Selamat siang, Sobat Cuan! Apple bidik India sebagai negara utama hingga Tesla lagi-lagi kena sorot pemerintah AS, semua terangkum di Pluang Snapshot berikut!
Raksasa teknologi Apple Inc. dikabarkan tengah merombak manajemen strategi di divisi bisnis internasionalnya agar bisa lebih fokus beroperasi di India. Rencana ini diungkap oleh seorang sumber di lingkungan perusahaan kepada Bloomberg kemarin.
Sumber tersebut menambahkan, perusahaan menempuh langkah tersebut setelah menyadari besarnya potensi bisnis di negara tersebut dan pentingnya peran India bagi kelangsungan bisnis perusahaan di masa depan. Lebih lanjut, jika langkah itu terealisasi, maka India akan menjadi wilayah pemasaran khusus bagi Apple untuk pertama kalinya sepanjang sejarah perusahaan.
Wacana reformasi manajemen itu muncul setelah vice president Apple untuk India, Timur Tengah, kawasan Mediterania, Eropa Timur, dan Afrika Hugues Asseman telah memasuki usia pensiun baru-baru ini. Apple, menurut sumber tersebut, rencananya akan mengisi posisi yang ditinggalkan Asseman dengan Ashish Chowdary, yang saat ini menjabat sebagai kepala pemasaran Apple di India.
Namun, seorang juru bicara Apple enggan memberikan konfirmasi mengenai kabar tersebut.
Transaksi Saham Apple di Sini!
Produsen mobil listrik Tesla Inc. lagi-lagi menjadi sasaran investigasi komisi keselamatan lalu lintas AS (NHTSA) setelah setir kemudi di sejumlah mobil Model Y Tesla milik konsumennya mendadak copot ketika digunakan berkendara.
Menurut evaluasi awal yang dirilis di situs resminya, NHTSA menemukan bahwa Tesla telah mengirim 120.089 kendaraan tipe tersebut ke pelanggannya tanpa memasang baut pengikat setir kemudi. Alhasil, setir kemudi tersebut kerap terlepas dari posisinya ketika digunakan penggunanya.
Ini bukanlah kali pertama Tesla menjadi sorotan regulator AS. Beberapa waktu lalu, NHTSA memaksa Tesla untuk menarik ratusan ribu unit mobilnya karena teknologi swakemudinya dianggap dapat membahayakan pengendara di persimpangan jalan.
Transaksi Saham Tesla di Sini!
Ketua The Fed Jerome Powell memberi sinyal kenaikan suku bunga acuan yang lebih "sadis" setelah data-data ekonomi terbaru AS rupanya lebih kuat dibanding prediksi. Powell mengembuskan isyarat itu kala menghadiri rapat dengar pendapat dengan komisi jasa keuangan Senat AS pada Selasa (7/3).
Komentar tersebut ternyata bertolak belakang dengan ucapannya pada awal Februari lalu bahwa AS saat ini telah memasuki "proses disinflasi".
"Jika data-data memaksa kami untuk lebih mengetatkan kebijakan moneter, maka kami pun akan mempersiapkannya," jelas Powell.
Baca Juga: Pluang Snapshot: Apple Dihujani Pujian, Kabar Keliru Bikin Fans BTC Kelabakan
Protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) mengajukan proposal untuk menghentikan program liquid staking di ekosistem Polkadot dan Kusama akibat kondisi pasar yang kurang kondusif, lambatnya pertumbuhan, dan perubahan strategi bisnis protokol. Proposal tersebut diunggah di forum tata kelola jaringan Lido pada Selasa (7/3).
Di saat yang sama, sebagai langkah awal penghentian program staking tersebut, firma pengembang yang menjadi mitra Lido, MixBytes, juga mengumumkan akan menyetop dukungan teknis kepada Lido di jaringan Polkadot dan Kusama mulai 1 Agustus 2023 mendatang.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta ratusan aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini