposito dan kredit, hingga asuransi.
Perusahaan di sektor-sektor ini biasanya berisikan nama-nama besar dan sudah malang melintang dalam waktu lama. Misalnya, Bank of America Corp, JPMorgan Chase & Co., dan Goldman Sachs, dan perusahaan milikl begawan saham Warren Buffett, Berkshire Hathaway.
Sektor ini memiliki nama lain yakni Consumer Discretionary. Ini merupakan sektor yang diisi oleh perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang atau jasa mewah yang bukan merupakan kebutuhan pokok. Misalnya, mobil, perhiasan, alat-alat olahraga, dan alat-alat elektronik biasa.
Penghuni sektor ini diantaranya adalah Starbucks, Best Buy, dan Amazon.
Sektor ini terdiri dari perusahaan-perusahaan yang produknya mampu menghubungkan satu orang dengan individu lainnya. Contohnya adalah penyedia jaringan internet hingga provider seluler. Namun, sektor ini juga berisikan perusahaan media, hiburan, dan media interaktif.
Contoh perusahaan yang ada di dalam sektor ini adalah AT&T, CBS Corp., dan Facebook. Kemudian, Netflix Inc. and Walt Disney Co. juga tergabung dalam jajaran perusahaan jasa telekomunikasi.
Baca juga: Mau Jadi Sultan di Masa Depan? Yuk, Investasi S&P 500!
Sektor S&P 500 ini terkenal dengan ragam jenis perusahaan yang ada di dalamnya, mulai dari maskapai penerbangan hingga perusahaan transportasi kereta api. Karena ragam perusahannya cukup banyak, sektor ini bahkan masih memiliki 14 subsektor di bawahnya, di mana subsektor terbesar adalah dirgantara dan pertahanan serta konstruksi.
Contoh perusahaan yang terdapat di sektor ini adalah Delta Air Lines dan Southwest Airlines, FedEx Corporation, dan Boeing Company.
Sektor ini berisikan perusahaan yang memproduki barang-barang pokok, seperti makanan, minuman, dan barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Salah satu perusahaan yang terkenal di sektor ini adalah Procter & Gamble, yang memproduksi pemutih pakaian hingga deterjen. Terdapat pula Kroger, yang merupakan jaringan supermarket terbesar se-Amerika Serikat.
Sektor energi terdiri dari semua perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas serta bisnis bahan bakar. Misalnya, seperti Exxon Mobil, Chevron, dan Kinder Morgan.
Sektor ini berisikan perusahaan-perusahaan yang menyediakan produk-produk berdaya manfaat tinggi, seperti listrik, air, dan gas rumah tangga.
Salah satu perusahannya adalah Duke Energy, yang menghasilkan dan mendistribusikan listrik.
Kelompok ini beranggotakan perusahaan-perusahaan pengembang perumahan dan bangunan. Contoh utamanya seperti American Tower Corp., Boston Properties, dan Equinix.
Sektor di S&P 500 ini berisikan perusahaan-perusahaan yang menyediakan bahan baku bagi industri-industri lainnya. Contohnya adalah perusahaan pertambangan yang menambang emas, zinc, dan tembaga.
Sektor ini juga mencakup perusahaan yang bergerak di produk perhutanan dan pengemasan, seperti Intertape Polymer Group.
Menurut S&P, berikut adalah komposisi masing-masing sektor dalam membentuk S&P 500. Data ini diambil pada Jumat (4/6).
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Kamu Perlu Investasikan Danamu di Saham Blue Chip
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini