Virtual Reality adalah terobosan teknologi yang memungkinkan manusia memasuki dunia lain. Lantas, seperti apa penjelasan teknologi ini?
Virtual Reality adalah teknologi yang memungkinkan penggunanya untuk merasakan suasana dan objek yang meski dibuat oleh komputer namun tetap terlihat dan terasa seperti realitas yang sesungguhnya. Dengan kata lain, Virtual Reality adalah simulasi tiga dimensi (3D) yang memungkinkan terjadinya interaksi antar manusia dan komputer yang lebih nyata.
Meski sebetulnya hanya simulasi belaka, Virtual Reality membuat adegan dan objek yang sangat realistis sehingga penggunanya seolah menyatu dengan realitas tersebut.
Melalui perangkat keras berupa headset dan perangkat penunjang lainnya, pengguna Virtual Reality dapat mengubah realitas di sekitarnya. Pada umumnya, teknologi ini kerap dimanfaatkan pada video game.
Baca Juga: Mengenal Konsep Machine Learning dalam AI. Apakah Itu?
Teknologi Virtual Reality bukanlah teknologi kemarin sore. Faktanya, teknologi futuristik ini sebetulnya sudah ada sejak tahun 1940-an.
Kala itu, angkatan laut AS mencetuskan proyek bernama Whirlwind yang kemudian terealisasi pada 1957. Dalam proyek tersebut, angkatan laut AS mencoba memanfaatkan teknologi untuk menampilkan posisi pesawat serta mencoba memanipulasi lingkungan di sekitarnya agar terlihat seperti kondisi penerbangan yang sesungguhnya.
Selama periode perkembangan awalnya, teknologi realitas virtual ini lebih banyak digunakan di dunia aviasi. Program ini berperan untuk membuat program simulasi penerbangan bagi pilot, memanipulasi data penerbangan, dan penggunaan lain terkait dunia aviasi tersebut.
Teknologi ini kemudian berkembang pesat di era 1950-1960. Terlebih sejak Joseph Licklider, profesor dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), mengenalkan program simbiosis interaktif antara manusia dengan mesin yang lebih mengindahkan prinsip psikologis.
Baru di tahun 1970-an, teknologi realitas virtual merambah industri kesehatan untuk memfasilitasi operasi robotik menggunakan teknologi yang disebut sebagai Telepresence. Operasi robotik terus berkembang dan banyak digunakan hingga saat ini .
Kini, semakin maju dan terjangkaunya teknologi VR membuat utilitasnya semakin luas. Tak hanya industri militer dan kesehatan yang berkocek tebal yang mampu mengakses teknologi ini, para gamers maupun masyarakat umum pun bisa mengakses dunia virtual hanya dengan membeli beberapa piranti operasionalnya.
Adapun teknologi realitas virtual komersial pertama kali meluncur pada 1987, ketika VPL meluncurkan DataSuit, yakni teknologi yang dapat mendeteksi gerak-gerik manusia, dan EyePhone, sebuah teknologi yang dapat menghadirkan visual imajinatif namun terkesan nyata.
Lambat laun, penggunaan teknologi Virtual Reality pun merambah dunia video game, misalnya sistem permainan the Nintendo VirtualBoy pada 1995 dan Mattel/Nintendo PowerGlove di 1989.
Baca Juga: Apa Itu Teknologi AI dan Apa Manfaatnya?
Teknologi ini bekerja menggunakan perangkat keras yang disebut Headset VR. Tak seperti headset pada umumnya, perangkat ini memiliki lensa atau proyektor yang dapat memproyeksikan gambar stereo 3D bagi penggunanya.
Selain itu, Headset VR juga memiliki sensor gerak untuk mengumpulkan data tiap kali pengguna bergerak ke arah tertentu atau melakukan sesuatu dalam realitas virtualnya. Data tersebut akan dikirim kepada komputer yang akan memprosesnya dalam bentuk suara, respons, dan gambar yang realistis sehingga membuat pengguna seolah hidup dalam realitas simulasi.
Pengguna juga bisa menggunakan gawai tambahan untuk merasakan realitas yang lebih interaktif. Gawai tersebut dapat membuat pengguna memiliki kemampuan memindahkan objek, menciptakan sesuatu, dan mengendalikan lingkungan di sekitarnya.
Berikut ini beberapa perangkat keras yang bekerja untuk menciptakan realitas virtual bagi pengguna.
Perangkat ini merupakan gawai utama dalam pengoperasian realitas virtual. Headset VR biasanya sudah memiliki komponen dasar dalam menciptakan simulasi realistis, seperti layar stereoskopik, audio berikut pengeras suaranya, serta sensor gerak.
Berbagai perusahaan teknologi berlomba meluncurkan Headset VR sejak teknologi futuristik ini booming. Harganya pun beragam, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta Rupiah.
Sensor tambahan membuat pengalaman virtual yang lebih realistis. Alat ini berguna untuk melacak gerak tubuh pengguna, dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Tiap kali tubuh pengguna bergerak, sensor akan mengirimkan data ke komputer untuk membuat realitas virtual yang menyesuaikan dengan gerakan tersebut.
Namun, teknologi ini tidak sembarang menggunakan sensor. Sensor yang baik adalah sensor yang responsif sehingga meminimalisasi jeda antara pergerakan pengguna dengan efek virtualnya. Dengan begitu, pengalaman virtual pengguna akan semakin terasa nyata.
Device tambahan berupa kontroler biasanya digunakan untuk bermain game simulasi dalam VR. Biasanya baik berupa remote control maupun perangkat tangan seperti sarung tangan yang terhubung dengan komputer.
Kontroler dapat mengontrol lingkungan virtual, memindahkan objek, menginisiasi serangan, atau mengantisipasinya hingga memberi sensasi layaknya dunia nyata.
Alat ini pun memiliki sensor gerak untuk menunjang operasionalnya. Harganya pun cukup beragam, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan Rupiah.
Pengguna tentunya juga membutuhkan komputer yang canggih untuk dapat menggunakan teknologi Virtual Reality. Komputer yang dimaksud setidaknya sudah memiliki spesifikais grafis yang menunjang, sediaan memori yang besar, dan motor yang cepat.
Tak hanya melalui piranti keras, teknologi realitas virtual tentunya juga bekerja dengan piranti lunak alias software khusus.
Software VR bekerja memproses input data dari piranti keras seperti Headset VR, sensor dan kontroler untuk membuat manipulasi realitas 3D dan menyediakannya dalam bentuk tampilan antarmuka yang realistis.
Pengguna Virtual Reality membutuhkan ruang khusus saat masuk ke dalam dunia virtual. Ruang tersebut haruslah ruang yang cukup luas dan aman, bebas dari benda berbahaya dan gangguan untuk meminimalisasi risiko yang tidak diinginkan.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: iberdrola, britannica
Bagikan artikel ini