Rangkuman kabar Senin (11/10) mengungkap harga Bitcoin dan minyak dunia yang kompak melambung di tengah krisis yang melanda dunia.
Bank Indonesia merilis hasil survei penjualan eceran (SPE) Agustus 2021, di mana indeks penjualan riil (IPR) Agustus naik sebesar 2,1% secara bulanan ke 192,5. Adapun kelompok penjualan eceran yang menyumbang kenaikan IPR terbesar adalah suku cadang dan aksesori, sub kelompok sandang, dan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor.
Sebagai perbandingan, IPR bulan Juli melemah 5% secara bulanan akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Angka iPR yang menanjak merupakan indikasi bahwa tingkat konsumsi dalam negeri bertumbuh. Tingkat konsumsi sendiri adalah salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi.
Lewat Perpres No 93/2021, Presiden Joko Widodo menyepakati term baru dalam mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang memakan biaya US$8 miliar. Yakni, proyek tersebut kini dapat dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Proyek ini semula diramal menelan biaya sebesar US$6,07 miliar atau senilai Rp 86,5 triliun yang dibiayai dengan skema business to business tanpa jaminan pemerintah
Namun, biayanya kini menjadi US$ 8 miliar atau senilai Rp114,24 triliun dengan skema baru yang memungkinkan pembiayaan APBN.
Adapun skema pembiayaan APBN ini rencananya akan disalurkan melalui penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI)
Skema pendanaan baru ini diharapkan dapat mempercepat proyek kereta cepat. Jika proyek ini rampung, tentu hal tersebut dapat memberika efek berganda ke perekonomian.
Baca juga: Kabar Sepekan: Harga CPO Rekor, Harga Bitcoin Makin Gacor!
Hari ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$56.551 per keping, atau sekitar Rp803.897.912,95. Ini merupakan level tertinggi Bitcoin dalam lima bulan terakhir. Para analis meyakini bahwa apresiasi Bitcoin akan terus berlanjut hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa akhir tahun ini.
Bitcoin mampu reli di tengah gejolak global dan krisis energi. Hal ini membuktikan bahwa Bitcoin terlihat kredibel di mata investor sebagai salah satu instrumen investasi.
Harga minyak Brent terpantau naik di level US$84,01 per barel atau 2% dalam sehari. Ini merupakan level tertinggi nilai minyak mentah sejak Oktober 2018.
Kenaikan juga terjadi pada minyak US yang melonjak di level tertingginya dalam 7 tahun, yakni US$81,3 per barel.
Kenaikan disokong oleh semakin banyaknya populasi yang telah menjalani vaksinasi sehingga aktivitas kembali pulih. Meski begitu, The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) tetap mempertahankan produksi minyak mereka dengan kenaikan gradual. Ini menyebabkan terbatasnya suplai di tengah krisis energi yang melanda dunia.
Tidak seperti kenaikan komoditas energi lainnya, kenaikan minyak dunia akan membebani neraca dagang Indonesia. Sebab, Indonesia telah menjadi net importer minyak. Akibatnya, Indonesia harus membeli minyak mentah dari negara lain dengan harga yang mahal lantaran harganya yang terus melambung.
Harga impor minyak lebih mahal tersebut tentu akan berdampak ke kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, kenaikan harga BBM akan mengerek harga-harga barang dan jasa, atau disebut dengan inflasi. Inflasi sangat berdampak buruk ke perekonomian karena bisa menggerus daya beli masyarakat.
Namun, kenaikan harga minyak juga berimbas positif ke kantong negara. Dari sisi penerimaan, harga minyak akan mempengaruhi penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) migas dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) migas.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Bank Indonesia, Coin Telegraph, Reuters, Bisnis Indonesia
Bagikan artikel ini